Sering Digambar Anak SD Era 90-an, Ternyata Ini Sejarah di Balik Pemandangan 2 Gunung
Merdeka.com - Banyak anak-anak generasi 90-an zaman sekarang yang suka menggambar pemandangan dua gunung ketika SD. Pola lukisan itu umum digambar oleh anak-anak. Selain dua buah gunung yang menjulang, anak-anak memberi gambar tambahan seperti jalan, sawah, matahari, rumah, pohon, serta burung-burung.
Munculnya pola gambar gunung itu dipercaya berasal dari pelukis legendaris Tino Sidin. Pada era 1980-an, ia menjadi pembawa acara Gema Menggambar di TVRI dan berusaha untuk meningkatkan kemampuan menggambar anak-anak Indonesia.
Jadi Acuan Para Guru
©wikipedia.org
Pada saat itu, acara Gema Menggambar begitu populer di kalangan anak-anak. Salah satu metode menggambar yang diajarkan adalah menggambar pemandangan dua gunung dengan sawah di bawahnya.
Pola gambar ini kemudian menjadi acuan bagi guru-guru dalam mengajar dan menurun hingga kini di antara anak-anak Indonesia. Namun lama-lama pola gambar yang dimaksud justru mendapat kritik yaitu pengekangan terhadap kemampuan daya cipta anak dan kebebasan berpikir. Adanya pola ini dinilai membuat anak didik takut untuk menjadi berbeda dan unik.
Dilansir dari Wikipedia, pemandangan ini pula dinilai tidak memperlihatkan keragaman tempat bagi anak-anak yang tinggal di daerah dengan kondisi geografis lain seperti pesisir, padang rumput, bahkan perkotaan.
Ada pula yang menganggap bahwa pemandangan itu sebagai propaganda untuk melanggengkan gagasan bahwa Indonesia merupakan negara maritim.
Ada di Kehidupan Nyata
©2023 brilio.net
Usut punya usut, pemandangan dua gunung itu ternyata ada di kehidupan nyata. Dua gunung itu adalah Sumbing dan Sindoro yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.
Jika dilihat dari kejauhan, kedua gunung ini terlihat kembar. Apalagi di lerengnya terdapat sawah milik warga dan juga sebuah jalan. Persis apa yang diajarkan Tino Sidin pada anak-anak SD melalui televisi.
Gunung Sumbing terletak di Kabupaten Temanggung dengan ketinggian 3.340 mdpl, sementara Gunung Sindoro terletak di perbatasan Kabupaten Temanggung dan Wonosobo dengan ketinggian 3.155 mdpl.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemandangan sangar dari Merbabu yang dapat menyaksikan 8 gunung lain secara berjajar. Apa saja?
Baca SelengkapnyaEmpat pendaki yang sempat dikabarkan tersesat di Gunung Sanghyang, Kabupaten Tabanan, Bali, akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaGunung Talamau menjadi salah gunung tertinggi di Sumatra Barat yang termasuk dalam kategori tipe gunung api tidak aktif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaGunung ini menjadi salah satu primadona bagi wisatawan yang gemar mendaki dan menjadi gunung tertinggi kedua di Provinsi Lampung.
Baca SelengkapnyaBangunan yang terlihat jelas dari Pelabuhan Bakauheni ini menjadi ikon kota Lampung.
Baca SelengkapnyaDi bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca Selengkapnya