Pohon Kurma Ini Tumbuh Sendiri di Daerah Perbukitan Rembang, Pemiliknya Sempat Mengira Pohon Salak
Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.
Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.
Pada umumnya, pohon kurma berbuah di kawasan padang pasir yang suhu udaranya panas. Namun ternyata pohon kurma bisa berbuah di kawasan perbukitan berhawa sejuk di Rembang. Aneh tapi nyata.
Pohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan Sutawi (64), seorang warga Desa Bitingan, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang.
Kejadian tersebut termasuk langka apalagi pohon tersebut berada di puncak pegunungan.
Meski tinggi pohon tersebut baru sekitar tiga meter, namun buahnya lebat sangat banyak.
Dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa, Sutawi sendiri merasa tak pernah menanam pohon kurma itu. Pohon tersebut tumbuh dengan sendirinya dan baru berbuah lebat tahun 2024 ini. Bahkan pada awalnya Sutawi mengira kalau itu adalah pohon salak.
Sutawi menambahkan, banyak orang yang datang ke rumahnya hanya ingin mencicipi buah kurma dari pohon tersebut, terutama pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak. Mereka percaya buah kurma muda dapat meningkatkan kesuburan kandungan perempuan.
Fenomena pohon kurma berbuah lebat di Rembang ini terbilang unik. Hal ini mengingat pohon kurma identik dengan cuaca panas dan tanah berpasir.
Padahal Desa Bitingan berada di puncak pegunungan yang berhawa sejuk dengan kontur tanah yang cocok untuk tanaman durian dan alpukat.
Setelah peristiwa ini, warga sebenarnya tertarik untuk membudidayakan kurma. Namun mereka masih ragu karena belum tahu perawatan dan bagaimana prospek pemasaran ke depan.
“Kalau lihat orang-orang di sini sih sebenarnya tertarik. Tapi mungkin dia masih kebingungan di perawatan dan pemasaran,” kata Adi Priyanto, salah seorang Perangkat Desa Bitingan, dikutip dari kanal YouTube Musyafa Musa.
Buah kurma milik Sutawi rasanya sepat bercampur sedikit manis. Tapi saat sudah tua, rasa manisnya akan lebih dominan.
Sutawi sendiri tidak berminat menjual kurma miliknya. Namun jika ada warga yang datang meminta, ia langsung mempersilakan untuk mengambilnya.
Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca SelengkapnyaHal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Baca SelengkapnyaKendati tak cukup luas, namun antusiasme warganya begitu luar biasa.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaPraktik curang itu tetap bisa terjadi meskipun pemilih menggunakan hak suaranya.
Baca SelengkapnyaPermen karet zaman purba ini terbuat getah pohon damar.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaBuah yang dihasilkan dari pohon sagu tersebut kerap dijadikan rujak, asinan, hingga manisan oleh masyarakat Aceh sejak zaman dulu.
Baca SelengkapnyaGula kualitas super ini cukup sulit ditemukan di kota, karena keterbatasan pohon aren.
Baca Selengkapnya