Penyakit Keterbelakangan Mental, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
Keterbelakangan mental merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang.
Ketika anak memiliki cacat intelektual, otaknya belum berkembang dengan baik atau pernah mengalami cedera karena beberapa hal, atau otak mereka tidak berfungsi dengan normal, maka kondisi itu disebut oleh para profesional medis sebagai retardasi mental atau penyakit keterbelakangan mental. Keterbelakangan mental, atau yang lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan intelektual, merupakan suatu kondisi medis yang memengaruhi fungsi intelektual dan keterampilan adaptif seseorang. Penyakit ini dapat memengaruhi individu sejak usia dini dan memberikan dampak signifikan pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional mereka.
Penyakit ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, atau makan tanpa bantuan, dan biasanya akan mengalami kesulitan saat belajar di sekolah.
Dikutip dari webmd.com, penyebab umum dari penyakit keterbelakangan mental adalah: 1. Kondisi genetik. Ini termasuk hal-hal seperti down syndrom dan fragile X syndrom. 2. Masalah selama kehamilan. Hal-hal yang dapat mengganggu perkembangan otak janin antara lain konsumsi alkohol atau narkoba, malnutrisi, infeksi tertentu, atau preeklamsia.
3. Masalah saat melahirkan. Cacat intelektual dapat terjadi jika bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir sangat prematur. 4. Penyakit atau cedera. Infeksi seperti meningitis, batuk rejan, atau campak dapat menyebabkan cacat intelektual. Cedera kepala parah, hampir tenggelam, malnutrisi ekstrem, infeksi di otak, dan paparan zat beracun juga dapat menyebabkan retardasi mental. Dua pertiga dari semua anak yang memiliki retardasi mental, masih tidak diketahui penyebabnya.
Gejala keterbelakangan mental bervariasi berdasarkan tingkat kecacatan anak . Beberapa gejala yang dilansir dari Healthline berupa: • belajar duduk, merangkak, atau berjalan lebih lambat dari anak-anak lain • sulit untuk belajar berbicara atau kesulitan berbicara dengan jelas • masalah memori • ketidakmampuan untuk memahami konsekuensi dari tindakan • ketidakmampuan untuk berpikir logis • perilaku kekanak-kanakan yang tidak sesuai dengan usia • kurangnya rasa ingin tahu • kesulitan belajar • IQ di bawah 70 • ketidakmampuan untuk menjalani kehidupan yang sepenuhnya mandiri karena tantangan berkomunikasi, menjaga diri sendiri, atau berinteraksi dengan orang lain
Jika anak memiliki penyakit keterbelakangan mental, mereka mungkin mengalami beberapa masalah perilaku berikut: • agresif • ketergantungan • penarikan diri dari kegiatan sosial • berperilaku untuk mencari perhatian • depresi di masa remaja • kurangnya kontrol impuls • kepasifan • kecenderungan melukai diri sendiri • sikap keras kepala • rendah diri • toleransi rendah terhadap frustrasi • gangguan psikotik • kesulitan untuk fokus
Penyebab tertentu dari keterbelakangan mental dapat dicegah. Penyebab yang paling umum adalah fetal alcohol syndrom. Oleh karena itu, wanita hamil tidak boleh minum alkohol.
Mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, vitamin prenatal, dan vaksinasi terhadap penyakit menular tertentu juga dapat menurunkan risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental. Orang yang memiliki riwayat kelainan genetik pada keluarganya, bisa melakukan tes genetik sebelum pembuahan. Tes tertentu, seperti ultrasound dan amniosentesis, juga dapat dilakukan selama kehamilan untuk mencari masalah yang terkait dengan keterbelakangan mental. Meskipun tes ini dapat mengidentifikasi masalah sebelum lahir, mereka tidak dapat memperbaikinya.
Orang yang mengalami mental down akan kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan tidak bisa melakukan suatu pekerjaan seperti biasanya.
Baca SelengkapnyaPeran keluarga sangat vital dalam menjaga kestabilan kondisi mental anak-anak.
Baca SelengkapnyaKesepian tidak hanya berdampak pada kehidupan sosial seseorang, tetapi juga pada kesehatan mentalnya.
Baca SelengkapnyaAnak-anak yang sering mengalami teriakan dari orangtua cenderung mengalami gangguan mental seperti kecemasan, depresi, dan stres.
Baca SelengkapnyaGangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Baca SelengkapnyaDaripada merespon dengan marah atau balas dendam, seseorang dapat belajar bagaimana berbicara dengan bijak dan mencari solusi yang konstruktif.
Baca SelengkapnyaGanjar pun mempertanyakan tingginya angka bunuh diri di anak muda yang terjadi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBeberapa sindrom kesehatan mental diberi nama dengan nama kota.
Baca SelengkapnyaAnak kurang kasih sayang mendapatkan banyak masalah kesehatan mental.
Baca Selengkapnya