Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau

Bakso adalah salah satu kuliner paling populer di Indonesia. Dari dulu sejak sekarang peminat kuliner ini tak pernah sepi.

Tak heran usaha bakso selalu menjanjikan. Keuntungan yang banyak pun diperoleh, apalagi bagi yang telah menggeluti usaha ini sejak lama.

Salah satu daerah penghasil bakso paling populer adalah di Wonogiri. Warga setempat banyak yang merantau ke kota-kota besar lalu membuka usaha bakso. 

Salah satu desa di Wonogiri yang banyak warganya yang merantau adalah di Desa Bubakan. Di kampung itu, banyak warganya yang sukses di tanah rantau. Saat pulang kampung mereka kemudian mendirikan rumah-rumah mewah. Maka tak heran banyak rumah mewah yang sekarang berdiri di Kampung Bubakan.

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Kini rata-rata rumah itu ditinggali oleh orang tuanya. Sementara sang anak mencari rezeki di perantauan.

Kini rata-rata rumah itu ditinggali oleh orang tuanya. Sementara sang anak mencari rezeki di perantauan.

Dilansir dari kanal YouTube Xplorenesia, Desa Bubakan merupakan desa yang berada di sebelah utara Kabupaten Wonogiri dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar. Desa itu letaknya berada di lereng Gunung Lawu.

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Rumah-rumah mewah yang berada di Desa Bubakan merupakan simbol dari kesuksesan warga Bubakan yang sebanyak 90 persen merupakan perantau yang membuka usaha kuliner bakso dan jamu.

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah

Dua puluh tahun lalu, Desa Bubakan merupakan desa yang sangat tertinggal. Kini desa itu merupakan desa tersukses di Wonogiri, khususnya di Kecamatan Girimarto. Rata-rata aset rumah di desa itu harganya mencapai Rp1 miliar.

Namun tak semua rumah di sana mewah. Beberapa rumah bangunannya tampak sederhana. Rumah-rumah di Desa Bubakan baru ramai saat musim Lebaran tiba atau saat ada tetangga atau saudara sedang menggelar hajatan. 

Dilansir dari Goodnewsfromindonesia, dulu mayoritas warga Desa Bubakan bermata pencaharian sebagai petani. Namun pada tahun 1978, seorang pengusaha asal Sukoharjo bernama Mbah Joyo, mengajak warga desa untuk merantau. Warga-warga kemudian ikut merantau. Mereka kemudian berjualan bakso dan jamu milik Mbah Joyo.

Setelah belajar cara berjualan bakso dan jamu, mereka kemudian membuka usaha sendiri. Mereka kemudian mengajak warga desa lain sebagai pekerja di tempat mereka. Dari sanalah banyak warga yang merantau ke berbagai kota di Indonesia.

Tingkat ekonomi warga yang terus meningkat berhasil mengangkat derajat pendidikan para generasi penerus kampung itu. Kini banyak pemuda asal Desa Bubakan yang menjadi sarjana. Solidaritas para perantau ini membuat desa tersebut menjadi desa yang maju.

Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun

Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh

Baca Selengkapnya
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit

Mayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari
Mengunjungi Kampung Mati Wonotopo Temanggung, Suasananya Bikin Merinding Walau di Siang Hari

Kampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
3 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penggelapan Ratusan Ranmor di Sidoarjo, Selain Kopda AS Ada Mayor
3 Anggota TNI Diperiksa Buntut Penggelapan Ratusan Ranmor di Sidoarjo, Selain Kopda AS Ada Mayor

Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Rencana Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam, Ahmad Sahroni: Bapak Sangat Mengecewakan dan Zalim
Heru Budi Rencana Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam, Ahmad Sahroni: Bapak Sangat Mengecewakan dan Zalim

"Respons bapak sangat mengecewakan dan zalim. Kasihan warga diberi ketidakpastian lagi," kata Sahroni

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur
Mengunjungi Kampung Jawa di Negeri Johor Malaysia, Bangga Lestarikan Budaya Tanah Leluhur

Kesenian budaya Reog Ponorogo diwariskan secara turun-temurun di kampung ini.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya  punya Motor Trail
Mengunjungi Kampung Terpencil di Puncak Bukit Wonogiri, Hampir Semua Warganya punya Motor Trail

Terlihat rumah-rumah di Kampung Popok cukup sederhana dengan nuansa Jawa.

Baca Selengkapnya
Menjelajahi Bangunan Tua Tionghoa di Banyumas yang Berusia Hampir 2 Abad, Terdapat Ruang Rahasia
Menjelajahi Bangunan Tua Tionghoa di Banyumas yang Berusia Hampir 2 Abad, Terdapat Ruang Rahasia

Peradaban Tionghoa di Banyumas yang tertua berada di daerah Sokaraja

Baca Selengkapnya
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus
Jateng Masuk Musim Kemarau Mei 2024, Puncaknya Juli Hingga Agustus

Wilayah yang diperkirakan paling awal memasuki kemarau antara lain Kabupaten Rembang bagian selatan serta sebagian Kabupaten Blora dan Pati.

Baca Selengkapnya