Merdeka.com - Indonesia memiliki beragam budaya terutama pada kesenian tarinya. Berbagai jenis tarian di Indonesia lahir dari kisah-kisah masa silam. Di setiap daerah di Indonesia, memiliki ragam tari-tari tradisional mereka.
Di Purworejo, ada kesenian tari Cingpoling. Tarian ini baru saja dinobatkan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2021 lalu. Namun siapa sangka, pada awal mulanya, tarian ini berasal dari gerakan bela diri para prajurit desa.
Mengenal lebih jauh mengenai kesenian Cingpoling dari Purworejo yang punya keunikan tersendiri.
©YouTube/Herman Expos
Dikutip dari Kemdikbud.go.id, tarian Cingpoling diperkirakan muncul sejak abad ke-17. Kesenian ini pertama kali muncul di Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh, Purworejo.
Menurut sejarahnya, kesenian ini bermula saat Demang Kesawen mengikuti Pisowanan di Kadipaten Karangduwur. Pisowanan merupakan tradisi para pemimpin daerah untuk penyerahan upeti dan melaporkan perkembangan daerah yang dipimpinnya.
Saat itu, Demang Kesawen datang bersama tiga prajuritnya yaitu Krincing, Dipomenggolo, dan Keling. Sambil menunggu giliran melaporkan pada Adipati Karangduwur, mereka berlatih bela diri di lapangan kadipaten.
Namun rupanya Adipati Karangduwur tidak berkenan melihat mereka berlatih bela diri. Ia memperingatkan Demang Kesawen dan tiga prajurit pengawalnya untuk tidak melakukan kegiatan serupa di kemudian hari.
Advertisement
Larangan dari Adipati Karangduwur rupanya tidak membuat Demang Kesawen jera. Ia dan tiga prajurit lainnya berkeinginan melakukan serupa pada pisowanan berikutnya.
Maka, agar tidak dilarang Adipati Karangduwur, mereka menyamarkan gerakan bela diri itu dalam bentuk tarian. Untuk itu diajaklah dua pengawal lain, Jagabaya dan Komprang, yang ikut serta dengan membawa alat musik. Alih-alih prajurit desa, kedatangan mereka dikira sebagai anggota kelompok kesenian.
Walhasil, saat mereka berlatih di lapangan kadipaten, Adipati Karangduwur tidak menaruh curiga. Justru Adipati Karangduwur meminta Demang Kesawen untuk melestarikan “kesenian” tersebut dan bertanya apa nama kesenian itu. Demang Kesawen yang tidak tahu langsung menyerahkan jawaban itu pada Jagabaya.
Spontan, Jagabaya menamainya Cingpoling, berasal dari akronim nama tiga prajurit Demang Kesawen yaitu Krincing (Cing), Dipomenggolo (Po), dan Keling (Ling).
©YouTube/Herman Expos
Pergantian struktur pemerintahan yang dilakukan Pemerintah Belanda membuat kegiatan pisowanan tidak lagi diadakan. Bersamaan dengan itu pula, Cingpoling tidak lagi diadakan di lapangan kadipaten. Sebagai gantinya, kesenian itu dimainkan saat ada hajatan seperti pernikahan maupun khitanan.
Dilansir dari Budaya-Indonesia.org, penari Cingpoling saat ini adalah masyarakat yang berkeinginan untuk melestarikan budaya tersebut. Salah satunya adalah grup kesenian Cingpoling “Tunggul Wulung” di Desa Kesawen, Kecamatan Pituruh. Grup musik ini telah berdiri tahun 1957 dan tetap eksis hingga saat ini.
Advertisement
Memahami Kelebihan dan Kekurangan Diri, Pahami Potensi yang Bisa Digali
Sekitar 7 Jam yang laluPolresta Banyumas Sita 30 Kg Bahan Petasan, Pelaku: Demi Bantu Ayah Ibu
Sekitar 9 Jam yang laluJadi Sorotan, Ini Deretan Barang Mewah AKP Agnis Juwita
Sekitar 9 Jam yang lalu5 Potret Suasana Buka Puasa di Masjid Jogokariyan, 3.500 Porsi "Sold Out" Sehari
Sekitar 9 Jam yang laluCara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dalam Islam, Hindari Gaya Hidup Boros
Sekitar 10 Jam yang laluMomen Haru Siswa SMA Lolos SNBP, Langsung ke Makam Orang Tua
Sekitar 10 Jam yang laluAmalan Ibu Hamil Saat Ramadhan, Tambah Banyak Pahala
Sekitar 11 Jam yang laluWanita Ini Bagikan Momen Bulan Ramadan di Thailand, Masjid Penuh
Sekitar 12 Jam yang laluPakar UGM Sarankan Masyarakat Tidak Buka Puasa dengan Gorengan, Ini Alasannya
Sekitar 13 Jam yang laluMasih Ingat Imrotus Pengguna Filter Alien, Ini Sosoknya yang Sudah Lulus Kuliah
Sekitar 14 Jam yang laluMencicipi Kue Nopia, Kuliner Khas Banyumas yang Dijuluki "Telur Gajah"
Sekitar 14 Jam yang laluJadi Saksi Perjuangan Melawan Penjajah, Ini Sejarah Masjid Darussalam Temanggung
Sekitar 17 Jam yang laluPeristiwa 29 Maret: Mengeringnya Air Terjun Niagara, Ini Sejarahnya
Sekitar 21 Jam yang laluViral, Emak-emak Labrak Polantas Karena Tilang Anaknya saat Berangkat Sekolah
Sekitar 55 Menit yang laluJadi Sorotan, Ini Deretan Barang Mewah AKP Agnis Juwita
Sekitar 9 Jam yang laluBanyak Harga Sembako Naik, Polisi di Inhu Berikan Bantuan untuk Warga
Sekitar 9 Jam yang laluPolisi Masih Dalami Laporan MAKI Terhadap Mahfud & Sri Mulyani soal Transaksi Rp349 T
Sekitar 10 Jam yang laluCEK FAKTA: Hoaks Penemuan Tulang Manusia dan Bom di Ruang Rahasia Rumah Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: "Papa Kangen" Isi Surat Sambo & Putri Candrawathi ke Anak Tercinta
Sekitar 5 Hari yang laluSepucuk Surat Ferdy Sambo & Putri untuk Si Bungsu yang Ultah, Ada Pesan Haru
Sekitar 5 Hari yang laluPutra Bungsunya Ulang Tahun, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tulis Pesan Haru
Sekitar 6 Hari yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 2 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 2 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 2 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 2 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 2 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 2 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 4 Minggu yang laluHasil BRI Liga 1: Persebaya Permalukan PSIS, Paceklik Kemenangan Mahesa Jenar Berlanjut
Sekitar 4 Jam yang laluBRI Liga 1: Persija Vs Persib Digelar di Stadion Patriot Candrabhaga Tanpa Penonton
Sekitar 5 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami