Merdeka.com - Masa-masa pandemi, terutama saat pemberlakuan PPKM adalah masa-masa sulit bagi banyak orang, terutama para pelaku usaha. Pada saat itu, banyak perusahaan yang mem-PHK karyawannya, dan banyak usaha yang gulung tikar.

Namun hal itu tidak berlaku bagi angkringan “Sorjem” di Blora. Warung kuliner itu justru berdiri pada saat PPKM. Istilah “Sorjem” sendiri merupakan singkatan dari “ngisor jembatan” Bengawan Solo yang jadi penghubung antara Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Angkringan ini berdiri sejak PPKM, tepatnya tanggal 27 November2021,” kata pemilik angkringan, Bagus Eko Saputro, dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (15/2).

Lalu seperti apa keunikan angkringan tersebut? Berikut selengkapnya:

Menu yang Ditawarkan

©2023 liputan6.com

Angkringan itu menjadi tempat rekomendasi bagi anak muda. Lokasinya strategis karena terletak di jalan raya Bojonegoro-Blora dan berada di sisi jembatan sungai Bengawan Solo yang terletak di Kecamatan Cepu, Jawa Tengah.

Di dalam warung itu, banyak sekali menu yang ditawarkan seperti nasi kucing dengan bumbu ayam suwir, panggang, teri, dan pindang. Selain itu juga terdapat lauk yang dijejer di atas gerobak seperti kepala ayam, satai usus ayam, satai telur puyuh, satai sandung lamur dari sapi, serta berbagai macam gorengan.

Di samping itu juga ada berbagai macam minuman seperti kopi kothok, wedang secang, es teh, es jeruk, dan sebagainya.

Harga Murah Meriah

©2023 liputan6.com

Warung Angkringan “Sorjem” buka mulai pukul 18.00 hingga larut malam. Selain lauknya yang bervariasi, pengunjung yang datang ke warung itu bisa melihat sungai sejauh mata memandang dengan kilau lampu jembatan yang menerangi pengguna jalan. ditambah lagi, menu yang ditawarkan harganya murah meriah.

“Harga nasi semuanya Rp3.000-an, sedangkan lauknya bervariasi. Seperti kepala ayam Rp5.000 dan gorengan lainnya seperti tahu, mendoan, dan lain-lain itu Rp2.000-an,” terang Bagus.