Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fungsi Sarkofagus pada Zaman Prasejarah, Ketahui Ciri-Cirinya

Fungsi Sarkofagus pada Zaman Prasejarah, Ketahui Ciri-Cirinya Sarkofagus Karajia. ©2014 Merdeka.com/flickr.com/jhf

Merdeka.com - Banyak peninggalan sejarah yang menjadi dasar pengembangan teknologi-teknologi di masa kini. Contoh saja seperti batu pipih yang dahulu digunakan untuk memotong hewan atau tumbuh-tumbuhan, kemudian berkembang menjadi bilah besi tipis, dan kini dikembangkan hingga menjadi pisau yang sehari-hari digunakan untuk alat dapur.

Sama halnya seperti kentongan, yaitu alat pukul yang dulu digunakan untuk memberi tanda bahaya atau melakukan panggilan agar masyarakat berkumpul. Dengan ilmu pengetahuan, manusia kini telah mengembangkan telepon dan ponsel yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Beberapa contoh ini menunjukkan bahwa, peralatan sederhana pada zaman dahulu memberikan peranan penting pada kehidupan masa kini.

Benda peninggalan sejarah lain yang tak kalah penting bagi kehidupan manusia adalah sarkofagus. Sarkofagus merupakan benda zaman pra sejarah yang biasanya digunakan sebagai keranda mayat atau peti mati. Benda ini seperti lesung dengan bentuk memanjang yang memiliki tutup yang sama-sama dibuat dari batu.

Benda ini pun masih ditemukan di beberapa situs bersejarah di Indonesia. Selain keranda, terdapat fungsi sarkofagus lain yang berperan penting bagi manusia pada zaman batu. Lalu seperti apa fungsi sarkofagus dan ciri-cirinya. Dilansir dari situs Idsejarah.net, berikut kami merangkum pengertian, ciri-ciri, dan fungsi sarkofagus, perlu Anda ketahui.

Mengenal Sarkofagus

puluhan sarkofagus dipamerkan di mesir

©REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Sebelum mengetahui fungsi sarkofagus, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sarkofagus. Sarkofagus merupakan keranda atau sebuah peti jenazah yang berbentuk palung atau lesung memanjang dengan tutup di atasnya, yang sama-sama terbuat dari batu. Peti ini biasanya diberi hiasan seperti ukiran yang dibuat dengan cermat dan teliti.

Ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang diperkirakan ada pada zaman megalitikum atau zaman batu. Peninggalan benda bersejarah ini pun ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, seperti Bali dan Jawa Timur. Tentu ini menjadi warisan budaya yang perlu dirawat dan dilestarikan, yang akan berguna untuk pengembangan penelitian dan edukasi bagi masyarakat.

Fungsi Sarkofagus

Setelah mengetahui pengertiannya, terdapat beberapa fungsi sarkofagus yang perlu Anda ketahui. Secara umum, fungsi sarkofagus digunakan sebagai keranda atau peti mati untuk menyimpan jenazah yang diperkirakan ada pada zaman megalitikum.

Selain itu, fungsi sarkofagus juga berguna sebagai dolmen atau kubur batu. Fungsi ini seperti sarkofagus yang ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur. Selain itu, di beberapa situs bersejarah, sarkofagus juga ditemukan bersama dengan benda peninggalan lainnya seperti menhir, arca, batu susu, dan plumping.

Sedikit berbeda jika di Mesir, fungsi sarkofagus digunakan sebagai pelindung mumi dari keluarga kerajaan. Terkadang, sarkofagus di Mesir dipahat khusus menggunakan alabaster, yaitu tepatnya di zaman Mesir Kuno. Bukan hanya di Mesir, sarkofagus juga digunakan oleh bangsa Romawi, hingga berkembang dalam ajaran Nasrani untuk menguburkan mayar di dalam tanah.

Ciri-Ciri Sarkofagus

tutankhamun

©AFP PHOTO/MOHAMED EL-SHAHED

Setelah mengetahui beberapa fungsi sarkofagus, Anda juga perlu mengetahui bagaimana ciri-ciri bentuk dari benda peninggalan sejarah ini. Ciri utama dari sarkofagus tidak lain adalah sebuah keranda atau peti mati yang dibuat dari bahan batu.

Selain itu, di bagian dalam biasanya terdapat tulang belulang, kapak persegi, periuk, perhiasan, serta logam dari beri atau perunggu. Benda yang diperkirakan ada pada zaman megalitikum ini, terkadang ditemukan dengan ukiran atau pahatan unik.

Di Indonesia, sarkofagus ini paling banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, namun ada juga sarkofagus yang ditemukan di Bali, Sumba, Tapanuli, dan Minahasa.

Penemuan Sarkofagus di Indonesia

Setelah mengetahui beberapa fungsi sarkofagus dan ciri-cirinya, terakhir terdapat beberapa sarkofagus yang ditemukan di Indonesia. Meskipun banyak didominasi di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, benda peninggalan sejarah sarkofagus juga ditemukan di beberapa daerah lainnya seperti Bali, Sumba, Tapanuli, dan Minahasa. Penemuan sarkofagus di Bali, disertai dengan tulang dari kerangka manusia, barang-barang yang terbuat dari perunggu dan besi, serta manik-manik.

Bagi masyarakat Bali, sarkofagus erat dikaitkan dengan kekuatan gaib atau hal yang menyeramkan. Biasanya, untuk melindungi jenazah dari gangguan roh jahat, sarkofagus sering dipahat dengan motif topeng dengan berbagai ekspresi. Banyak orang yang menyebut sarkofagus sebagai perahu roh, yaitu perahu yang dapat membawa jenazah berlayar ke dunia roh.

Meskipun benda peninggalan sejarah ini diperkirakan ada pada zaman batu, namun beberapa ahli berpendapat bahwa sarkofagus masih muncul dan digunakan di zaman logam. Ini tidak lain berdasar pada beberapa temuan sarkofagus yang di dalamnya terdapat barang-barang yang terbuat dari besi maupun perunggu.

Dengan begitu, penting untuk menjaga benda-benda peninggalan sejarah dengan baik. Hal ini tentu dapat mendukung pengembangan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan temuan dan informasi baru terkait sejarah kehidupan di masa lampau. Selanjutnya, informasi ini dapat berguna sebagai pengetahuan dan edukasi bagi masyarakat.

(mdk/ayi)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya

Mengenal Kapak Perimbas: Asal, Fungsi, dan Jenisnya

Kapak perimbas digunakan untuk memotong kayu, membuat persembahan, dan bahkan sebagai senjata untuk berburu atau melindungi diri dari serangan binatang buas.

Baca Selengkapnya
Pengertian Menhir Beserta Ciri dan Fungsinya, Menarik Dipelajari

Pengertian Menhir Beserta Ciri dan Fungsinya, Menarik Dipelajari

Menhir merupakan salah satu peninggalan sejarah yang memiliki fungsi religius pada zaman batu.

Baca Selengkapnya
Fungsi Kapak Lonjong dan Jenis-Jenis Lainnya dari Zaman Neolitikum, Patut Diketahui

Fungsi Kapak Lonjong dan Jenis-Jenis Lainnya dari Zaman Neolitikum, Patut Diketahui

Peralihan manusia dari gaya hidup pemburu-pengumpul menjadi masyarakat agraris ditandai dengan penemuan artefak kapak lonjong.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Mengenal Kapak Persegi: Fungsi, Jenis, dan Ciri-cirinya

Kapak persegi dibuat dari batu yang dikikis hingga membentuk persegi dengan bagian tepi yang lebih tipis. Umumnya kapak ini dibuat untuk berburu.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Arkeolog Temukan Perhiasan Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu

Baca Selengkapnya
Manfaat Daun Sembung untuk Kesehatan, Bisa Dijadikan Obat begini Cara Menggunakannya

Manfaat Daun Sembung untuk Kesehatan, Bisa Dijadikan Obat begini Cara Menggunakannya

Daun sembung ini mengandung beragam senyawa aktif yang memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba dan juga antioksidan sehingga bisa menyehatkan manusia.

Baca Selengkapnya

"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo

Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya
Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak

Awalnya Dikenal untuk Menghangatkan Badan, Ini Fungsi dan Makna Kain Ulos dari Tanah Batak

Kain tenun Ulos menjadi sebuah simbol kerajinan tradisional dari Suku Batak yang sarat makna dan fungsional.

Baca Selengkapnya

"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongo

Kapsul waktu ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya