Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional, Ini Kisah Hidup Paku Alam VIII
Merdeka.com - Menjelang peringatan Hari Pahlawan 2022, salah satu tokoh dari Yogyakarta dinobatkan menjadi pahlawan nasional. Ia adalah Paku Alam VIII.
Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Endang Patmintarsih mengatakan, Paku Alam VIII layak mendapat gelar tersebut karena memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Beliau itu berjasa saat Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta, saat itu Puro Pakualaman menjadi tempat untuk Kantor Pemerintahan RI,” kata Endang dikutip dari ANTARA pada Sabtu (5/11).
-
Siapa yang dihormati di Hari Pahlawan? Tujuan peringatan ini untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Kapan peringatan Hari Pahlawan di Pasuruan? Memperingati Hari Pahlawan yang 10 November, Pemerintah Kota Pasuruan menggelar upacara bendera bertempat di halaman depan kantor BKD Kota Pasuruan, Kamis (10/11) pagi.
-
Apa makna Hari Pahlawan Nasional? Peringatan Hari Pahlawan Nasional bisa dijadikan momentum untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan mempertahankan kemerdekaan.
-
Kenapa Banyuwangi peringati Hari Pahlawan dengan upacara? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
-
Apa yang diperingati di Hari Pahlawan? Hari Pahlawan adalah peristiwa sejarah pertempuran Indonesia yang terjadi pada 10 November 1945. Peristiwa ini diperingati untuk mengenang kembali jasa pahlawan kita.
-
Bagaimana Banyuwangi peringati Hari Pahlawan? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
Lantas seperti apa kisah hidup Pakualam VIII ? Berikut selengkapnya.
Menjabat sebagai Raja Pakualaman
©wikipedia.org
Pada 13 April 1937, Paku Alam VIII diangkat sebagai pengganti ayahnya, Paku Alam VII sebagai Raja Keraton Pakualaman.
Pada 19 Agustus 1945, Ia bersama Hamengkubuwono IX mengirimkan telegram kepada Soekarno Hatta berisi informasi terpilihnya mereka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pada 5 September 1945, secara resmi Paku Alam VIII mengeluarkan maklumat mengenai bergabungnya Kadipaten Pakualaman dengan Negara Republik Indonesia.
Sejak saat itu, kerajaan terkecil pecahan Mataram itu menjadi daerah istimewa. Namun pada tanggal 30 Oktober di tahun yang sama, Ia dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX sepakat untuk menggabungkan wilayah dengan nama baru Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jabatan Pakualam VIII
©wikipedia.org
Selama menjabat sebagai Raja Pakualaman, Paku Alam VIII juga memiliki jabatan lain seperti Wakil Ketua Dewan Pertahanan DIY (Oktober 1946), Gubernur Militer DIY dengan pangkat kolonel (1949), dan juga Gubernur DIY menggantikan Hamengkubuwono IX karena harus menjalani kesibukan sebagai menteri.
Tak hanya itu, Paku Alam VIII tercatat pernah mengemban posisi sebagai Ketua Panitia Pemilihan Daerah DIY (1951,1955,1957), Anggota Konstituante (November 1956), Anggota MPRS (September 1960), dan anggota MPR RI 1997-1999.
Setelah Hamengkubuwono meninggal pada tahun 1988, Pakualam VIII menjabat sebagai Gubernur DIY hingga akhir hayatnya pada tahun 1998. Sesaat sebelum meninggal, Ia bersama Hamengkubuwono X mengeluarkan maklumat untuk mendukung Reformasi Damai untuk Indonesia. (mdk/shr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian gelar pahlawan ini akan digelar di Istana Negara Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain Pendiri dan Raja Pertama Kesultanan Yogyakarta, Hamengku Buwono I juga sosok arsitek kerajaan.
Baca SelengkapnyaKakek 76 tahun ini memiliki cara unik mengekspresikan rasa cintanya terhadap Tanah Air. Ia rela memanjat pohon setinggi delapan meter.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang berlangsung khidmat ini merupakan rangkaian 78 Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKH Badruzzaman juga dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan tarekat Al-Tijaniyah.
Baca SelengkapnyaBagindo Azizchan adalah Wali Kota Padang yang gugur di tangan penjajah Belanda pada saat usianya belum genap 37 tahun.
Baca SelengkapnyaHari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSBY menceritakan perjalanan hidupnya dari anak desa di Pacitan hingga menjadi presiden.
Baca SelengkapnyaWR Soepratman merupakan pahlawan nasional, yang berkontribusi besar bagi kemerdekaan bangsa Indonesia melalui karya lagu Indonesia Raya.
Baca SelengkapnyaAdam Malik adalah pahlawan nasional yang memiliki jasa besar bagi bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan nasional yang pernah berjuang bantu Palestina sekaligus merumuskan Pancasila.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi tanah air.
Baca Selengkapnya