Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Masjid itu menjadi saksi bisu pembebasan Irian Barat pada tahun 1960.

Agama Islam menyebar ke seluruh penjuru Indonesia, bahkan ajarannya telah sampai ke pelosok timur Nusantara.

Di Kota Jayapura, ada sebuah gedung bercat tiga yang tampak biasa saja. Bila sepintas tak terlihat kalau bangunan itu adalah sebuah masjid. Padahal bangunan itu merupakan masjid tertua di Kota Jayapura.

Masjid itu berukuran 12x12 meter atau kira-kira dua kali lapangan bulu tangkis. Diperkirakan kapasitas masjid itu mampu menampung 200 jemaah.

Dindingnya berlapis keramik hijau dan lantainya dibuat dari keramik putih. Terdapat empat unit pendingin ruangan di dalam masjid yang hanya digunakan ketika salat Jumat.

Namanya Masjid Jami’. Jika dibandingkan dengan Masjid Baiturrahman yang merupakan masjid terbesar di Kota Jayapura, Masjid Jami’ merupakan masjid tertua. Jika Masjid Baiturrahman berdiri pada tahun 1974, Masjid Jami’ sudah berdiri pada tahun 1943.

Saat itu sejumlah buruh di Hollandia, nama Jayapura saat itu, adalah para pencetus berdirinya Masjid Jami ketika Belanda masih berkuasa.

Dilansir dari Indonesia.go.id, para buruh itu merupakan pendatang dari Buton, Ternate, Tidore, Halmahera, Waigeo, dan Salawati.

Semula bangunan masjid itu hanya terdiri dari satu lantai dengan atap yang terbuat dari seng dan kubah berbentuk limas seperti umumnya masjid di Jawa. Saat itu masjid tersebut hanya digunakan untuk salat lima waktu, dan jemaahnya masih sedikit.

Seorang pengurus masjid, H. Muhammad Syaiful, mengatakan bahwa peristiwa paling bersejarah pada rumah ibadah ini terjadi pada era 1962-1963. Saat itu terjadi peristiwa penyerahan wilayah Papua dari Belanda kepada Indonesia yang difasilitasi oleh militer sekutu.

Saat itu masjid tersebut banyak didatangi oleh tentara Muslim yang dibawa Inggris dari Asia Selatan seperti India dan Pakistan.

Para tentara asal Pakistan itu menjadikan masjid sebagai tempat salat dan beristirahat. Mereka turut merawat masjid dan menjadi imam salat. Keberadaan mereka disambut jemaah karena telah menghidupkan suasana masjid.

“Sebagian dari mereka memilih berkeluarga di Jayapura. Keturunan-keturunan bermarga Khan cukup banyak tinggal di permukiman sekitar masjid,” ujar Syaiful dikutip dari Indonesia.go.id.

Seiring waktu, tentara-tentara dari Pakistan dan India itu ditarik kembali ke negara masing-masing.

Selain itu, para buruh pelabuhan yang merupakan jemaah tetap masjid mulai geser lokasi kerja ke kawasan Abe Pantai.

Di sana mereka membangun masjid baru, yakni Masjid Al Falah yang menjadi masjid tertua kedua di Kota Jayapura.

Sejak pendirian masjid baru itu, Masjid Jami’ jadi sepi tak terawat. Mulai tumbuh ilalang di sekitar masjid. Di sekitarnya mulai hadir rumah karaoke serta bar.

Seorang tokoh masyarakat setempat yang sekaligus seorang pendeta, Saparai, kemudian meminta pemilik bar dan karaoke untuk menutup usaha di sekitar masjid agar suasana masjid jadi lebih bersih.

Pada tahun 1963, pengelolaan masjid diambil alih oleh Kodam XVII/Cendrawasih. Seorang pegawai dari Kementerian Agama bernama H. Mansyur D. Rahmad kemudian diminta untuk mengelola masjid tersebut selama 10 tahun.

Didirikan Para Buruh Pelabuhan Asal Maluku, Ini Fakta Menarik Masjid Tertua di Kota Jayapura

Saat itu, masjid mulai membuka lembaga pendidikan yaitu Madrasah Diniyah Maarif pada tahun 1966. Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Papua, H. Toni Wanggai, mengatakan pada tahun 1968 Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif dibentuk bersamaan digantinya diniyah dengan Madrasah Ibtidaiyah.

“Masjid ini tidak hanya rumah ibadah karena juga berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan wadah berkumpulnya organisasi-organisasi Islam seperti NU dan Muhammadiyah,” kata Toni.

Lembaga pendidikan itu terus berkembang. Pada tahun 1970 dibangun SD Nurul Huda, dan disusul tahun 1985 SMP Nurul Huda yang bangunannya menempel dengan masjid.

Karena tingginya minat warga menyekolahkan anak mereka ke lembaga pendidikan di Masjid Jami’, maka pengelola dan pengurus mengubah total bangunan masjid, dan disatukan dengan gedung sekolah. Masjid pun dipindah ke lantai paling atas karena menghormati fungsi awalnya sebagai rumah ibadah.

Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara
Sisi Unik Masjid Jami Assuruur Kebon Jeruk, Bangunannya Khas Belanda Berhias Kayu Jepara

Masjid Jami Assuruur memiliki daya tampung yang besar. Saat penuh, 1.500 sampai 2.000 jemaah bisa melaksanakan salat di sini.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa
Fakta Unik Masjid Fatimah di Kota Solo, Dikenal Sebagai Masjid Pengantin hingga Punya Al-Qur'an Raksasa

Masjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.

Baca Selengkapnya
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang
Dulu Suka Berantem dan Mabuk, Pria Ini Kini Sukses Jadi Pengusaha Berhasil Membangun Masjid Buat Ibu Tersayang

Kisah perjalanan seorang pengusaha sukses asal Wonosobo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Begini Kisah di Balik Kemegahan Masjid Tertua Sidoarjo
Berusia Lebih dari 300 Tahun, Begini Kisah di Balik Kemegahan Masjid Tertua Sidoarjo

Masjid yang berada di samping mal ini merupakan pusat penyebaran Islam di Kota Lumpur

Baca Selengkapnya
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi
Menguak Misteri Situs Balekambang di Batang, Kolam Pemandian Diduga Peninggalan Abad ke-7 Masehi

Situs itu diduga menjadi jalur masuk atau pintu gerbang penyebaran agama Hindu di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar

Saat itu keberadaan dua masjid agung di satu kota dianggap tak wajar.

Baca Selengkapnya
Terketuk Usai Banyak Anggota Keluarga yang Wafat, Pria di Banyuwangi Nekat Ubah Kolam Ikan Jadi Masjid Megah Bawah Tanah
Terketuk Usai Banyak Anggota Keluarga yang Wafat, Pria di Banyuwangi Nekat Ubah Kolam Ikan Jadi Masjid Megah Bawah Tanah

Pembangunan masjid ini bertujuan untuk mengingat kematian, usai banyak anggota keluarganya yang wafat.

Baca Selengkapnya
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871
Menilik Sejarah Masjid Kiai Muara Ogan, Berdiri di Pertemuan Sungai Musi dan Sungai Ogan Sejak Tahun 1871

Masjid ini memiliki kesamaan dengan Masjid Agung Palembang pada segi arsitektur.

Baca Selengkapnya
4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?
4 Pemukul Jemaah Salat Subuh di Masjid Smansa 81 Rajawali Makassar Ditangkap, Apa Motifnya?

Pisau yang dipakai pelaku WK, berasal dari pelaku MZ.

Baca Selengkapnya