Angka Kematian Akibat COVID-19 di Gunungkidul Tinggi, Penyebabnya Bikin Miris
Merdeka.com - Kasus COVID-19 belum juga beranjak dari negeri ini. Hari demi hari, kematian akibat Virus Corona terus bertambah. Di Gunungkidul misalnya, kasus terus melandai dari waktu ke waktu, namun jumlah kematiannya terbilang tinggi dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty, jumlah kematian yang tinggi di wilayah itu diduga terkait dengan tingkat kunjungan masyarakat ke fasilitas kesehatan (faskes) yang masih rendah. Selain karena jauhnya jarak antara rumah dengan fasilitas kesehatan, ada juga dari mereka yang ketakutan dengan tes COVID-19.
“Bisa jadi karena mereka takut dinyatakan positif COVID-19 oleh dokter,” kata Dewi dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (27/5).
Tidak Meng-COVID-kan Pasien
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Dewi menegaskan bahwa para dokter yang bertugas sebenarnya tidak ingin meng-COVID-kan pasien. Mereka memberikan status pasien sesuai dengan prosedur dan kode etik terkait penanganan pasien. Dewi juga mengatakan bahwa mereka tidak serta merta membuat status positif itu hanya dengan asumsi, melainkan berdasarkan hasil tes.
Dewi mengatakan, apabila ada pasien yang demam, wajar kalau para dokter menduga pasien yang bersangkutan mengalami COVID-19 karena demam merupakan salah satu gejala umum yang sering kali muncul.
“Muncul dugaan tentu boleh saja, tetapi itu bukan berarti meng-COVID-kan pasien,” kata Dewi.
Datang dengan Gejala Berat
©2020 Merdeka.com/shutterstock
Dewi mengatakan, karena banyak warga yang enggan memeriksakan diri ke faskes saat sudah muncul gejala, sejumlah pasien datang ke rumah sakit saat kondisinya sudah kritis. Bahkan ada pula warga yang belum sempat diambil swab-nya namun sudah meninggal dunia.
Karena hal ini, Dewi mengimbau pada masyarakat agar tidak perlu resah untuk datang ke fasilitas kesehatan. Sebab, penanganan medis bisa lebih cepat dilakukan jika mereka segera datang sebelum mengalami kondisi berat.
“Hal inilah yang membuat angka kematian tinggi,” jelas Dewi.
Harapan Para Dokter
stemgenex.com
Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari dr. Heru Sulistyowati membenarkan kalau banyak warga enggan memeriksakan diri ke rumah sakit saat sudah mengalami gejala ringan. Ia berharap agar ada dukungan dari berbagai instansi dan elemen masyarakat agar warga tidak enggan datang ke rumah sakit. Salah satu caranya adalah dengan mengedepankan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang tepat.
Heru juga menambahkan, apabila warga segera datang ke rumah sakit, maka kondisi mereka akan segera diketahui dan mendapat penanganan yang tepat.
“Penanganan yang cepat dan tepat juga bisa menekan angka kematian,” kata Heru.
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaSatu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS
Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaMayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading
Baca Selengkapnya