Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Penyebab Depresi pada Remaja, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya

7 Penyebab Depresi pada Remaja, Ketahui Gejala dan Cara Mengatasinya Ilustrasi depresi. ©2012 Shutterstock/MitarArt

Merdeka.com - Sejak virus Corona menjadi pandemi dunia, memicu perubahan besar perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari, tak terkecuali para remaja. Banyak orang merasa cemas, takut, dan memikirkan hal-hal buruk tentang masa depan, terutama bagi korban positif virus Corona. Tentu saja kondisi tersebut menyebabkan kesehatan mental terganggu.

Mengutip dari Kemenkes, kesehatan mental yang baik adalah kondisi ketika batin seseorang berada dalam keadaan tentram dan tenang, sehingga bisa menikmati kehidupan sehari-hari. Sebaliknya, orang yang mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir, dan akhirnya mengarah pada perilaku buruk.

Salah satu gangguan mental yang saat ini banyak dialami para remaja adalah depresi. Biasanya, remaja yang mengalami depresi akan merasa kesepian, sulit berhubungan dengan orang lain, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri.

Lantas, apa sebenarnya penyebab depresi pada remaja dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang dilansir dari Healthline:

Mengenal Depresi pada Remaja

020 tantri setyorini

©Pexels

Sudah menjadi garis hidup manusia bahwa tidak selamanya akan merasakan bahagia. Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit dalam hidupnya. Pengalaman pahit tersebut ada yang sifatnya ringan, sedang, hingga berat yang bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi.

Melansir dari Healthline, depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Selain itu, seseorang yang mengalami depresi juga tidak bisa membina hubungan baik dengan lingkungan sekitar. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti mengalami kesedihan yang mendalam dan memiliki pengalaman traumatis.

Kondisi traumatis ini dapat bersifat objektif maupun subjektif, baik itu karena kekerasan fisik, emosional, hingga kejadian yang bisa mengancam nyawa. Gangguan depresi jika tidak segera diatasi maka dapat memicu penderita melakukan tindakan bunuh diri.

Gejala Depresi pada Remaja

Depresi menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), depresi menempati peringkat ke-4 sebagai penyakit yang ada di dunia. Adapun ciri-ciri depresi pada remaja bisa dilihat dari dua aspek, yakni fisik dan psikologi yang ditandai seperti berikut:

1. Merasa putus asa dan tidak berharga

2. Sering merasa cemas dan khawatir yang berlebihan

3. Kehilangan selera untuk melakukan aktivitas sehari-hari

4. Sering merasakan suasana hati yang buruk dan perasaan sedih yang berkelanjutan

5. Selalu merasa kelelahan dan kehilangan gairah seksual

6. Kehilangan selera makan dan sering merasa pusing yang tidak jelas alasannya

7. Berat badan turun secara drastis atau naik drastis

8. Memiliki keinginan untuk bunuh diri

Penyebab Depresi pada Remaja

021 tantri setyorini

©2018 Merdeka.com/Pixabay

Seseorang yang menderita gangguan depresi maka akan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kondisi ini bisa memicu masalah fisik maupun emosional. Bahkan tak jarang pengidap depresi akan selalu merasa putus asa, tidak berharga dan menyalahkan diri sendiri.

Penyebab depresi belum diketahui secara pasti, namun biasanya seseorang yang mengidap depresi disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:

Media Sosial

Penyebab depresi pada remaja yang perlu diwaspadai, yaitu media sosial. Masa-masa remaja identik dengan pencarian jati diri, bahkan tak jarang banyak cara dilakukan agar dirinya dikenal banyak orang alias menjadi populer. Namun, terkadang berbagai upaya dilakukan untuk mencapai keinginan tersebut.

Kehadiran media sosial juga berpengaruh besar bagi kehidupan sehari-hari para remaja. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bermain media sosial, makin tinggi risiko tekanan mental yang dialami, bahkan bisa saja berujung stres hingga depresi.

Selain itu, remaja juga rentan mengalami cyberbullying ketika bermain media sosial. Tentu, dampaknya akan sangat berpotensi menyerang psikis, mulai dari muncul rasa malu, tertekan, hingga depresi.

Bullying

Masalah remaja yang akhir-akhir ini menjadi sorotan adalah bullying atau perundungan. Saat ini, tidak sedikit remaja yang mendapat ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan. Masalah ini sangat mengganggu kesehatan mental remaja, seperti merasa tertekan, stres, hingga depresi.

Tak hanya di dunia nyata, bullying juga bisa terjadi di media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Biasanya, para pelaku bullying akan mengolok-olok, menyebarkan berita bohong, dan lainnya. Untuk itu, sudah menjadi kewajiban bersama untuk menggunakan media sosial dengan bijak.

Hubungan Percintaan

Masalah percintaan dan aktivitas seksual juga menjadi masalah remaja yang umum terjadi. Pada periode ini, remaja mulai menyukai lawan jenis dan mencoba menjalani hubungan percintaan. Tentu saja, hal ini bisa memicu pertengkaran, baik dari pasangan atau orang tua.

Selain itu, remaja juga memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap aktivitas seksual. Tidak sedikit remaja yang mulai mencoba melakukan hubungan seks bebas. Hal inilah yang kemudian menjadi salah satu penyebab depresi pada remaja yang perlu diwaspadai.

Masalah dengan Orang Terdekat

Tidak sedikit remaja yang memiliki masalah dengan orang terdekat. Hal ini terjadi karena perasaan seorang remaja cenderung lebih sensitif dan labil, sehingga sangat sulit dikendalikan. Tak heran jika ketika dinasihati orang tua, ia tidak terima dan justru melawannya.

Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan orang terdekatnya, ia mungkin jadi memusuhi orang tersebut. Sebaliknya, ia juga dimusuhi sehingga membuatnya merasa stres dan depresi.

Stres di Sekolah

Penyebab depresi pada remaja yang paling banyak dialami adalah stres di sekolah. Banyak sekali remaja yang sering mengalami kesulitan saat mengikuti pelajaran dan mendapatkan nilai buruk, tidak berprestasi, hingga melakukan bolos sekolah.

Tak hanya itu, masalah remaja di bidang pendidikan juga datang dari orang tua yang kerap menuntut anaknya untuk berprestasi dan mendapat ranking satu. Hal inilah yang sering menjadi beban remaja hingga memicu terjadinya depresi.

Riwayat Keluarga

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan depresi maka lebih berisiko mengalami depresi. Depresi bersifat sangat kompleks, artinya banyak gen berbeda yang masing-masing memberi efek kecil, daripada gen tunggal yang berkontribusi terhadap risiko penyakit.

Selain itu, memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkohol bisa memengaruhi risiko seseorang mengalami depresi. Tak heran, jika banyak pengidap gangguan depresi karena memiliki riwayat dengan obat-obatan terlarang.

Trauma

Trauma merupakan pengalaman emosional yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melepaskan diri dari memori kejadian buruk di masa silam. Kondisi kejiwaan ini biasanya disebabkan oleh suatu kejadian buruk dan cara seseorang dalam memaknai peristiwa menyakitkan tersebut. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari dan mengalami gangguan depresi.

Cara Mengatasi Depresi pada Remaja

Selain lingkungan sekolah, keluarga juga menjadi faktor utama yang memengaruhi tumbuh kembang remaja. Di mana para orang tua harus bisa memahami berbagai masalah remaja dan solusinya. Secara umum, berikut beberapa cara mengatasi depresi pada remaja yang bisa dilakukan para orang tua:

• Orang tua harus bisa memahami perasaan anak.

• Pastikan anak remaja Anda merasa aman dan dicintai.

• Tunjukkan bahwa Anda memercayai anak remaja Anda, dan akan selalu siap membantu masalah yang sedang dihadapinya.

• Jika anak remaja Anda melakukan kesalahan, pastikan tidak cepat-cepat menghakiminya. Tanyakan apa alasannya dan beri teguran yang tepat.

• Bina keluarga yang harmonis dan jauh dari kekerasan.

• Lakukan hal yang menyenangkan bersama anak, seperti makan dan berolahraga bersama.

(mdk/jen)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.

Baca Selengkapnya
7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk
7 Gejala Awal Depresi yang Perlu Diwaspadai Sebelum Semakin Memburuk

Sebelum berubah menjadi depresi, terdapat sejumlah gejala yang perlu dikenali.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan
Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan

Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Kenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!

Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?

Baca Selengkapnya
Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat
Tanda Depresi Terselubung yang Perlu Dipahami, Atasi Sebelum Terlambat

Terjadinya depresi terselubung perlu untuk diwaspadai secara segera agar tidak semakin memburuk.

Baca Selengkapnya
11 Jenis Meditasi untuk Mengatasi Depresi, Sudah Coba?
11 Jenis Meditasi untuk Mengatasi Depresi, Sudah Coba?

Meditasi hadir menjadi salah satu langkah alternatif yang terjangkau untuk mengatasi depresi seseorang. Yuk, simak lebih lanjut!

Baca Selengkapnya
5 Cara Mengatasi Depresi dalam Islam, Wajib Diketahui Agar Tak Salah Langkah
5 Cara Mengatasi Depresi dalam Islam, Wajib Diketahui Agar Tak Salah Langkah

Depresi bukanlah suatu kondisi yang bisa disepelekan begitu saja. Bahkan dalam agama Islam diajarkan cara mengatasi depresi bagi umat-Nya.

Baca Selengkapnya
Manfaat Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Kurangi Risiko Kecemasan dan Depresi
Manfaat Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Kurangi Risiko Kecemasan dan Depresi

Memaafkan tidak mudah, namun dapat menyejahterakan mental.

Baca Selengkapnya
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi

Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.

Baca Selengkapnya