25 Kata-Kata Mutiara Ahmad Syafii Maarif, Penuh Makna Mendalam
Merdeka.com - Kata-kata mutiara Ahmad Syafii Maarif bisa dijadikan motivasi untuk kehidupan sehari-hari. Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah periode 2000-2005 ini dikenal sebagai tokoh lintas agama yang berjuang keras menggalakkan toleransi. Tak heran, jika Buya Syafii begitu dicintai dan dihormati oleh semua kalangan.
Selain itu, tokoh kelahiran Sumatera Barat, 31 Mei 1935 ini, juga dikenal sebagai penulis yang produktif. Beberapa karya bukunya yang terkenal di antaranya ialah Dinamika Islam (1984), Islam, Mengapa Tidak? (1984), dan Islam dan Masalah Kenegaraan (1985). Atas karya-karyanya tersebut, beliau mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina pada 2008.
Pengabdian serta jasa-jasa Buya Syafii bagi perkembangan dunia Islam di Indonesia tentu sudah tidak diragukan lagi. Sebagai tokoh Islam yang berpengaruh di Indonesia, beliau juga kerap mengeluarkan kata-kata mutiara yang inspiratif dan penuh makna. Berikut kata-kata mutiara Ahmad Syafii Maarif:
Kata-Kata Mutiara Ahmad Syafii Maarif yang Penuh Makna
©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi
1. Ya, isi dakwah itu yang sejuk dong, yang damai yang membangun kesadaran manusia. Jangan menghina dengan berbagai hoaks, pakai ujaran kebencian dan segala macam. Itu menurut saya tidak beradab.
2. Agama dipakai tidak untuk mengarahkan pemeluknya kepada hal-hal yang lebih baik. Orang memakai tasbih saja seakan-akan sudah Islam. Ini pembodohan
3. Kalau ada sengketa selesaikan melalui jalur hukum, jangan di luar hukum. Kita punya mahkamah konstitusi, kita punya aparat hukum, jangan di luar itu karena kita negara hukum tidak boleh main hakim sendiri dan tidak boleh mengadu domba.
4. Pemerintah harus memahami betul rakyat Papua, memahami asal usul dan kultur di daerah tersebut.
5. Hubungan Bung Karno dan Bung Hatta pernah renggang, tetapi tidak pernah putus. Keduanya adalah negarawan dalam caranya masing-masing. Keduanya pembela gigih persatuan nasional dan musuh besar bagi penganut mazhab pesantren nasional (jika memang gejala itu dirasakan) yang bisa menghancurkan bangsa dan negara ini!
6. Jangan diajak lagi organisasi (Muhammadiyah) itu untuk pro ini pro itu lah. Menurut saya no-lah. Tidak sehat. Apalagi Muhammadiyah itu masyarakat sipil yang menopang keberadaan bangsa dan negara ini sejak ratusan tahun yang lalu. Jangan dirusak untuk kepentingan politik sesaat.
7. Bodohnya ulama itu kalau mau jadi rebutan para capres. Kenapa mereka (ulama) mau jadi mainan politik? Seharusnya ulama itu kan jadi penjaga moral, penjaga persatuan dan penjaga hidup yang bermartabat, kan begitu (perannya). Itu sama saja menggadaikan eksistensi mereka sendiri.
8. Abad medsos (media sosial) adalah abad yang sarat dengan kegaduhan dan huru-hara, di samping banyak pula sisi positifnya jika digunakan oleh manusia beradab dan lapang dada. Di tangan manusia tunaadab dan sesak dada, medsos dijadikan sarana untuk mengumbar kebencian, sakit hati, dan dendam kesumat.
9. Kalau kita kuat dari dalam, yang menunggangi tak akan berhasil. Kita masih kuat dari dalam.
10. Harus dicegah dengan dengan cara yang arif dan bijaksana, sehingga Papua dan Papua Barat kembali tenteram di bawah NKRI.
Kata-kata Mutiara Ahmad Syafii Maarif yang Inspiratif
©2019 Merdeka.com/Purnomo Edi
11. Saya sebagai orang tua, siapa yang berkunjung ke sini, saya terima dengan baik sebagai orang tua, dan tadi saya sampaikan kepada cawapres, bahwa nanti kalau terpilih, jadilah cawapres rakyat Indonesia.
12. Yang muda-muda harus mengerti betul persoalan bangsa berbasis data. Banyak membaca dan ikut terlibat membenahi negeri.
13. Jadi pemimpin itu sangat berat, tapi mulia dan menantang. Pelajari riwayat pendiri negara, agar tahu kenapa bangsa dan negara kita harus merdeka.
14. Tingkatkan kearifan lokal dan kearifan nasional. Semua pihak harus saling menerima.15. Jadi aktivis itu harus, tapi nilai juga harus tinggi.
16. Muhammadiyah telah mengisi otak masyarakat dengan ilmu, hati masyarakat dengan iman, sekarang harus menggencarkan mengisi perut masyarakat dengan perekonomian.
17. Agama dipakai tidak untuk mengarahkan pemeluknya kepada hal-hal yang lebih baik.Orang memakai tasbih saja seakan-akan sudah Islam. Ini pembodohan.
18. Muslim yang non Arab itu pada umumnya tidak mampu mempelajari ajaran Islam dari sumber aslinya dalam bahasa Arab. Maka kebergantungan rumusan Islam dalam bungkus Arabisme itu tidak dapat dielakkan lagi.
19. Walaupun ada sedikit gangguan umpamanya karena banjir karena alam tidak bersahabat (itu) masalah kecil. Secara umum pemilu Indonesia luar biasa. Harus kita syukuri.
20. Muhammadiyah telah mengisi otak masyarakat dengan ilmu, hati masyarakat dengan iman, sekarang harus menggencarkan mengisi perut masyarakat dengan perekonomian.
21. Kalau ada sengketa selesaikan melalui jalur hukum, jangan di luar hukum, kita punya Mahkamah Konstitusi, kita punya aparat hukum, jangan di luar itu karena kita negara-negara hukum tidak boleh main hakim sendiri tidak boleh mengadu domba.
22. . Sebuah bangsa dapat mengalami kehancuran bila toleransi sosial, agama, dan budaya tidak mantap.
23. Planet Bumi ini tidak hanya dimonopoli oleh orang Islam, orang tidak beriman saja boleh tinggal di sini.
24. Mereka memakai ayat juga itu, mengatakan sebagai manifestasi iman mereka, tapi iman mereka dipakai untuk menghancurkan peradaban menegakkan kebiadaban.
25. Jadi amal shaleh itu sesungguhnya peradaban yang manusiawi, peradaban berwajah asri, adil, berlapang dada. Jadi amal itu bukan hanya sekedar memberikan infak di masjid.
(mdk/jen)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
30 Kata-Kata Minta Maaf Nisfu Syaban, Pererat Silaturahmi di Malam Mulia
Meminta maaf di momen Nisfu Syaban akan melengkapi keberkahan yang turun di malam kemuliaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKisah Perang Badar Singkat, Ini Latar Belakang Penyebabnya
Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama yang terjadi antara umat Islam melawan kaum musyrik.
Baca SelengkapnyaMahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
50 Kata Minta Maaf atas Kesalahan Selama Ini, Penuh Ketulusan
Ketulusan dalam meminta maaf merupakan kunci untuk membuka pintu maaf dari hati yang terluka.
Baca SelengkapnyaContoh Kalimat keluar dari Grup WA Islami, Berkesan dan Penuh Doa
Contoh kalimat keluar dari grup WA islami ini bisa jadi referensi.
Baca SelengkapnyaDisematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaMomen Hangat Ulama Kondang Buka Puasa Bersama Jenderal AU, Beri Pesan 'Teruslah jadi Muslim Baik Jenderal'
Bersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca Selengkapnya45 Ucapan Maaf Singkat Menyambut Bulan Suci Ramadan, Penuh Makna Mendalam
Memberi ucapan maaf menjelang bulan suci Ramadan memiliki peran besar dalam konteks spiritual dan sosial.
Baca SelengkapnyaKisah Penginjil Jadi Mualaf di Mojokerto karena Takut Mati, Ujungnya Justru Ditinggal Anak Istri
Niatnya jadi mualaf sempat terombang-ambing karena ia ditipu oknum ustaz
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera
Cara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya