Viral Jadi Tempat Kumpul LGBT, Pagar Hutan Kota UKI Cawang Diperbaiki
Satpol PP sudah memasang tenda di dalam untuk berjaga. Total pasukan yang berjaga pun berjumlah tujuh orang.
Satpol PP sudah memasang tenda di dalam untuk berjaga. Total pasukan yang berjaga pun berjumlah tujuh orang.
Terbukti, Satpol PP Jakarta Timur pun langsung menjaga Hutan Kota UKI Cawang selama 24 jam mulai Selasa (25/7). Di hari pertama pengawasan, mereka bahkan menjaring satu orang yang berperilaku mencurigakan.
Melansir akun Instagram resmi Satpol PP Jakarta Timur @satpolppjaktim555, malam itu mereka juga menemukan botol bekas pelumas anal dan beberapa kondom di dalam Hutan Kota.
Ternyata, Satpol PP sudah memasang tenda di dalam untuk berjaga. Total pasukan yang berjaga pun berjumlah tujuh orang.
"Iya ini 24 jam jaga. Kita dari Kecamatan (Makasar). Tugas dari pagi kita, nanti malam ganti lagi timnya," kata salah satu Satpol PP.
Petugas itu mengungkapkan, mereka akan berjaga 24 jam selama dua pekan sampai 8 Agustus 2023. Setelah itu, Satpol PP hanya akan memonitor guna mencegah hal yang sama terjadi kembali usai mereka tak berjaga. "Ya habis itu monitor ke sini sering," tambahnya. Tak lama kemudian, rombongan Satpol PP Jakarta Timur tiba di lokasi. Mereka membawa satu regu dengan total anggota delapan orang. "Kita jaga ini. Kan di sini terjadi sesuatu," kata salah satu petugas sambil tertawa.
Selain penjagaan dari Satpol PP, lampu taman pun sudah diperbaiki. Total, terdapat tiga lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Satu dipasang di tiang dan dua sisanya di pohon. Sayangnya, PJU itu hanya dipasang di area dekat pintu masuk hutan kota. Maka dari itu, dapat dipastikan wilayah lainnya akan tetap gelap di malam hari. Tidak berhenti di situ, salah satu Satpol PP berujar bahwa pohon-pohon yang besar dan tinggi mulai dipotong agar pencahayaan bisa lebih masuk ke hutan kota.
"Ini udah di-coping. Biar cahaya masuk kan. Kalau malam bawa senter aja gelap nggak kelihatan. Makanya ini dipotong biar terang," kata petugas Satpol PP. "Ini (batang pohon) langsung diangkut kemarin," sahut petugas yang lain. Lebih lanjut, nampak jelas pagar hutan kota yang bolong-bolong sudah mulai ditambal. Terlihat beberapa bagian pagar yang kehitaman sebagai tanda telah diseng. "Ini (dikerjakan oleh) Suku Dinas Pertamanan (dan Hutan Kota Jakarta Timur). Baru semalam ini diseng," ujar Satpol PP.
Pemprov DKI juga menambah penerangan di Hutan Kota UKI Cawang. "Penambahan penerangan sudah, teman-teman Bina Marga sudah (menambah penerangan) empat titik ya di lokasi," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta Bayu Meghantara. Selain itu, Bayu menyampaikan pihaknya telah merapikan bagian pagar yang rusak di Hutan Kota UKI Cawang. Dalam hal ini, Distamhut DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur. "Kami sudah komunikasi ya sama teman-teman wilayah, termasuk juga dgn satpol pp. Secara teknis, kami sudah rapikan pagarnya, sudah kami las kembali," ungkap Bayu.
Lebih lanjut, Bayu menyebut Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta juga dikerahkan untuk berpatroli di Hutan Kota UKI Cawang. Patroli dilakukan guna mencegah aksi serupa kembali terulang. "Teman-teman di wilayah sudah (melakukan penjagaan), Satpol PP dan jajaran wilayah, ada camat, ada lurah," ucap Bayu.
Jika ada kaum LGBT yang terjaring dalam operasi Satpol PP, maka mereka akan dibina di Dinas Sosial.
Baca SelengkapnyaDi luar shift tersebut, Budy menyebut pengawasan dilakukan oleh unit piket Satpol PP untuk Kecamatan Makasar.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh dan bagian tubuh potong oleh dua pelaku yang telah ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaSaat digerebek, pelaku sedang melancarkan aksi tak terpujinya.
Baca SelengkapnyaKe tujuh korbannya atas nama inisial Prada F, Prada T, Prada A, Prada TP, Prada MS, Prada BS dan Prada AD.
Baca SelengkapnyaHutan Kota Cawang jadi Tempat Kumpul LGBT Bukan Milik Pemprov DKI
Baca SelengkapnyaSiswa SD yang menjadi korban perundungan ini berinsial NCS (10).
Baca SelengkapnyaSeorang perempuan mengenakan pakaian adat yang merupakan rekan korban berusaha mencegah aksi itu, namun gagal karena kalah jumlah.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Fakta-fakta Baru Kasus Mutilasi di Sleman
Baca Selengkapnya