Ke Amerika selama sepekan, Sandiaga belajar soal kemacetan dan ketahanan kota
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berencana akan terbang ke Amerika Serikat untuk menghadiri undangan dari empat lembaga. Dia menyebut kunjungannya untuk mempelajari mengenai kemacetan, ketahanan kota hingga perubahan iklim.
Kunjungan itu, kata dia, akan memakan waktu selama enam hari pada 24-30 Juni 2018. "Tanggal 30 sudah kembali di Jakarta, berangkat tanggal 24 Juni," kata Sandiaga di Jakarta Timur, Senin (18/6).
Politisi Gerindra ini mengatakan, akan mendatangi Massachusetts institute of Technology untuk meninjau mengenai penggunaan teknologi dalam mengurangi kemacetan sampai 30 persen. Usai itu, dia akan memenuhi undangan dari Global Resilianse Center untuk pembahasan ketahanan kota dari berbagai ancaman, termasuk perubahan iklim dan ancaman data.
"Dengan penggunaan teknologi di lampu-lampu lalu lintas, jadi lampu merah. Dan ini mengikuti data-data atau big data analytics," jelasnya.
Selanjutnya, Sandiaga juga akan berkunjung ke New York untuk meneruskan pekerjaan dari pemerintahan sebelumnya yang berkaitan dengan perubahan iklim.
"Setelah itu saya ada pertemuan juga dengan mahasiswa Indonesia di Boston dan New York," tutupnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaMomen Keseruan Afgan Jalan-jalan di New York, Penampilannya Bikin Salfok
Afgan sempat menikmati momen jalan-jalan di Amerika Serikat. Intip yuk momen keseruannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak Masyarakat Indonesia Mau Pindah jadi Warga Negara Singapura, Begini Persyaratannya
Alasannya karena gaji pekerja di Singapura lebih tinggi dibandingkan pekerja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga di Hadapan MK: Bukan Hanya Indonesia Beri Bansos ke Masyarakat, Singapura dan Amerika Serikat Lakukan Hal Sama
Singapura memberikan bantuan berupa paket dukungan biaya hidup sebesar 800 dolar Singapura per orang untuk mengatasi kenaikan biaya hidup.
Baca SelengkapnyaTeduhnya Waduk Kebon Melati, Tempat Menyendiri yang Nyaman di Ibu Kota, Tampilkan Jakarta Serasa New York
Menyendiri di Waduk Kebon Melati bisa menyaksikan sisi lain pemanangan Jakarta yang mirip New York
Baca SelengkapnyaSyahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.
Baca SelengkapnyaBahas RUU DKJ Bersama Baleg DPR, Mendagri: Ingin Jakarta jadi Kota Kelas Dunia Seperti New York
"kita ingin juga agar kota Jakarta menjadi salah satu pusat utama di bidang perekonomian, kira- kira seperti New York-nya Amerika," kata Tito
Baca SelengkapnyaCerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.
Baca Selengkapnya