Beredar Persentase 115 Orang di Jakarta dalam Pemantauan Virus Corona
Merdeka.com - Beredar sebuah slide menampilkan PE Virus Corona atau COVID-19. Dalam data itu, menampilkan sejumlah grafik berbentuk persentase wilayah Jakarta. Ada yang bertuliskan pengawasan dan pemantauan.
78 Persen sampel dalam pemantauan. Sedangkan, 32,22 persen dalam pengawasan.
Di sisi lain, slide juga memperlihatkan grafik batang yang menunjukkan data PE Virus Corona atau COVID-19 berdasarkan wilayah. Mulai dari Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan, Timur dan Luar DKI Jakarta.
Terkait hal ini, Kepala Seksi (Kasie) Wabah dan Survelans Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Octavia mengklarifikasinya.
Dia menerangkan, pada slide tersebut yang dimaksudkan dengan ‘kasus COVID-19’ adalah menunjukkan pasien dengan dugaan awal COVID-19 karena memiliki gejala dan riwayat perjalanan dari negara terjangkit.
Sesuai gambar pie chart, Dwi Octavia mengatakan, terdapat 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
"Orang dalam pemantauan dan pasien dalam pengawasan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE), tersebar di lima wilayah kota di DKI Jakarta dan luar DKI Jakarta seperti gambar grafik batang," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat (28/2).
Dwi Octavia menyatakan, Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan instansi terkait dalam melaksanakan pengawasan dan pemantauan.
Hingga kini, berdasarkan pemeriksaan sampel di Litbangkes Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil negatif COVID-19 di DKI Jakarta
"Dari hasil tes laboratorium menunjukkan tidak ada pasien penderita COVID-19 di DKI Jakarta," ujar dia.
Karena itu, Dwi Octavia menegaskan gambar dan penjelasan yang tersebar di masyarakat tidak menjelaskan secara utuh isi paparan.
"Bagi masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait COVID-19 dapat menghubungi Call Center Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di nomor 081388376955," dia menandaskan.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMeski pagi itu jalanan tampak cukup ramai, tapi tak satu pun orang datang atau berhenti sebentar untuk menolong lansia malang itu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya