Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Popularitas Jamu Tradisional, Semakin Naik di Masa Pandemi

Popularitas Jamu Tradisional, Semakin Naik di Masa Pandemi Ilustrasi jamu kunyit asam. ©2020 Tantri Setyorini

Merdeka.com - Jamu telah menjadi bagian dari budaya dan kekayaan alam Indonesia. Jamu telah lama digunakan masyarakat Indonesia untuk mengatasi berbagai macam penyakit. Tak hanya itu, rajin mengonsumsi jamu dipercaya dapat memiliki daya tahan tubuh dan mengurangi risiko terserang penyakit. Belakangan popularitas jamu tradisional semakin naik seiring dengan penyebaran Covid-19 yang semakin masif.

Kita semua tahu, Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh Virus Corona, makhluk yang ukurannya sangat kecil, hanya 12 nanometer dan dapat menyebabkan kematian. Gejala Covid-19 dapat berupa batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan. Namun nyatanya, ada juga orang yang terkena Covid-19 tapi tidak merasakan gejala apa pun, demikian sering disebut OTG atau orang tanpa gejala.

Kehidupan di masa pandemi setiap individu dituntut untuk lebih sadar akan kesehatan. Hal ini sejalan dengan imbauan pemerintah agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari meliputi pakai masker, jaga jarak, dan cuci tangan. Tak hanya itu, menjaga daya tahan tubuh juga penting untuk dilakukan selama pandemi. Mengingat imun yang kuat dipercaya lebih kebal dari berbagai macam penyakit. Salah satu upaya untuk menjaga imun tubuh adalah dengan rutin mengonsumsi jamu.

Mengenal Jamu Tradisional yang Semakin Populer

Jamu tradisional merupakan obat yang bersifat herbal di mana tidak mengandung bahan kimia dan berasal dari tanaman-tanaman obat yang berkhasiat. Dalam Ensiklopedi Indonesia, jamu tradisional disebut sebagai ramuan obat yang diolah menurut tradisi, sudah dikenal secara turun temurun, menggunakan bahan dasar dari hewan, tumbuhan, bahan galian, ramuan yang disarikan dari bahan-bahan itu, campuran dari bahan-bahan tersebut. Kata lain dari jamu tradisional adalah obat tradisional.

Dewasa ini, perkembangan jamu tradisional semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya orang yang mulai mengonsumsi jamu dan tingginya harga tanaman obat yang dijual di pasaran seperti jahe, kunyit, dan temulawak.

Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 ini Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan Surat Edaran Dirjen Pelayanan Kesehatan nomor HK.02/02/IV/2243/2020 tentang Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan.

Pemanfaatan Jamu Tradisional untuk Memelihara Kesehatan

Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan obat tradisional berupa jamu, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka. Pemanfaatan obat tradisional ini sebagai upaya untuk memelihara kesehatan, meningkatkan daya imun tubuh, pencegahan penyakit dan perawatan kesehatan termasuk pada masa kedaruratan kesehatan masyarakat atau bencana nasional Covid-19.

"Jamu sebenarnya sudah aman karena diturunkan secara generasi ke generasi, jamu yang sudah ada secara empiris kita teruskan. Jamu itu memang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagainya," ungkap Akhmad Saikhu Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes, dikutip dari Liputan6.com Kamis, (06 /08/2020).

Beberapa jamu yang terkenal dan sering dikonsumsi masyarakat seperti beras kencur, kunyit, jahe, dan temulawak bisa dengan mudah ditemui di sekitar kita. Selain itu, kita juga bisa menanamnya sendiri di pekarangan rumah. Dengan demikian, mengolah jamu bisa dilakukan secara mandiri dari rumah.

dr. Ina Rosalina menjelaskan, "Indonesia banyak menggunakan cara tradisional secara kultur daerah untuk menyehatkan tubuh. Pemanfaatan tanaman obat keluarga di setiap provinsi cukup tinggi. Makanya di era Covid-19, ketika orang tidak bisa pergi kemana-mana, orang-orang dapat membuat sendiri tanaman obat/ramuan secara hidroponik atau menggunakan tempat-tempat kecil di sekitar rumah". Dikutip fk.ugm.ac.id (05/06/2020).

 

(mdk/nof)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Legendarisnya Jamu Bang Adut Tangerang yang Berkhasiat, Hadirkan 21 Racikan Turun Temurun

Legendarisnya Jamu Bang Adut Tangerang yang Berkhasiat, Hadirkan 21 Racikan Turun Temurun

Jamu di kedai Bang Adut hanya disajikan dadakan. Dari asam lambung sampai program hamil tersedia resepnya.

Baca Selengkapnya
Rahasia Kesehatan Orang Jepang Terungkap, Nikmati Kelezatan dan Manfaat dalam Masakan Legendaris

Rahasia Kesehatan Orang Jepang Terungkap, Nikmati Kelezatan dan Manfaat dalam Masakan Legendaris

Masakan Jepang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan segar dan berkualitas tinggi, terutama produk laut seperti ikan, crustasea, dan rumput laut.

Baca Selengkapnya
Pertama Kali Minum Ramuan Tradisional Daun Sambiloto, Prajurit TNI Sampai Batuk-batuk 'Ampun'

Pertama Kali Minum Ramuan Tradisional Daun Sambiloto, Prajurit TNI Sampai Batuk-batuk 'Ampun'

Meski bertubuh tegap nan gagah, sosoknya justru minta 'ampun' usai menenggak segelas jamu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi, Perkaya Sajian Tradisional

Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi, Perkaya Sajian Tradisional

Makanan khas daerah yang dimodifikasi membantu meningkatkan popularitas sajian-sajian khas.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Jamu Seruni Putih, Resep Turun Temurun yang Menolak Punah

Mengenal Jamu Seruni Putih, Resep Turun Temurun yang Menolak Punah

Resep jamu Kiringan sudah bertahan selama 74 tahun. Kini jadi aset budaya Khas Bantul

Baca Selengkapnya
Kala Ganjar Minum Jamu Usai Sapa Pedagang di Sukoharjo

Kala Ganjar Minum Jamu Usai Sapa Pedagang di Sukoharjo

Dikatakan Ganjar, ada jamu dengan campuran kelapa. Hal itu unik, karena membuat jamu tidak lagi memiliki stigma kuno.

Baca Selengkapnya
Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Gorengan Selalu Menggoda untuk Buka Puasa, Akankah Memicu Asam Lambung?

Sebagai alternatif makanan yang diminati di Indonesia, gorengan sering dijadikan pilihan untuk takjil saat berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Cara Ibu Hamil Cegah Janin Idap Penyakit Jantung Bawaan

Cara Ibu Hamil Cegah Janin Idap Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit Jantung Bawaan ada yang sembuh dengan sendirinya, namun ada juga yang harus menjalani tindakan intervensi.

Baca Selengkapnya