Petani Lengkuas di Lebak Tunda Panen, Ternyata Ini yang Jadi Penyebabnya
Merdeka.com - Masa panen biasanya kerap ditunggu oleh seluruh petani. Banyak para petani yang mengharapkan keuntungan dari hasil panen untuk menutupi modal.
Namun hal tersebut tampaknya berbeda bagi para penggarap perkebunan lengkuas atau laja merah di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mereka diketahui terpaksa menunda panen, kendati waktu panen sudah berlalu selama dua minggu ini.
"Kami lebih baik menunda panen hingga dua bulan ke depan" kata Arman (64) seorang petani lengkuas warga Curug Bitung Kabupaten Lebak, Sabtu (19/6) dilansir dari Antara.
Lantas apa yang membuat para petanidi Lebakmenunda masa panen? Berikut informasi selengkapnya:
Harga Anjlok di Pasaran
www.ivandimitrijevic.com
Saat ditemui wartawan, Arman mengungkapkan alasannya menunda panen selama dua bulan ke depan karena saat sekarang harga lengkuas di pasaran tengah anjlok.
Ia menerangkan, laja merah sebelumnya memiliki harga sebesar Rp8.000 di pasaran. Namun sekarang harganya anjlok hingga menjadi menjadi Rp2.000 per kilogram.
Ia pun bercerita jika seharusnya proses pemanenan dilakukan di bulan Juni ini, mengingat usianya sudah memasuki 10 bulan.
"Kami menunda ini sambil menunggu kembali harganya normal," ungkap Arman.
Petani Merugi hingga Puluhan Juta
Arman menilai, lonjakan harga yang terjun bebas itu membuat para petani laja merah di Kabupaten Lebak merugi. Pasalnya, biaya produksi dan pemberian upah menjadi tidak terpenuhi karena jauh dari target.
"Jika harga Rp2.000 per kg tentu petani merugi dengan menghasilkan Rp10 juta dari 5 ton/hektare. Biaya, produksi mulai pembelian bibit hingga upah pekerja habis Rp13 juta/hektare," katanya.
Adapun sebelum harga yang seperti sekarang, pihaknya mampu meraup Rp40 juta/hektare dari Rp8 ribu/kilo lengkuas.
Memanfaatkan Lahan Tidur Milik BUMN
Arman menambahkan, jika saat ini banyak dari para petani lengkuas di Kabupaten Lebak yang memasok barangnya ke Pasar Induk Tanah Tinggi Tangerang, termasuk ke Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta.
Hal tersebut disebabkan oleh kegiatan produksi yang ditampung oleh bandar besar di kedua pasar induk tersebut. Menurutnya jika kejadian itu terus menerus terjadi, tidak memanen adalah jalan yang akan dipilih petani.
"Kami merugi jika harga lengkuas dijual Rp2. 000/kg dan lebih baik tak dipanen, " katanya.
Sementara itu Ujang, selaku petani lengkuas lainnya mengaku bahwa panen laja merah di sini merugi karena harga pasaran anjlok jauh (dari Rp8.000 ke Rp2000/kg), hal itu membuat banyak petani yang menunda panen.
Mereka kebanyakan akan mengembangkan tanaman lengkuas dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur milik perusahaan, TNI dan BUMN.
Selama ini lanjut dia, lahan tidur tersebut jumlahnya ribuan hektare, dan masyarakat banyak menggunakannya dengan bercocok tanam palawija, hortikutura hingga padi huma.
"Kami mengembangkan lengkuas seluas satu hektare dan normalnya bisa menghasilkan Rp40 juta per hektare, " katanya.
(mdk/nrd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaBlusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Harga Beras Naik dan Langka di Pasaran, Ternyata Ini Biang Keroknya
Saat ini harga beras medium dijual Rp13.500 per kg, sedangkan beras premium sudah menyentuh Rp 18.500 per kg.
Baca SelengkapnyaJelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg
Penurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia
Harga satu pasang ayam hias ini bisa mencapai jutaan rupiah di usianya yang masih remaja.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaMinta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran
Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca Selengkapnya