OCD Adalah Kondisi Pikiran dan Obsesi yang Tak Terkendali, Berikut Penjelasannya
Merdeka.com - Obssesive-Compulsive Disorder atau biasa disingkat dengan OCD adalah suatu kondisi kesehatan mental yang melibatkan pikiran yang mengganggu, obsesif, dan tindakan fisik atau mental yang berulang dan kompulsif.
OCD bukan kebiasaan seperti menggigit kuku atau memikirkan pikiran negatif. Pemikiran obsesif memandang bahwa angka atau warna tertentu itu "baik" atau "buruk". Sedangkan kebiasaan kompulsif bisa berupa keharusan mencuci tangan tujuh kali setelah menyentuh sesuatu yang mungkin kotor. Meskipun Anda mungkin tidak ingin melakukan hal-hal ini, Anda merasa tidak bisa untuk berhenti merasa tidak nyaman jika tidak melakukannya.
Penderita OCD mungkin mencoba untuk mengabaikan atau menghentikan kebiasaan mereka, tetapi hal itu hanya akan meningkatkan rasa cemas mereka. Pada akhirnya, mereka merasa terdorong melakukan tindakan kompulsif untuk meredakan stres mereka. Kondisi ini akan terus berlanjut, sehingga dapat mengarah pada perilaku yang lebih ritualistik.
Melansir dari medicalnewstoday.com, akan kami jelaskan mengenai gejala, penyebab, dan bagaimana cara mengobati kondisi OCD ini.
Gejala OCD
www.newsms.fm
OCD adalah kondisi kesehatan mental yang melibatkan obsesi atau kompulsi, yaitu tindakan yang membuat stres, dan pikiran yang berulang-ulang. OCD adalah tantangan bagi penderitanya untuk bisa melakukan tugas sehari-hari. Berikut gejala OCD:
Obsesi
Pada orang dengan OCD, rasa khawatir dan cemas dapat mengambil alih, sehingga sulit untuk melakukan tugas sehari-hari. Gejala umum dari kecemasan ini meliputi:
Kompulsi
Tidak setiap perilaku berulang adalah suatu keharusan. Kebanyakan orang menggunakan perilaku berulang, seperti rutinitas sebelum tidur, untuk membantu mereka mengatur kehidupan sehari-hari.
Namun, bagi penderita OCD, kebutuhan untuk melakukan perilaku berulang sangat kuat, sering dilakukan, dan memakan waktu. Beberapa contoh termasuk gejala kompulsi antara lain:
Penyebab OCD
Para ahli tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab OCD, tetapi ada beberapa teori yang muncul terkait kondisi ini. Faktor genetik, neurologis, perilaku, kognitif, dan lingkungan semuanya dapat berkontribusi.
©shutterstock.com/Jordan Edgcomb
Genetik
OCD tampaknya diturunkan dalam lingkungan keluarga, menunjukkan kemungkinan adanya hubungan genetik, yang sedang diselidiki para ahli.
Studi pencitraan menunjukkan bahwa otak orang dengan OCD berfungsi dengan perbedaan karakteristik. Gen yang memengaruhi cara otak merespons neurotransmiter dopamin dan serotonin, misalnya, dapat berperan dalam menyebabkan gangguan tersebut.
Penyebab terkait autoimun
Terkadang, gejala OCD muncul pada anak-anak setelah terjadi infeksi, di mana gejala OCD adalah sebagai berikut:
Dokter terkadang menyebut kejadian ini gejala OCD pediatric akut-onset neuropsychiatric syndrome (PANS).
Pada anak dengan PANS, gejala muncul secara tiba-tiba dan mencapai intensitas penuh dalam waktu 24–72 jam. Mereka mungkin dapat menghilang tetapi juga dapat kambuh di lain waktu.
Perilaku
Satu teori menunjukkan bahwa seseorang dengan OCD belajar untuk menghindari rasa takut yang terkait dengan situasi atau objek tertentu, dengan melakukan ritual untuk mengurangi risiko yang dirasakan.
Ketakutan awal mungkin dimulai sekitar periode stres yang intens, seperti peristiwa traumatis atau kehilangan yang signifikan. Setelah orang tersebut mengasosiasikan objek atau keadaan dengan perasaan takut ini, mereka mulai menghindari objek atau situasi itu dengan cara yang menjadi ciri OCD.
Penyebab kognitif
Teori lain adalah bahwa OCD dimulai ketika orang salah menafsirkan pikiran mereka sendiri. Kebanyakan orang terkadang memiliki pikiran yang tidak diinginkan atau mengganggu, tetapi bagi penderita OCD, pentingnya pemikiran ini menjadi lebih intens atau ekstrem.
Seseorang dengan OCD merasa yakin bahwa tindakan dalam pikirannya kemungkinan besar akan terjadi. Sebagai tanggapan, mereka mengambil tindakan yang berlebihan dan terus menerus untuk mencegah ancaman atau bahaya.
Penyebab lingkungan
Terakhir, penyebab OCD adalah dari lingkungan. Peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat memicu OCD pada orang dengan kecenderungan, genetik atau lainnya.
Banyak orang melaporkan bahwa gejala muncul dalam waktu 6 bulan setelah kejadian seperti:
Selain itu, OCD dapat terjadi bersamaan dengan gangguan stres pascatrauma, atau PTSD.
Cara Pengobatan
Ada pengobatan yang efektif untuk OCD. Pendekatan yang tepat bergantung pada kumpulan gejala orang tersebut dan sejauh mana gejala tersebut mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan orang tersebut. Beberapa opsi pengobatan OCD:
Terapi perilaku kognitif
Jenis psikoterapi ini, terkadang disebut CBT, yang dapat membantu seseorang mengubah cara berpikir, merasa, dan berperilaku. Ini mungkin melibatkan dua perawatan berbeda: eksposur dan pencegahan respons (ERP) dan terapi kognitif.
ERP sendiri melibatkan:
Terapi kognitif dimulai dengan mendorong orang tersebut untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kembali keyakinan mereka tentang konsekuensi dari keterlibatan atau ketika menahan diri untuk tidak terlibat dalam perilaku kompulsif.
Obat-obatan
©©2012 Shutterstock/Oliver Sved
Sejumlah obat dapat membantu mengobati OCD, seperti inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang merupakan sejenis antidepresan.
Beberapa contohnya antara lain:
Dokter mungkin meresepkan dosis yang lebih tinggi untuk mengobati OCD, dibandingkan dengan penderita depresi. Namun, seseorang mungkin masih belum melihat efeknya hingga 3 bulan.
Sebagian penderita OCD mungkin tidak bisa merespon pengobatan SSRI saja, sehingga dokter mungkin akan meresepkan obat antipsikotik juga. Selain itu, pada tahun 2010, beberapa peneliti mencatat bahwa obat tuberkulosis D-cycloserine (Seromycin) bersama CBT dapat membantu mengobati OCD.
(mdk/ank)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mental health adalah hal penting yang perlu diperhatikan selain kesehatan fisik.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaKesehatan mental adalah hal yang harus diperhatikan dengan serius. Salah satu gangguan kesehatan mental yang memerlukan perhatian adalah gangguan bipolar.
Baca SelengkapnyaBerbagai hal yang kita lakukan sehari-hari bisa berdampak pada kondisi kesehatan kita termasuk pada kondisi otak.
Baca SelengkapnyaObesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan.
Baca SelengkapnyaSelada memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Yuk, simak fakta lengkap tentang manfaat selada sekaligus tips mengkonsumsinya!
Baca Selengkapnya