Mengenal Kolotik, Alat Musik Unik khas Ciamis yang Punya Nada Sunda Khusus
Alat musik Kolotik Ciamis. ©2021 Kanal Youtube Dodenk Zoe/editorial Merdeka.com
Merdeka.com - Letak geografis dari suatu wilayah, tentu amat berpengaruh terhadap ragam kehidupan dari masyarakatnya. Salah satu daerah yang banyak memanfaatkan aspek tersebut adalah Jawa Barat, di mana sisi kearifan lokal termasuk keseniannya banyak dibuat secara tradisional seperti halnya Kolotik.
Sesuai namanya, Kolotik merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten Ciamis dengan berbahan utama berupa kayu, maupun batok kelapa. Bunyinya yang terdengar unik, membuat alat musik tersebut kerap dijadikan buah tangan dari Kecamatan Cimaragas, Ciamis.
Dilansir dari ciamiskab.go.id, Kolotik merupakan bentuk pengembangan dari alat musik tradisional Kolotok yang dahulu merupakan identitas dan kerap terpasang di bagian leher sapi maupun kerbau masyarakat Cimaragas.
“Ini namanya Kolotik, atau Kolotok leutik (kecil dalam bahasa Sunda), dahulu terbuat dari batok atau tempurung kelapa” ujar Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya beberapa waktu lalu saat ditemui wartawan.
Inovasi Baru Alat Musik Tradisional Ciamis

Abah Nani pengrajin Kolotik dari Cimaragas, Ciamis ©2021 Kanal Youtube Dodenk Zoe/editorial Merdeka.com
Abah Nani, sang penemu Kolotik asal Cimaragas mengungkapkan jika alat tersebut merupakan pembaharuan dari alat musik yang sudah ada yakni Kolotok. Kolotik memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dari Kolotik dan memiliki suara yang nyaring.
Menurutnya ide awal Kolotik terbersit saat ia telah berhenti bekerja, dan teringat dengan masa kanak-kanaknya dahulu di tahun 1959 – 1960-an.
“Intinya ini berawal dari kolotok, dahulu Abah saat ngangon saat tahun 59 atau 60. Semakin ke sini saya jadi ingat dan terpikir untuk membuat Kolotik dan memanfaatkan sampah sisa batok kelapa yang tidak ada nilai jualnya” terang Abah Nani seperti dikutip di channel Asatriani Channel.
Punya Nada Khusus Sunda
Yang unik dari Kolotik adalah urutan nadanya yang berbeda dengan alat musik lainnya, yakni Kolotik hanya memiliki satu nada pentatonis Sunda. Nada tersebut tidak do-re-mi-fa-so-la-si-do, melainkan da-mi-na-ti-la-da yang merupakan ciri khas tradisi setempat.
Salah satu pegiat Kolotik, Erfan Rusdiana mengungkapkan jika keunikan Kolotik tak hanya terletak pada bentuknya saja yang mungil tetapi juga pola nada yang dihasilkan. Ia menyebut Kolotik memiliki sebuah nada yang bisa dikombinasikan dengan beragam bebunyian melalui pola da-mi-na-ti-la-da tersebut.
“Kolotik ini tidak hanya dijadikan sebagai oleh-oleh kesenian, tetapi juga menjadi alat musik khas bernada pentatoni Sunda yang bisa diharmoniasi melalui berbagai nada” terangnya seperti terangkum di channel Youtube Galuh Raya.
Dikenal hingga Mancanegara
Sebelumnya Abah Nani juga menyebut jika beberapa tahun lalu beberapa turis mancanegara seperti Kanada, Amerika, Eropa hingga Korea pernah mendatangi kediamannya di Cimaragas untuk melihat proses pembuatan Kolotik.
Abah Nani pun berupaya menghadiahi mereka beberapa buah Kolotik, dan diakuinya jika para turis tersebut amat menyukainya karena memiliki nada yang unik.
“Alhamdulillah, walaupun ini tidak dipasarkan di mana mana tapi disukai turis turis dari Kanada, Korea, Kroasia itu pernah datang ke rumah saya dan saya memberinya kepada mereka bahwa ini cinderamata khas sini (Cimaragas Ciamis).” tambahnya.
[nrd]
Baca Selanjutnya: Inovasi Baru Alat Musik Tradisional...
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami