Doa Palestina Latin dan Artinya, Bentuk Kepedulian untuk Kebebasan

Doa Palestina ini menjadi manifestasi dari kepedulian dan keinginan kuat untuk melihat perdamaian terwujud. Dengan mengangkat doa Palestina berupa Qunut Nazilah, kita mengirimkan harapan dan dukungan kepada mereka yang berjuang untuk keadilan dan kedamaian. Doa ini menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan Palestina, memperkuat ikatan iman dan kemanusiaan yang melampaui batas geografis.

Dalam artikel berikut ini, kami akan sampaikan bagaimana bacaan doa Palestina dalam bentuk qunut nazilah yang bisa Anda amalkan dalam ibadah solat.

Dilansir dari liputan6.com, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengajak para masyarakat Muslim untuk mengamalkan doa qunut nazilah sebagai doa Palestina untuk mendoakan saudara-saudara kita di masa yang sulit. Doa ini dikirim terutama untuk mendoakan serta memohon keselamatan, kekuatan, dan kemampuan untuk bangsa Palestina.

"Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan kemampuan dalam mewujudkan kemerdekaan penuh dan perdamaian abadi," tulis MUI dalam kesepakatan 7 tausiyah tentang perang Israel-Palestina.

Doa Qunut Nazilah adalah doa khusus yang dibacakan dalam shalat fardhu ketika umat Islam menghadapi musibah atau bencana. Doa ini merupakan salah satu bentuk zikir yang mengandung pujian kepada Allah dan permohonan untuk keselamatan serta perlindungan dari segala macam bencana atau musibah yang menimpa.

Qunut Nazilah dibacakan setelah ruku’ pada rakaat terakhir dalam shalat. Ini berbeda dengan Qunut Subuh yang hanya dibacakan pada shalat Subuh saja. Qunut Nazilah boleh dibacakan di semua shalat fardhu dan tidak terbatas pada situasi atau lokasi tertentu di mana musibah itu terjadi.

Pembacaan Qunut Nazilah tidak terikat pada teks tertentu. Setiap doa yang mengandung pujian dan permohonan kepada Allah dapat dibacakan. Namun, umumnya doa ini disesuaikan dengan konteks musibah yang terjadi.

Untuk memberikan doa Palestina kepada masyarakat Palestina dan masjidil Aqsa, kita bisa mengamalkan doa qunut nazilah. Adapun doa Palestina ini dianjurkan untuk dibaca setiap solat fardhu ketika rakaat terakhir setelah rukuk.

Berikut ini adalah bacaan doa Palestina berupa qunut nazilah yang tercantum dalam hadist Nabi Muhammad SAW, yang kemudian diriwayatkan oleh Umar RA:

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَأَلِفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ، وَأَصْلِحْ ذَات بَيْنِهِمْ، وَانْصُرْ عَلَى عَدُوّكَ وَعَدُوِّهِمْ اللَّهُمْ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ، وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَاءَكَ. اللَّهُمْ خَالِفٌ بَيْنَ كَلِمَتِهِمْ، وَزَلْزِلْ أَقْدَامَهُمْ، وَأَنْزِلْ بِهِمْ بَأْسَكَ الَّذِي لَا يُرَدُّ عَنِ الْقَوْمِ الْمُجْرِمِينَ. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِينُكَ

(Allahuma maghfirlilmu’miniina wal mu’minati, wal muslimiina wal muslimaati, wal alifa bayna qulubihim, wa ashlih dzaat baynihim, wanshur alaa a’uduwka wa aduwwihim lahumul an kafarati ah lil kitaabi ladziina yukadzibuuna rasulaka, wa yuqaa tiluuna aw liyaa aka. allahumma khoolifun bayna kalimatihim, wa zalzil aqdaa mahum, wa anzil bihim ba’salkaldzii laa yurdun anilqowmil mujrimiina. bismillahirrahmanirrahiim. allahumma innanasta’iinuka).

Artinya:

“Ya Allah ampunilah dosa orang mukmin, dan mukminat, muslimin, dan muslimat, satukanlah hati-hati mereka, damaikanlah di antara mereka. Tolonglah mereka untuk mengalahkan musuhmu, dan musuh mereka. Ya Allah timpakanlah laknat kepada orang kafir ahli kitab yang telah mendustakan para utusan-Mu, dan memerangi para wali-Mu. Ya Allah, gagapkanlah ucapan mereka, pecah belahkan kekuatan mereka, dan timpakan siksa-Mu yang tidak mungkin mampu dicegah mereka. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, dan Penyayang. Ya Allah sesungguhnya kami memohon pertolongan kepada-Mu”.

Artinya:

“Tuhan Kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu. Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan salat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir”.