Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ciri-ciri Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Jangan Diabaikan

<b>Ciri-ciri Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Jangan Diabaikan</b>

Ciri-ciri Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Jangan Diabaikan

Meski kadar gula darah pradiabetes belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2, kondisi ini bisa berubah menjadi berbahaya jika tidak ditangani.

Pradiabetes adalah kondisi medis di mana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, tetapi belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2 yang sebenarnya. Orang-orang yang menderita prediabetes memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan diabetes tipe 2 jika tidak ditangani dengan baik.

Tapi apa sebenarnya pradiabetes itu? Pradiabetes adalah tanda peringatan yang menunjukkan tubuh Anda tidak menggunakan insulin secara efektif, hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah. Ketika Anda menderita pradiabetes, kadar gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya, namun tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2. Hal ini menandakan peningkatan risiko terkena diabetes di kemudian hari.

Pradiabetes seringkali tidak terdeteksi karena jarang menimbulkan gejala yang nyata. Namun, ada faktor risiko tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena pradiabetes.

Hal ini termasuk kelebihan berat badan atau obesitas, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, memiliki riwayat keluarga diabetes, dan berusia di atas 45 tahun. Selain itu, kelompok etnis tertentu, seperti orang Afrika-Amerika, Hispanik, dan penduduk asli Amerika, juga berisiko lebih tinggi.

Penyebab Pradiabetes

Pradiabetes adalah suatu kondisi dimana kadar gula darah lebih tinggi dari normal namun belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.

Ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi terhadap perkembangan prediabetes, diantaranya:

Kelebihan berat badan atau obesitas
Kelebihan berat badan, terutama di sekitar lingkar pinggang, meningkatkan risiko terjadinya resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik. Insulin adalah hormon yang mengatur kadar gula darah, dan ketika sel menjadi resisten terhadap efeknya, hal ini dapat menyebabkan kadar glukosa lebih tinggi dalam aliran darah.

Kurangnya aktivitas fisik
Olahraga teratur membantu tubuh menggunakan insulin lebih efektif dan meningkatkan sensitivitas insulin secara keseluruhan. Akibatnya, gaya hidup yang kurang gerak dapat berkontribusi terhadap resistensi insulin, sehingga membuat individu lebih rentan terhadap pradiabetes.

Riwayat keluarga dan genetika
Memiliki kerabat dekat, seperti orang tua atau saudara kandung, yang mengidap diabetes tipe 2 meningkatkan risiko terkena kondisi tersebut. Faktor genetik dapat memengaruhi cara tubuh memetabolisme glukosa dan merespons insulin, sehingga membuat seseorang lebih rentan terkena pradiabetes.

Usia, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tidak normal, dan riwayat diabetes gestasional (diabetes saat hamil)
Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terkena pradiabetes meningkat, terutama karena penurunan aktivitas fisik dan massa otot. Tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol abnormal dapat mengganggu fungsi insulin, sehingga semakin meningkatkan risiko pradiabetes.

Pola makan buruk
Jenis makanan olahan, minuman manis, dan karbohidrat olahan dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, menyebabkan peningkatan produksi insulin, yang seiring waktu dapat membebani sel-sel tubuh yang memproduksi insulin.

Ciri-ciri Pradiabetes yang Wajib Diwaspadai, Jangan Diabaikan

Ciri-ciri Pradiabetes

Karena potensinya yang bisa menyebabkan diabetes, maka penting untuk mengamati ciri-ciri pradibates agar kita dapat melakukan tindakan pencegahan segera.

Beberapa ciri-ciri pradiabtes adalah sebagai berikut:

1. Sering merasa lelah dan kurang bertenaga

Penderita prediabetes biasanya mengalami penurunan energi yang signifikan, meskipun mereka tidak melakukan aktivitas yang berat. Hal ini terjadi karena tubuh gagal mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan oleh sel-sel tubuh. Akibatnya, seseorang akan merasa terserang kelelahan dan sulit melakukan aktivitas sehari-hari dengan optimal.

2. Sering merasa haus dan sering buang air kecil

Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah yang tidak dapat digunakan oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi. Tubuh akan mencoba mengeluarkan glukosa secara berlebihan melalui urin, sehingga seseorang lebih sering merasa haus dan harus buang air kecil lebih sering dari biasanya.

3. Merasa lapar berlebihan

Kadar insulin yang tidak efektif dalam mengontrol gula darah membuat tubuh merasa lapar secara konstan, meskipun sebenarnya sudah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat mengakibatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat yang dapat memperburuk prediabetes menjadi diabetes.

4. Dapat memengaruhi penglihatan seseorang

Terkadang ciri-ciri prediabetes juga memengaruhi penglihatan. Kondisi ini terjadi ketika kadar glukosa yang tinggi menyebabkan pembuluh darah di dalam retina mengalami kerusakan. Gangguan penglihatan seperti penglihatan yang buram atau kabur bisa menjadi sinyal bahwa seseorang mengalami prediabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi seseorang yang mengalami masalah penglihatan yang tiba-tiba untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan.

Agar lebih waspada terhadap prediabetes, seseorang harus memperhatikan gejala-gejala tersebut dan segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami tanda-tanda tersebut. Dengan mendeteksi prediabetes sedini mungkin, seseorang dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti mengubah pola makan dengan diet rendah karbohidrat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menjaga berat badan yang sehat. Dengan demikian, kita dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 dan menjalani kehidupan yang lebih sehat. 

Pencegahan Pradiabetes

Salah satu cara paling efektif untuk mencegah pradiabetes adalah dengan menjaga berat badan yang sehat. Obesitas merupakan faktor risiko utama untuk mengembangkan pradiabetes dan diabetes tipe 2.

Dengan menjaga berat badan yang sehat, individu dapat mengurangi risiko terkena kondisi ini secara signifikan. Melakukan aktivitas fisik secara teratur, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda, dapat membantu membakar kalori, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menurunkan kadar gula darah.

Aspek penting lainnya dalam pencegahan pradiabetes adalah menjaga pola makan yang sehat. Pola makan yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat sangat penting untuk menjaga kadar gula darah tetap terkendali. Penting untuk membatasi konsumsi minuman manis, makanan olahan, dan makanan ringan yang tinggi gula tambahan dan lemak tidak sehat. Selain itu, pengendalian porsi sangat penting untuk mencegah makan berlebihan, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan kadar gula darah.

Skrining rutin untuk pradiabetes juga penting untuk pencegahan. Penyedia layanan kesehatan dapat melakukan tes darah untuk mengukur kadar gula darah dan menilai risiko terkena diabetes.

Deteksi dini pradiabetes dapat memotivasi individu untuk melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan dan mencegah perkembangan menjadi diabetes. Dianjurkan bagi individu yang berusia di atas 45 tahun atau mereka yang memiliki riwayat keluarga diabetes untuk melakukan pemeriksaan secara teratur.

Selain itu, manajemen stres memainkan peran penting dalam mencegah pradiabetes. Stres kronis dapat menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat, penambahan berat badan, dan resistensi insulin.

Terlibat dalam aktivitas yang mengurangi stres seperti yoga, meditasi, atau berpartisipasi dalam hobi dapat membantu individu mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda dan Cara Mencegahnya, Patut Diketahui
Ciri-Ciri Diabetes di Usia Muda dan Cara Mencegahnya, Patut Diketahui

Ciri-ciri diabetes di usia muda sangat penting diperhatikan agar Anda bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Disadari Pria, Diabetes Ternyata Bisa Pengaruhi Ereksi
Tak Banyak Disadari Pria, Diabetes Ternyata Bisa Pengaruhi Ereksi

Kaum adam wajib tahu, bahwa diabetes bisa berdampak pada gangguan ereksi pria.

Baca Selengkapnya
Tanda Diabetes yang Muncul di Mulut, Wajib Diwaspadai
Tanda Diabetes yang Muncul di Mulut, Wajib Diwaspadai

Diabetes merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan tubuh, termasuk kondisi mulut, seperti mulut kering, bau mulut, dan lainnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beda Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Pahami Perbedaannya
Beda Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2: Pahami Perbedaannya

Diabetes, penyakit kronis yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal, memiliki dua jenis utama: tipe 1 dan tipe 2.

Baca Selengkapnya
Diabetes Melitus Ternyata Bisa Memicu Komplikasi, Yuk Cegah Sebelum Terjadi!
Diabetes Melitus Ternyata Bisa Memicu Komplikasi, Yuk Cegah Sebelum Terjadi!

Kenali risiko komplikasi pada diabetes melitus dan cek pencegahannya yuk!

Baca Selengkapnya
Mantan Pemain PSIS Semarang Ini Kini Hidup Memprihatinkan, Sakit Diabetes hingga Tinggal di Rusun
Mantan Pemain PSIS Semarang Ini Kini Hidup Memprihatinkan, Sakit Diabetes hingga Tinggal di Rusun

Budiono Sutikno tengah berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal ini lantaran dirinya mengidap diabetes dan beberapa penyakit lainnya.

Baca Selengkapnya
Kenali Sejak Awal, Berikut Tanda-tanda Fisik Ketika Tubuh Sedang Kelebihan Gula
Kenali Sejak Awal, Berikut Tanda-tanda Fisik Ketika Tubuh Sedang Kelebihan Gula

Ciri-ciri seseorang mengalami diabetes dapat dilihat dari fisiknya. Berikut tanda-tanda fisik seseorang mengalami diabetes.

Baca Selengkapnya
Kebiasaan Sehari-hari untuk Stabilkan Gula Darah, Cegah Diabetes Sejak Dini
Kebiasaan Sehari-hari untuk Stabilkan Gula Darah, Cegah Diabetes Sejak Dini

Kadar gula darah penting untuk dijaga. Karena jika gula darah tidak terkendali, maka dapat mengarah pada berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes.

Baca Selengkapnya
Menurut Pakar, Ini Latihan Fisik yang Tepat bagi Pasien Diabetes dengan Obesitas
Menurut Pakar, Ini Latihan Fisik yang Tepat bagi Pasien Diabetes dengan Obesitas

Bagi pasien diabetes, melakukan olahraga dan latihan fisik merupakan salah satu hal yang penting untuk menjaga kebugaran.

Baca Selengkapnya