7 Februari 1783: Berakhirnya Pengepungan Besar Gibraltar yang Menangkan Inggris

Selasa, 7 Februari 2023 05:00 Reporter : Andre Kurniawan
7 Februari 1783: Berakhirnya Pengepungan Besar Gibraltar yang Menangkan Inggris Pengepungan Besar Gibraltar. historyonthisday.com

Merdeka.com - 7 Februari 1783 menjadi sejarah paling dikenang di Eropa. Bagaimana tidak, masa pertikaian antara Spanyol, Prancis, dan Inggris akhirnya berakhir. Sejarah menyebutkan, tiga negara besar ini ingin mengambil alih Gibraltar, dengan alasan bahwa Gibraltar memiliki posisi strategi sebagai pintu masuk ke Mediterania dari Samudra Atlantik.

Dilansir dari historyonthisday.com, perebutan wilayah yang dilakukan Spanyol, Prancis, dan Inggris dinilai menjadi yang paling lama dalam sejarah, yakni tiga tahun tujuh bulan. Selama berabad-abad pertempuran dan pengepungan terus terjadi. Bahkan kejadian kelam ini membuat penduduk Gibraltar mengalami krisis makanan.

Gibraltar merupakan wilayah Inggris yang sangat strategi dan mendapatkan penjagaan ketat di jantung Laut Mediterania. Lokasinya terletak di ujung selatan Spanyol, dan sebagian besar wilayahnya merupakan daerah pegunungan yang tidak berpenghuni. Namun satu wilayah Gibraltar menjadi daya tarik, hingga mencatat sejarah panjang sebagai konflik perebutan wilayah.

Pada 1704, pasukan gabungan Inggris dan Belanda merebut Gibraltar dari Spanyol. Sekarang ini dikenal sebagai Wilayah Seberang Laut Inggris. Namun menariknya, ketegangan masih terjadi antara Inggris dan Spanyol atas kepemilikan wilayah ini.

2 dari 4 halaman

Awal Perebutan Gibraltar

Pasukan Inggris-Belanda menyerbu Gibraltar pada 4 Agustus 1704 selama Perang Suksesi Spanyol. Di bawah komando Laksamana George Rooke Inggris melakukan serangan dengan menembakkan 15.000 meriam dari armada laut ke kota. Pertempuran yang dinilai terlalu mendadak, membuat Spanyol tidak siap akan serangan tersebut, hingga akhirnya Inggris dan Belanda menang dalam pertempuran dan berhasil merebut Gibraltar.

Kemenangan Inggris tentunya tak dapat diterima Spanyol begitu saja, pada 1726 Spanyol mengambil masa lengah Inggris dengan melakukan serangan. Spanyol dan Prancis menandatangani aliansi formal untuk menyerang kepemilikan Inggris di seluruh benua secara bersamaan. Sekutu melancarkan serangan darat dan laut bersama di Gibraltar dengan 13.000 tentara. Sementara itu, Inggris hanya memiliki garnisun yang terdiri dari 5.000 tentara. Meski begitu Inggris memiliki persediaan yang baik untuk mengantisipasi serangan tersebut.

Inggris mengatur strategi dalam menghadapi serangan Spanyol. Pemerintah Inggris mengumpulkan armada kapal pemasok untuk meredakan pengepungan. Hal serupa juga dilakukan Spanyol, di bawah komando Don Juan de Langara, pasukan Spanyol berlayar mencegat angkatan laut bantuan.

3 dari 4 halaman

Pada 16 Januari 1780, kedua armada bentrok. Pemimpin perang Inggris berhasil mengalahkan Spanyol dan melanjutkan untuk memasok garnisun di Gibraltar.

Namun pada tahun berikutnya, kelaparan dan penyakit melanda tentara dan warga sipil. Pada Juni 1781, armada bantuan kedua tiba, mereka berhasil lolos dari serangan Spanyol.

Gubernur Inggris, Lord George Elliott, mengetahui serangan yang akan datang dari lawannya. Dia pun dengan cekatan memerintahkan serangan mendadak secara rahasia pada malam sebelum penyerangan. Menyamar dalam kegelapan, tentara Inggris berbaris menuju garis Spanyol. Strategi Inggris berhasil membuat Spanyol menghentikan serangan mereka.

4 dari 4 halaman

Mengakhiri Pengepungan

Tak berhenti sampai di situ, pada 13 September 1782 tentara Spanyol dan Prancis melancarkan serangan besar mereka di Gibraltar.

Dari laut, Spanyol membombardir benteng dengan sepuluh baterai terapung yang membawa hampir 150 meriam berat. Didukung oleh 18 kapal baris, 40 kapal perang dan 20 kapal bom, mereka melunakkan pertahanan Inggris.

Inggris masih bertahan dengan serangan bertubi-tubi itu. Bulan berikutnya, bantuan terhadap Inggris datang dan membuat pertahanan mereka semakin kuat. Hal ini kemudian membuat pertahanan Spanyol anjlok hingga akhirnya memutuskan untuk meninggalkan pengepungan besar di Gibraltar.

Sebelumnya, pada 1713 di bawah perjanjian Utrecht, Gibraltar diserahkan pada Inggris dengan pernyataan "Kota, kastil, dan benteng harus dipegang dan dinikmati selamanya tanpa pengecualian atau halangan apapun." Kemudian pada 1763 perjanjian ini diperbaharui oleh Perjanjian Paris. Lalu kembali mendapatkan pembaruan pada 1783 oleh Perjanjian Versailles.

[ank]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini