Laskar Rakyat Bersumpah Kembali ke Jakarta
Merdeka.com - Menolak meninggalkan Jakarta, laskar rakyat diusir militer Inggris dengan senjata.
Penulis: Hendi Jo
Permintaan Inggris agar Jakarta dikosongkan dari kelompok-kelompok bersenjata pro Republik, ditolak mentah-mentah oleh Laskar Rakjat Djakarta Raja (LRDR), sebuah organ perlawanan kaum Republik terbesar di Ibu Kota RI saat itu.
Alih-alih membela, Perdana Menteri Sutan Sjahrir seolah berlepas tangan dengan pembangkangan tersebut. Maka tanpa ragu, Inggris pun menyelenggarakan Operasi Sergap pada 27 Desember 1945.
"Sudah barang tentu tidak ada pernyataan perang secara resmi, tetapi insiden demi insiden yang terjadi siang dan malam secara terus-menerus memperdengarkan suara tembakan-tembakan…" tulis Letnan Kolonel Doulton dalam The Fighting Cock, The Story of 23rd Indian Division.
Pasukan Inggris mengepung Jakarta dengan pemasangan barikade. Mereka dengan cepat berhasil menduduki gedung-gedung vital milik publik, merampas semua mobil yang dimiliki penduduk sipil dan menahan para 'ekstremis'.
Penyerbuan kampung demi kampung yang dilakukan pihak Inggris menyebabkan hancurnya organisasi badan perjuangan di Jakarta untuk selamanya. Praktis, di akhir Desember 1945, terhitung 743 orang Indonesia dijebloskan ke penjara dan Jakarta seutuhnya berada di bawah kendali militer Inggris.
Begitu dipukul oleh operasi militer Inggris, tidak ada jalan lain bagi kekuatan-kekuatan perlawanan kaum nasionalis radikal Jakarta yang dikoordinasi oleh LRDR selain mundur ke salah satu kawasan ommelanden (daerah luar sekitar Jakarta). Bekasi dan Karawang menjadi pilihan utama. Sedangkan sebagian kecil lainnya menyingkir ke Tangerang dan Bogor.
Cribb melukiskan penyingkiran itu secara dramatis: dengan menunggang seekor kuda putih, Imam Sjafi’i, salah satu pentolan LRDR memimpin ratusan pengikutnya keluar dari markas besar mereka yang usang di Jakarta menuju markas baru di sekitar Bekasi-Karawang. Sepanjang jalan, tokoh dunia hitam Pasar Senen itu tak hentinya menyulutkan api kebencian kepada penjajah Belanda dan Inggris.
"Di depan para anak buahnya, Imam Sjafi’i berjanji suatu hari mereka akan kembali ke Jakarta," tutur Cribb.
Mengapa LRDR memilih kawasan ommenladen sebagai basis barunya? Pertama, wilayah ini dinilai strategis ditinjau dari sisi logistik (sejak era Kerajaan Mataram Islam, Karawang adalah lumbung padi terbesar di barat Jawa). Kedua, di kota itu, LRDR berharap bisa membangun kerjasama dengan para tokoh-tokoh utama kumpulan jagoan lokal yang dianggap cukup patriotis dan memiliki modal lebih untuk berperang menghadapi Inggris dan Belanda.
Tersebutlah nama-nama Haji Darip, Pak Macan dan Kiyai Nur Ali. Nama-nama itulah kelak yang diharapkan oleh LRDR menjadi pendukung mereka untuk kembali merebut Jakarta.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat setempat bersikap wajar dalam bereaksi terkait adanya konvoi itu.
Baca SelengkapnyaJakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta bakal menggelar perayaan malam tahun baru menuju 2024 di kawasan Bundaran HI
Baca SelengkapnyaLebih dari 42 ribu penumpang telah diberangkatkan dari Stasiun Gambir, Pasar Senen dan beberapa stasiun lainnya di wilayah Daop 1 Jakarta.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaKondisi arus balik landai lantaran belum semua pemudik kembali ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya