Komunitas pengrajin alat musik serba bambu di Bandung
Merdeka.com - Komunitas Galengan Sora Awi menjadi salah satu dedengkot pengrajin alat musik dari bambu. Karya-karya mereka menarik seniman atau akademisi luar negeri untuk melakukan studi banding atau berkolaborasi.
Komunitas Galengan Sora Awi berpusat di Kampung Tanggulan, Bandung. Produk-kerajinan bambu mereka sangat beragam, mulai dari alat musik tradisional hingga modern. Di antaranya gong, keprak, karinding, toleat, kokol buncis, gitar, biola, arumba, seruling hingga alat musik kesek tradisional rebab.
Semua alat musik itu terbuat dari bambu. Bahkan gongti, alat musik khas suku Aborigin, Australia, juga ada versi bambunya. Tidak hanya itu, mereka juga membuat berbagai aksesoris tas, miniature dengan bahan dasar bambu.
"Keunikan bambu ini bisa meniru suara musik dari alat musik lain. Suaranya bisa pas," terang Seniman Komunitas Galengan, Mang Yogi, 52 tahun, kepada Merdeka Bandung.
Dia mengaku sudah menguji keunikan alat musik dari bambu. Hasilnya, Yogi melanjutkan, alat musik bambu mampu bermain di nada diatonis (do, re, mi, dst.) dan pentatonis (tangga nada tradisional).
"Kolaborasi dengan musik diatonis internasional juga bisa, pentatonis juga jalan," katanya menegaskan.
Awal pendirian, Komunitas Galengan Sora Awi bergabung dengan grup musik kontemporer Unpad dan STSI Bandung pada 2007. Mereka sering berlatih bersama dengan grup musik underground Badung di Taman Budaya Dago Tea House.
Komunitas ini juga pernah berkolaborasi dengan Karinding Attack, Wayang Suket, hingga diundang dalam acara televisi swasta Gong Show, Dorce Show, dan Empat Mata.
Kini, alat musik bambu makin digemari para pegiat musik khususnya di Bandung. Menurut rekan Yogi, Mang Gofar, di STSI yang kini menjadi Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung sudah membuka jurusan musik bambu. Jurusan ini mendalami seni-seni musik bambu.
Selain itu juga banyak penelitian terhadap musik dari bambu ini, misalnya untuk membuat skripsi. "Malah khusus karinding sudah ada yang jadi ekstra kulikuler sekolah," kata Gofar.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merdeka.com merangkum informasi tentang pengertian alat musik ritmis, jenis, dan cara menggunakannya.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari banyaknya limbah kayu yang dihasilkan dari produksi alat musik, gadis ini mencoba berinovasi dengan teman-temannya
Baca SelengkapnyaPerkembangan musik gejog lesung telah mengalami modifikasi dan sentuhan-sentuhan kreatif dari para musisi perdesaan agar tetap punya daya tarik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaBRI dukung penyelenggaraan KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024. Seperti apa keseruannya?
Baca SelengkapnyaBanyak orangtua menginginkan anaknya istimewa dan bisa melakukan berbagai macam hal. Salah satunya adanya banyak orangtua ingin buah hati bisa bermain musik.
Baca SelengkapnyaSetelah buron hampir dua pekan, pembunuh empat dalam satu keluarga di Musi Banyuasin ditangkap.
Baca SelengkapnyaPemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.
Baca SelengkapnyaAcara ini sering disajikan dengan tema seperti genre musik, kebangsaan, atau lokalitas musisi, atau bahkan liburan.
Baca Selengkapnya