Karni Mata, kuil di India yang memuja puluhan ribu tikus
Merdeka.com - Sejak berabad-abad lalu binatang telah menjadi objek pemujaan manusia. Dalam berbagai budaya kuno yang tersebar di berbagai belahan dunia, beberapa binatang dianggap sebagai makhluk suci dan karenanya dipuja serta dikeramatkan. Di India, sebuah negara dengan penduduk mayoritas beragama Hindu yang masih memegang teguh tradisi animisme, tradisi pemujaan hewan masih terpelihara hingga sekarang. Ular, gajah, monyet, maupun kerbau merupakan beberapa contoh hewan yang dipuja dan dianggap sakral oleh warga India. Di beberapa daerah India bahkan sengaja didirikan beberapa kuil yang didedikasikan khusus untuk hewan suci tertentu.
Salah satu yang cukup populer hingga saat ini adalah Kuil Karni Mata yang terletak di gurun Thar, tepatnya di daerah Bikaner. Kuil ini memiliki arsitektur yang cukup indah, dengan panel marmer berhiasan rumit dan ukiran perak. Menurut Atlas Obscura, kuil ini merupakan tempat tinggal bagi kurang lebih 20.000 tikus yang dipercaya sebagai hewan suci. Tikus-tikus di Karni Mata dikenal dengan nama Kabbas yang berarti 'anak kecil'. Mereka rutin diberi makan biji-bijian, susu, dan kelapa dalam sebuah mangkuk logam besar.
Photo by Parag Sankhe via Atlas Obscura
Tikus-tikus ini dipelihara dan diberi makan oleh keturunan anggota keluarga Depavats dan warga setempat yang rutin melakukan pemujaan di kuil Karni Mata. Kebanyakan dari mereka bekerja sukarela di sana, dan ada beberapa orang yang tinggal di dalam kuil untuk merawat para tikus dan membersihkan bangunan kuil setiap hari.
Photo by Parag Sankhe/Flickr via Atlas Obscura
Photo by Owen Lin/Flickr via Atlas Obscura
Kuil ini diyakini sudah ada sejak tahun 1400. Menurut legenda, saat itu Karni Mata yang dipercaya sebagai titisan dewi Durga meminta tolong kepada dewa kematian Yoma untuk agar jiwa anak seorang pendongeng yang sudah meninggal bisa lahir kembali. Karena Yoma menolak mengabulkan permintaannya, Karni Mata kemudian berjanji bahwa semua pendongeng laki-laki dari anggota kasta Charan (klan si pendongeng yang anaknya meninggal) setelah meninggal akan bereinkarnasi sebagai tikus di kuil Durga Karni Mata. Dan bila tikus-tikus itu meninggal, mereka akan dilahirkan kembali sebagai sebagai anggota keluarga Depavats yang berada dalam garis keturunan Karni Mata.
Para pengunjung kuil tak jarang membawa pulang sisa susu dan makanan para tikus tadi. Sebab mereka percaya kalau sisa makanan para tikus itu membawa berkah dan nasib baik. Penduduk setempat percaya kalau kesejahteraan tikus-tikus ini tak boleh terlupakan, dan jika ada satu tikus yang mati dibunuh atau mati karena ditelantarkan maka harus diganti dengan tikus yang terbuat dari perak atau emas. Mereka bahkan percaya keberadaan tikus-tikus itu dapat melindungi seluruh desa Karni Mata, sebab desa ini berhasil selamat dari serangan bom pada tahun 1961.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mencicipi Intip Ketan, Kuliner Khas Kudus yang Hanya Muncul pada Bulan Ramadan Konon Sudah Ada Sejak Zaman Wali Songo
Di Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaCara Mengencangkan Kulit Secara Alami, Hanya Campurkan 3 Bahan Rahasia Ini
Salah satu permasalahan kulit yang umum terjadi ketika seseorang semakin menua adalah kulit kendur. uk, simak cara mengencangkan kulit secara alami!
Baca Selengkapnya15 Rumah Terbakar di Kwitang Jakpus, 1 Orang Meninggal Dunia
Satu orang meninggal atas nama Amsiah usia 70 tahun, delapan orang luka ringan,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Orang Tua Bercerai dan Sang Ayah Wafat, Pria Ini Makan Nasi Kiriman Ibunda sambil Terharu Nangis
Meski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaMencicipi Putu Piring, Makanan Khas Melayu Riau yang Terbuat dari Tepung Beras dan Rempah-Rempah
Makanan tradisional khas Kepulauan Riau ini selalu diburu penggemarnya sebagai sajian berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaTak Banyak yang Tahu Takjil Ini Juga Khas dari Bali, Wajib Coba Bikin Ketagihan
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMengenal Lemang Kantong, Kuliner Masyarakat Gunung Kerinci Disuguhkan Saat Acara Adat
Biasanya kuliner ini hanya ada saat acara tertentu, seperti saat acara adat dan pesta pernikahan.
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaMakam Kuno Berisi Kerangka Manusia Terkubur dengan Pedang 1,2 Meter, Ternyata Sosok Pria Perkasa
Menurut para arkeolog, pria ini bukan orang sembarangan, tapi memiliki status sosial tinggi.
Baca Selengkapnya