WHO Puji Penanganan Covid-19 Malaysia
Merdeka.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah Malaysia. Kapasitas yang kuat dalam persiapan menghadapi wabah dan respons pemerintah membantu membangun fondasi yang stabil dalam penanganan pandemi Covid-19.
Perwakilan WHO untuk Malaysia, Brunei, dan Singapura, Dr Lo Ying-Ru Jacqueline mengatakan, infrastruktur dan petugas yang terlatih untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi juga berkontribusi dalam baiknya penanganan pandemi.
Dalam kolom komentar di situs web WHO berjudul 'Negara bersatu dalam menghadapi pandemi', dia mengatakan pada tahun-tahun sebelum pandemi, pemerintah dan otoritas kesehatan mengambil langkah besar untuk meningkatkan keamanan kesehatan Malaysia dan kapasitas respons multi-sektoral untuk keadaan darurat kesehatan dan kesiapsiagaan bencana.
Langkah-langkah ini termasuk persiapan dan partisipasi dalam Evaluasi Eksternal Bersama dari kapasitas inti Peraturan Kesehatan Internasional dengan WHO pada akhir 2019 untuk membantu mengidentifikasi celah paling kritis dalam sistem kesehatan manusia dan hewan dan pengendalian bahaya lingkungan.
"Identifikasi kesenjangan memungkinkan prioritas kebutuhan dan peluang untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons. Semua komponen ini memainkan peran penting dalam respons awal Malaysia terhadap pandemi," jelasnya, dilansir Bernama, Kamis (15/10).
Dr Lo mengatakan, saat wabah baru muncul, pada Februari 2020, Malaysia berinvestasi dalam peningkatan akses kualitas tes Covid-19, penambahan tempat tidur rumah sakit dan ketersediaan ventilator.
Pemerintah Malaysia mengoperasionalkan Pusat Persiapan dan Tanggap Krisis (CPRC) di tingkat nasional dan negara bagian, dan memobilisasi perekrutan dan redistribusi tenaga kesehatan sesuai dengan area beban kerja yang tinggi.
Malaysia, kata Lo, juga mengambil langkah segera untuk mengurangi penularan virus, termasuk penerapan Perintah Pengendalian Gerakan (MCO) dan berbagai fase dan iterasi, yang berhasil membantu mengurangi jumlah kasus Covid-19 hingga setengahnya selama bulan April.
Dia mengatakan, Kantor Perwakilan WHO juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan mitranya untuk memberikan dukungan kritis di bidang koordinasi mitra, informasi dan perencanaan, keahlian teknis, dukungan operasional dan logistik, di mana WHO menyediakan alat tes awal sebelum tersedia secara komersial dan menyediakan protokol tes untuk diagnosis Covid-19 pada Maret 2020.
Dr Lo mengatakan tindakan signifikan telah diambil oleh pemerintah Malaysia juga secara proaktif berkomunikasi dengan publik.
"Pemerintah Malaysia berusaha keras untuk memastikan pendekatan komprehensif untuk komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat dan bekerja untuk membangun kepercayaan dengan masyarakat," jelasnya.
"Sejak awal, pemerintah mempromosikan sumber informasi tepercaya untuk memastikan masyarakat memiliki akses ke informasi yang tepat waktu dan akurat tentang perkembangan Covid-19 terbaru dan untuk mengimbangi risiko infodemik, serta fokus pada kampanye media massa dan pemantauan media," lanjutnya.
WHO juga mendukung upaya Kemenkes Malaysia untuk memvisualisasikan dan menentukan tujuan jangka panjang untuk respons dan keberlanjutan, memberikan arahan untuk memfasilitasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan.
Menurutnya, penggunaan model matematika untuk mensimulasikan dinamika penularan virus di Malaysia membantu memproyeksikan skenario penularan di masa depan berdasarkan perubahan yang diharapkan dalam implementasi intervensi non-farmasi.
Proyeksi ini memungkinkan para pemangku kepentingan mempersiapkan sistem kesehatan pemerintah seperti rumah sakit dan tempat tidur ICU jika terjadi infeksi ulang.
Ke depan, dia mengatakan upaya nasional harus terus mendorong orang untuk mempertahankan praktik kehati-hatian yang direkomendasikan karena kewaspadaan dan pencegahan yang berkelanjutan adalah satu-satunya cara untuk menghentikan penularan virus sampai vaksin yang aman dan efektif tersedia.
Dr Lo mengatakan Malaysia perlu membangun kesuksesannya hingga saat ini dengan mengadopsi pendekatan jangka panjang, termasuk bersiap untuk menanggapi setiap klaster baru dengan langkah-langkah yang ditargetkan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaPengaturan WFH dan WFO diterapkan secara ketat dengan tetap mengutamakan kinerja organisasi dan kualitas pelayanan publik.
Baca SelengkapnyaFlu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya