Merdeka.com - Seorang wanita membagikan pengalamannya saat jatuh ke salah satu tumbuhan paling mematikan di dunia.

Dilansir dari IFL Science, wanita bernama Naomi Lewiss jatuh ke tumbuhan "gympie-gympie" atau pohon penyengat yang hidup di Australia.

Wanita berusia 42 tahun ini sedang bersepeda di gunung dekat rumahnya di Cairns, Australia saat tiba-tiba terpeleset. Kakinya kemudian mengenai bulu-buku yang ada tanaman beracun tersebut.

Lewis mengatakan rasa sakitnya tak tertahankan hingga dia sampai muntah.

"Rasa sakitnya sangat tak tertahankan. Tubuh mencapai ambang rasa sakit dan kemudian saya mulai muntah," ujar Lewis.

Suaminya membawanya ke apotek untuk membeli strip lilin untuk menghilangkan bulu dari tumbuhan gympie-gympie. Sambil menunggu ambulans, dia dan yang lainnya memanaskan strip lilin di mobilnya dan melakukan apa yang mereka bisa.

Kuda mati dalam dua jam

Lewis akhirnya harus tinggal di rumah sakit selama seminggu. Keluarganya hanya bisa menyelimuti kakinya dan mengatasi rasa sakitnya.

Dia dipulangkan dengan obat penghilang rasa sakit. Namun, sembilan bulan kemudian, dia masih bisa merasakan sakit tajam yang tiba-tiba di kakinya.

Lewis mendeskripsikan rasa sakit kakinya seperti ada orang yang menyentilkan karet gelang pada kakinya.

Tumbuhan dengan nama latin Dendrocnide moroides ini sangat beracun hampir di seluruh bagian tubuhnya, terutama batang.

Tumbuhan ini pertama kali ditemukan di Australia oleh surveyor jalan Queensland Utara, AC Macmillan pada 1866. Kala itu, kuda bebannya telah disengat pohon itu dan menjadi gila serta mati dalam waktu dua jam.

Ada hewan yang kebal

Menurut ahli yang meneliti tanaman ini, Marlina Hurley, jika seseorang terkena bulu gympie-gympie, biasanya bulu itu akan bertahan selama enam bulan.

"Bulu-bulu itu bisa bertahan di kulit hingga enam bulan, dengan sengatan berulang jika kulit ditekan keras atau dicuci dengan air panas atau dingin," ujar Harley.

Walau dikenal beracun, sepertinya ada hewan yang kebal terhadap tanaman ini. Mereka adalah kumbang dan marsupial kecil yang senang memakan daun tanaman ini.

Reporter magang: Yobel Nathania