Tiga WNI dan Bayi Luka Tertimpa Crane di Malaysia
Merdeka.com - Empat warga negara Indonesia, termasuk bayi laki-laki berumur tiga bulan terluka akibat crane proyek pembangunan gedung di Kuala Lumpur, Malaysia, roboh menimpa perumahan warga.
Crane tersebut roboh di lokasi pembangunan kondominium di Bandar Baru Sentul, pada Jumat 13 Desember 2019.
Pusat operasi Departemen Kebakaran dan Penyelamatan Kuala Lumpur (JBPM), Malaysia, dalam sebuah pernyataan mengatakan, penyelidikan awal menemukan bahwa crane jatuh menimpa tiga rumah dan dua mobil, menyebabkan penyumbatan di jalan di lokasi tersebut.
"Panggilan darurat diterima mengenai insiden tersebut pada pukul 6.34 sore dan kemudian, tim pemadam kebakaran dengan satu mobil pemadam kebakaran dari Sentul Fire and Rescue Station telah dikirim ke lokasi kejadian," menurut pernyataan itu, seperti dikutip dari Bernama, Kamis (19/12).
Keempat korban yang terdiri dari seorang pria, dua wanita, dan bayi laki-laki, menderita luka-luka dan dikirim ke Rumah Sakit Kuala Lumpur (HKL), Malaysia, untuk menerima perawatan lebih lanjut.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah mengonfirmasi identitas WNI korban crane roboh itu.
Berikut ini nama-nama korban dan kondisi lukanya:
1. Eko (laki-laki dewasa): luka pada kepala, rawat jalan2. Lia (perempuan dewasa): istri dari Eko, luka ringan, rawat jalan3. Napia (perempuan dewasa): luka ringan, rawat jalan4. Reihan Agustian (bayi laki-laki umur 3 bulan 25 hari): anak dari Anik Mutaron dan Yunita, mengalami patah tulang kaki kiri, telah menjalani perawatan di wad 11B, Hospital HKL, sudah stabil dan boleh discharge hari ini.
"Semua biaya rumah sakit para korban dibayar oleh Manager Construction," kata pihak KBRI Kuala Lumpur dalam keterangannya.
Reporter: Tanti Yulianingsih
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Crane girder itu menimpa kereta api batubara rangkaian panjang (Babaranjang) dan menyebabkan lintasan lumpuh.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca SelengkapnyaJumlah korban tewas akibat robohnya crane girder pembangunan Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, bertambah menjadi dua orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembalian tiket 100 persen dan dapat diambil di stasiun keberangkatan Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, dan Lubuklinggau hingga tujuh hari ke depan
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaRumah itu dibangun suami Sugiati, tetapi tanahnya pemberian orang tua Sugiati.
Baca SelengkapnyaBocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaWarga diimbau menggunakan jalur alternatif melalui hauling PT RMK.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca Selengkapnya