Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Batu ini menurut para peneliti jauh lebih langka daripada emas.
sains![Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2023/11/30/1701315967494-tejqn.jpeg)
![Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701315899399-ycouq.jpeg)
Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi
Seorang pria bernama David Hole melakukan pencarian emas di Maryborough Regional Park, Australia pada 2015. Berbekal detektor logam, Hole menemukan sebuah batu yang sangat berat dan berwarna kemerahan yang terletak di tanah liat kuning.Dia membawanya pulang dan mencoba segala cara untuk membukanya, meyakini ada bongkahan emas di dalam batu tersebut. Maryborough berada di kawasan Goldfields, tempat aliran emas Australia mencapai puncaknya pada abad ke-19.
Sumber: Science Alert
-
Bagaimana hujan meteor terjadi? Hujan meteor pada dasarnya adalah puing-puing luar angkasa yang jatuh melalui atmosfer bumi, dan terbakar saat masuk ke atmosfer.
-
Bagaimana meteor menghantam Bulan? Dampak kecepatan tinggi itu menghasilkan panas yang hebat dan menciptakan kawah, sekaligus memberikan kilatan cahaya tampak cerah.
-
Apa itu hujan meteor? Hujan meteor adalah suatu fenomena alam luar angkasa yang terjadi ketika meteor jatuh terbang di angkasa.
-
Bagaimana proses terjadinya hujan meteor? Meteor terjadi ketika objek angkasa, seperti debu dan partikel lainnya, memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat objek tersebut memasuki atmosfer, gesekan dengan udara menyebabkan panas dan tekanan pada objek tersebut.
![Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701315848219-hwujc.jpeg)
Untuk membongkar temuannya, Hole mencoba gergaji batu, penggiling sudut, bor, bahkan menyiram benda itu dengan asam. Namun, palu godam pun tidak sedikitpun membuat retak batu tersebut. Itu karena batu itu bukanlah bongkahan emas.
Foto: Melbourne Museum
Beberapa tahun kemudian baru terungkap kalau temuannya adalah batu meteorit langka.
“Tampilannya seperti terpahat dan berlesung pipit,” kata ahli geologi Museum Melbourne, Dermot Henry kepada The Sydney Morning Herald pada 2019.
“Itu terbentuk ketika mereka melewati atmosfer, mereka meleleh di bagian luar, dan atmosfer membentuknya.”
“Saya telah melihat banyak batu yang orang-orang anggap sebagai meteorit,” kata Henry kepada Channel 10 News.
Faktanya, setelah 37 tahun bekerja di museum dan memeriksa ribuan batu, Henry mengatakan hanya dua dari persembahan tersebut yang ternyata merupakan meteorit sungguhan.
- Cari Pekerjaan di Kota Kupang, Remaja 15 Tahun Dicabuli 10 Pria
- Kerangka Utuh Berusia 2.700 Tahun Ini Masih Pakai Perhiasan Mewah, Penyebab Kematiannya Terungkap
- Di Tengah Hujan Salju, Pria Ini Temukan Gelang dan Koin Viking dari 1.000 Tahun Lalu
- Pria ini Jual Layang-Layang Rp10.000, Tapi Bisa Raup Untung Rp4 Juta per Minggu
- Viral Haji Backpacker di Media Sosial, Begini Kata Kementerian Agama
- Harapan Sulawesi Selatan Jadi Lumbung Pangan IKN
“Jika Anda melihat batu seperti ini di Bumi, dan Anda memungutnya, seharusnya batu tersebut tidak seberat itu,” ahli geologi Museum Melbourne, Bill Birch, menjelaskan The Sydney Morning Herald.
![Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701315795465-bppix.jpeg)
Foto: Museum Victoria
Meteorit tersebut diberi nama Maryborough, sesuai dengan lokasi penemuan. Beratnya mencapai 17 kilogram, dan setelah dibuka, para peneliti menemukan bahwa komposisinya mengandung tingkat besi yang tinggi, menjadikannya kondrit biasa tipe H5.
"Meteorite menyediakan bentuk eksplorasi ruang angkasa yang paling murah. Mereka membawa kita kembali ke masa lalu, memberikan petunjuk tentang usia, pembentukan, dan kimia Tata Surya kita (termasuk Bumi)," kata Henry.
"Beberapa memberikan pandangan sekilas pada interior yang dalam dari planet kita. Dalam beberapa meteorit, ada "debu bintang" yang bahkan lebih tua dari Tata Surya kita, yang menunjukkan kepada kita bagaimana bintang terbentuk dan berevolusi untuk membuat elemen tabel periodik.
![Pria Ini Temukan Sebongkah Batu Dikira Emas, Ternyata Meteor Paling Langka yang Pernah Jatuh ke Bumi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2023/11/30/1701315931068-9ko9k.png)
Meskipun para peneliti belum tahu dari mana meteorit itu berasal dan berapa lama meteorit itu mungkin ada di Bumi, mereka memiliki beberapa tebakan.
Tata Surya kita pernah menjadi tumpukan debu dan batuan kondrit yang berputar. Akhirnya gravitasi menarik banyak material ini bersama-sama ke dalam planet, tetapi sisa-sisanya sebagian besar berakhir di sabuk asteroid besar.
Meskipun Hole menganggapnya sebagai emas, meteorit ini ternyata jauh lebih berharga bagi sains. Hanya ada 17 meteorit yang pernah tercatat di negara bagian Victoria, dan ini adalah yang kedua terbesar setelah satu spesimen seberat 55 kilogram yang diidentifikasi pada tahun 2003.
Menuut para peneliti, meteorit Maryborough jauh lebih langka daripada emas, membuatnya sangat berharga bagi penelitian ilmiah.