Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab Demonstran Hong Kong Begitu Nekat Sampai Duduki Bandara

Penyebab Demonstran Hong Kong Begitu Nekat Sampai Duduki Bandara Aksi demo di Hong Kong. ©2019 REUTERS

Merdeka.com - Situasi Hong Kong semakin memanas sejak aksi unjuk rasa tiga bulan lalu. Para pengunjuk rasa tidak setuju dengan peraturan yang dibuat oleh pemerintah Hong Kong. Unjuk rasa yang berakhir kekisruhan ini terjadi di beberapa titik, salah satunya di stasiun MRT Kwai Fong.

Suasana makin tak terkendali saat polisi dan pengunjuk rasa saling lempar batu hingga bom bensin. Polisi sampai menembakkan gas air mata untuk meredamkan sementara aksi unjuk rasa.

Lalu apa penyebab kekisruhan di Hong Kong? Berikut penjelasannya:

Masalah RUU Ekstradisi

Para pengunjuk rasa Hong Kong rata-rata milenial. Mereka menuntut agar RUU Ekstradisi dicabut dari usulan. Perlu diketahui, dua bulan lalu pemerintah Hong Kong mengusulkan rencana undang-undang ekstradisi. Jadi, jika ada yang melanggar undang-undang ini, para pelaku kejahatan akan diesktradisi ke China daratan.

Selama ini Hong Kong punya perjanjian ekstradisi dengan 20 negara, tapi tidak dengan China atau Taiwan. Lalu secara tiba-tiba pemerintah Hong Kong membuat RUU Ekstradisi sebagai hukuman ekstradisi ke China daratan. Hal ini membuat masyarakat resah.

Keresahan Masyarakat

RUU Ekstradisi bukan menjadi jalan keluar, malah menjadi sebuah ketakutan bagi masyarakat. Para pengunjuk rasa menentang RUU tersebut. Mereka takut jika para tahanan yang di ekstradisi ke China, mereka akan mendapat perlakukan semena-mena.

Para penentang takut para tahanan dikenakan penahanan sewenang-wenang, pengadilan yang tidak adil atau penyiksaan di bawah sistem peradilan China.

Maksud dari RUU Ekstradisi

Bukan tanpa alasan pemerintah Hong Kong membuat RUU Ekstradisi. Kepala Ekstekutif Hong Kong Carrie Lam menjelaskan maksud dari pembuatan RUU Ekstradisi tersebut. Menurutnya, RUU itu dibuat agar Hong Kong tidak menjadi surga para buronan.

Namun maksud dari Carrie Lam tak bisa diterima masyarakat Hong Kong. Mereka menilai RUU Ekstradisi itu akan membahayakan independensi hukum Hong Kong yang berbeda dengan hukum di China daratan.

Kabarnya, RUU Ekstradisi itu sudah ditangguhkan oleh pemerintah Hong Kong. Namun RUU itu belum dicabut. Masyarakat yang sampai hari ini masih berdemo, meminta RUU itu dicabut secepatnya.

Perbedaan Hukum Hong Kong dan China

Meski menjadi bagian dari China, namun Hong Kong punya perbedaan hukum. Hong Kong memiliki hukum 'Satu Negara, Dua Sistem'. Hukum ini berawal dari masa penjajahan Inggris di Hong Kong pada 1997.

Dalam sebuah perjanjian tahun 1898, Hong Kong berada dalam penguasaan Inggris sampai 30 Juni 1997. Karena masih dalam penguasaan Inggris, berarti peraturan di Hong Kong masih mengadopsi Inggris bukan China. Jadi, mulai dari pemerintahan hingga sistem hukum itu masih mengikuti Inggris.

Kemudian China ingin mengambil kembali Hong Kong. Saat itu Pemimpin China Zhou Enlai pada 1954 menegaskan "sebagian besar rakyat Hong Kong adalah China". Namun waktu belum tepat untuk mengambil wilayah itu.

Semakin rumit hubungan China dan Inggris saat memperebutkan Hong Kong. Jalan keluar ditemukan. Akhirnya kedua negara ini melakukan normalisasi dengan membuat Deklarasi Bersama Sino-Inggris pada 1984.

Dua tahun sebelumnya, atau bertepatan pada 1982, pemimpin China Deng Xiaoping mengusulkan 'Satu Negara, Dua Sistem' yang memungkinkan Hong Kong mempunyai regulasi berbeda dengan China. Artinya, meski satu negara namun punya dua sistem hukum berbeda.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Reaksi KPU Usai Temuan Pembagian Surat Suara Lebih Awal di Taiwan

Reaksi KPU Usai Temuan Pembagian Surat Suara Lebih Awal di Taiwan

Idham berharap pengiriman surat suara dapat berjalan dengan lancar.

Baca Selengkapnya
Dulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY

Dulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyelundupan ke Hong Kong dan Denmark Terbongkar, Sisik Tenggiling Disamarkan dengan Keripik Singkong

Penyelundupan ke Hong Kong dan Denmark Terbongkar, Sisik Tenggiling Disamarkan dengan Keripik Singkong

Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta menggagalkan upaya penyelundupan 53 kilogram sisik tenggiling ke Hong Kong dan Denmark.

Baca Selengkapnya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
Wacana Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Inul: Karaoke Tutup, 5 Ribu Karyawan Kena PHK

Wacana Pajak Hiburan Naik 75 Persen, Inul: Karaoke Tutup, 5 Ribu Karyawan Kena PHK

Menyusul, telah berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah atau UU HKPD.

Baca Selengkapnya
AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY Ungkit Upaya Pembegalan Hingga Demokrat Bangkit dan Solid

AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya