Narendra Modi Serukan Konferensi Global Tangkal Terorisme
Merdeka.com - Perdana Menteri India, Narendra Modi menyerukan konferensi global untuk mengatasi ancaman terorisme di Asia Selatan, dan juga di seluruh dunia. Hal ini disampaikan Modi di hadapan parlemen Maladewa. Modi berpidato di hadapan parlemen Maladewa di sela-sela kunjungan luar negeri pertama pasca-menang pemilu India.
"Terorisme bukan hanya ancaman bagi suatu negara, tetapi juga bagi seluruh peradaban," kata Modi dilansir dari Channel News Asia pada Minggu (9/6).
"Komunitas internasional telah secara aktif mengatur konvensi global dan banyak konferensi tentang ancaman perubahan iklim. Mengapa tidak isu terorisme?" lanjutnya.
Seruan ini disampaikan Modi demi terciptanya diskusi yang fokus pada hasil, sehingga mencegah pemanfaatan celah-celah oleh pelaku terorisme dan para pendukungnya.
Sementara itu, India disebut tengah mengejar kebijakan luar negeri "lingkungan pertama" yang berpusat pada sekutu-sekutunya di Asia Selatan, meskipun ada sedikit konflik dengan pesaing serumpunnya, Pakistan.
Menurut pengamat, lawatan Modi ke Maladewa dipandang sebagai ketegasan untuk melawan pengaruh China, yang telah mendorong pembangunan strategis di Samudra Hindia dalam beberapa tahun terakhir. Pembangunan tersebut merupakan bagian dari inisiatif Jalur Sutra Baru, yang berupaya menghubungkan langsung kepentingan China dengan berbagai negara di seluruh dunia.
"Di lingkungan Asia Selatan, Maladewa adalah prioritas," kata Modi dalam pidatonya.
Selama kunjungan itu, Modi menandatangani sejumlah perjanjian dengan Maladewa, yang mencakup pembangunan layanan feri, infrastruktur pelabuhan, dan stadion kriket nasional.
Modi dikabarkan akan melanjutkan agenda lawatan ke Kolombo, Sri Lanka di mana isu keamanan masih menjadi fokus utama di negara yang belum lama ini terjadi serangan bom tersebut.
Narendra Modi resmi dilantik untuk masa jabatan kedua sebagai perdana menteri India, sepekan setelah partainya, Bharatiya Janata (BJP) dengan mudah naik kembali ke kekuasaan.
Sebanyak 8.000 orang menghadiri pelantikan Modi di istana kepresidenan India pada Kamis 30 Mei, termasuk di antaranya pemimpin dari beberapa negara sahabat, seperti Bangladesh, Myanmar, dan Thailand.
Reporter: Happy Ferdian Syah UtomoSumber: Liputan6
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi Rasial mulai Diadopsi pada 21 Desember 1965
Konvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi: Kemitraan ASEAN–Jepang Harus Jadi Solusi Jaga Stabilitas dan Perdamaian
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam agenda 2 Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan kerja sama ASEAN-Jepang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Capres, Ini Catatan Ganjar soal Isu Pertahanan hingga Geopolitik
Ganjar Pranowo mempunyai catatan jelang debat ketiga calon presiden-calon wakil presiden pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaRelawan Dianiaya TNI di Boyolali, TPN Ganjar Bakal Lapor Komnas HAM
Menurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaJokowi Sambut 2024: Indonesia Berjalan di Jalur yang Benar dan Siap Hadapi Tantangan
Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti, kekeringan panjang dan dunia yang penuh ketidakpastiaan.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnya