Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Perempuan asal Chicago, Amerika Serikat (AS), Megan B Rice mengalami perubahan signifikan dalam hidupnya setelah membentuk klub novel roman dan berbagi ulasan bukunya di TikTok. Bulan lalu, Rice menggunakan platform media sosialnya untuk menyoroti krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina.

“Saya ingin berbicara tentang keimanan masyarakat Palestina, betapa kuatnya keimanan tersebut, dan mereka masih memiliki ruang untuk menjadikan syukur kepada Tuhan sebagai prioritas, bahkan ketika segalanya telah diambil dari mereka,” katanya dalam sebuah wawancara.

Sumber: The Guardian

Rice mengungkapkan, beberapa pengikut Muslim menyarankannya untuk membaca Al-Qur'an agar mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang keyakinan tersebut. 

Foto: Megan B Rice

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Merespons saran tersebut, Rice kemudian mengorganisir "Klub Buku Agama Dunia” di Discord, di mana orang dengan berbagai latar belakang dapat mempelajari Al-Qur'an bersamanya.

Seiring berjalannya waktu, Rice menemukan isi Al-Qur'an sejalan dengan nilai-nilai inti dalam sistem keyakinannya. Bagi Rice, Al-Qur'an menjadi sebuah pandangan yang anti-konsumerisme, anti-penindasan, dan bersifat feminis. Dalam waktu sebulan, Rice mengucapkan syahadat, membeli jilbab dan memakainya, dan menjadi seorang Muslim.

Namun, Rice bukan satu-satunya yang merasa tertarik untuk mempelajari Al-Qur'an. Di TikTok, banyak kaum muda membaca ayat suci tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang agama Islam dan menunjukkan solidaritas dengan Muslim di Gaza. Beberapa video dengan tagar "Qur’an Book Club" menunjukkan pengguna TikTok yang memegang Al-Qur'an baru mereka dan membaca ayat-ayatnya untuk pertama kalinya.

Zareena Grewal adalah seorang profesor di Universitas Yale yang sedang mengerjakan sebuah buku tentang kitab suci umat Islam dan toleransi beragama dalam budaya Amerika. Dia mengatakan, minat mempelajari Al-Qur'an seperti di TikTok ini belum pernah terjadi sebelumnya. 

Setelah peristiwa 9/11, Al-Qur'an langsung menjadi buku terlaris, meskipun pada saat itu banyak orang Amerika yang membelinya untuk mengonfirmasi bias yang mereka miliki mengenai Islam sebagai agama yang dianggap mengandung kekerasan.

“Perbedaannya adalah saat ini, masyarakat tidak mengacu pada Al-Qur'an untuk memahami serangan Hamas pada 7 Oktober,” kata Grewal.

“Mereka beralih ke Al-Qur'an untuk memahami ketahanan, keimanan, kekuatan moral dan karakter luar biasa yang mereka lihat pada warga Muslim Palestina.”

Hal itulah yang membuat Nefertari Moonn (35), asal Tampa, Florida, mengambil Al-Qur'an suaminya. Moonn menganggap dirinya spiritual, bukan religius, dan menggambarkan suaminya sebagai seorang Muslim yang tidak taat.

Foto: Nefertari Moonn

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

“Saya ingin melihat apa yang membuat orang-orang berseru kepada Allah ketika mereka menghadapi kematian,” katanya.

“Melihat bagian demi bagian selaras dengan saya. Saya mulai memiliki keterikatan emosional padanya.”

Karena itu, Moonn juga memutuskan untuk mengucapkan syahadat, menjadi seorang Muslim.

“Saya tidak bisa menjelaskannya, tapi ada kedamaian yang muncul dari membaca Al-Qur'an,” ujarnya.

“Saya merasa ringan, seperti saya kembali ke sesuatu yang selalu ada dan menunggu saya kembali.”

Tren membaca Al-Qur'an di media sosial juga terlihat di platform lain seperti Instagram, di mana Misha Euceph, seorang penulis dan pembawa acara podcast yang mempelajari interpretasi progresif Al-Qur'an, telah menyelenggarakan seri "Qur'an Book Club" sejak 2020.

Foto: Misha Euceph

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina
Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Euceph menyatakan, tema-tema tertentu dalam Al-Qur'an sejalan dengan nilai-nilai kaum muda Amerika yang cenderung ke kiri. Al-Qur'an dianggap penuh dengan metafora alam dan mendukung sikap anti-konsumerisme serta pemeliharaan lingkungan.

Foto: Misha Euceph

Sylvia Chan-Malik, seorang profesor di Universitas Rutgers dan mualaf, menyampaikan pengalaman ini mirip dengan apa yang dialami setelah peristiwa 9/11. Dia menyadari bahwa orang-orang Muslim yang dia temui sangat berbeda dengan citra negatif yang dipromosikan media.

"Sama seperti orang-orang rasis yang mencari ayat-ayat untuk mengonfirmasi bias rasial mereka, orang-orang sayap kiri juga mencari buku ini untuk mengkonfirmasi pesan-pesan progresif,” kata Grewal.

“Setiap kitab suci itu rumit dan mengundang banyak bacaan,” lanjutnya seraya menambahkan bahwa para pengguna TikTok, “membaca teks tersebut untuk mencari apa yang ingin mereka temukan.”

Tumbuh dalam bayang-bayang 9/11, Rice mengatakan, dia menolak Islamofobia dan diskriminasi yang menargetkan Muslim Amerika.

“Sebagai perempuan kulit hitam, saya terbiasa dengan pemerintah Amerika yang menyebarkan stereotip berbahaya yang mengarah pada kesalahpahaman yang dimiliki orang-orang di luar komunitas saya terhadap saya,” katanya.

“Saya tidak pernah mempercayai stereotip yang tersebar mengenai komunitas Muslim pasca 9/11, namun baru setelah saya mulai membaca Al-Qur'an, saya menyadari bahwa saya telah menginternalisasikan kesalahpahaman tersebut, karena sebelumnya saya meyakini Islam adalah agama yang keras atau ketat.”

Menjemput Hidayah, Anak-Anak Muda Amerika Pelajari Alquran karena Melihat Keteguhan Iman Orang Palestina

Membaca Al-Qur'an dimulai sebagai cara Rice menunjukkan empati terhadap warga Palestina yang terjebak di Gaza. Kini, hal itu menjadi elemen utama dalam hidupnya. 

“Menurut saya, tidak masalah apa latar belakang agama Anda,” kata Rice.

“Anda dapat menumbuhkan empati terhadap seseorang dengan mempelajari bagian paling intim dari dirinya, termasuk keyakinannya.”

Sumber: The Guardian

AS Desak Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza Tapi Malah Kirim Lebih Banyak Bom
AS Desak Israel Lindungi Warga Sipil di Gaza Tapi Malah Kirim Lebih Banyak Bom

Amerika Serikat (AS) mengirim lebih banyak senjata ke Israel, tapi di satu sisi meminta negara zionis itu melindungi warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Pemukim Israel Ancam dan Takut-Takuti Anak-Anak Palestina dengan Boneka Berdarah
Pemukim Israel Ancam dan Takut-Takuti Anak-Anak Palestina dengan Boneka Berdarah

Serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat meningkat sekitar dua pekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Pasukan Hamas Hancurkan 27 Kendaraan Militer Israel dalam 48 Jam
Pasukan Hamas Hancurkan 27 Kendaraan Militer Israel dalam 48 Jam

Agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina, telah menewaskan lebih dari 10.000 warga sipil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengapa Negara-Negara Arab Bungkam Tidak Menolong Palestina? Ini Alasannya Kata Sejarawan
Mengapa Negara-Negara Arab Bungkam Tidak Menolong Palestina? Ini Alasannya Kata Sejarawan

Di tengah semakin brutalnya agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, banyak pihak mengkritik kebungkaman para pemimpin negara-negara Arab.

Baca Selengkapnya
Beredar Video Netanyahu Sebut Amerika Gampang Diatur, Termasuk Soal Isu Palestina
Beredar Video Netanyahu Sebut Amerika Gampang Diatur, Termasuk Soal Isu Palestina

Kembali munculnya rekaman ini menjadi peringatan tentang pentingnya sejarah dalam memahami perkembangan saat ini dalam agresi Israel di Palestina.

Baca Selengkapnya
Pakai Syal Palestina, Tiga Pemuda Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Pakai Syal Palestina, Tiga Pemuda Ditembak di AS, Dua Korban Kritis

Tiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis

Baca Selengkapnya
Senjata AS Marak Digunakan Pemukim Israel untuk Serang Warga Palestina,
Senjata AS Marak Digunakan Pemukim Israel untuk Serang Warga Palestina, "Kami Dihancurkan Kekuatan Uang dan Senjata Amerika"

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamir Ben-Gvir mulai membagikan senapan serbu kepada warga sipil bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Nestapa Para Pengungsi Palestina di Gaza,
Nestapa Para Pengungsi Palestina di Gaza, "Suara Dentuman Bom Membuat Anak-Anak Menjerit Ketakutan"

Jurnalis foto Middle East Eye, Mohammed al-Hajjar, mengisahkan kondisi mengerikan setelah serangan brutal Israel.

Baca Selengkapnya
“Kami Tidak Akan Meninggalkan Rumah Sakit, Kecuali ke Surga”
“Kami Tidak Akan Meninggalkan Rumah Sakit, Kecuali ke Surga”

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan Israel telah merenggut lebih dari 2.670 nyawa warga Palestina, sementara 9.600 lainnya luka serius.

Baca Selengkapnya