Kehausan di Gurun Sahara, 44 pengungsi Afrika meregang nyawa
Merdeka.com - Para pengungsi berjumlah 44 orang tewas di Gurun Sahara, utara Nigeria. Penyebabnya adalah mereka kehabisan persediaan air saat truk ditumpangi mogok di tengah gurun.
Menurut laporan dilansir dari laman BBC, Sabtu (3/6), sekitar enam pengungsi selamat yang seluruhnya perempuan berjalan ke desa terdekat di Dirkou, Nigeria. Menurut mereka, beberapa bocah ikut tewas kehausan. Pengungsi asal Ghana dan Nigeria itu mencoba melintasi Libya.
"Sampai saat ini belum ada satu pun pihak mendatangi lokasi para korban tewas buat mengenali identitasnya," kata seorang anggota Palang Merah, Lawal Taher.
Rute utama para pengungsi dari Afrika menuju Eropa adalah melintasi Nigeria lalu Libya. Kemudian mereka akan menyeberangi Laut Mediterania. Saat melewati Gurun Sahara adalah bagian paling riskan dalam perjalanan itu. Sebab, truk berisi pengungsi biasanya sesak dengan manusia sehingga hanya tersisa sedikit ruang buat menyimpan cadangan air minum.
Apalagi jika kendaraan mengalami kerusakan di tengah gurun, maka hal itu menjadi mimpi buruk. Nigeria menjadi persinggahan bagi pengungsi dari Afrika Barat menuju Eropa buat mencari kehidupan lebih baik. Saban tahun, sekitar 10 ribu pengungsi melintasi Gurun Sahara buat sampai ke Libya. Dari sana mereka lantas menumpang perahu ala kadarnya buat mengantarkan hingga Eropa. Banyak juga yang tidak selamat karena kapal mereka tumpangi tenggelam.
Bahaya di Gurun Sahara bukan cuma cuaca dan kekurangan air. Terkadang di sana berkeliaran bandit merampok para pelintas atau malah diperas aparat keamanan.
Juni tahun lalu saja 34 jasad pengungsi termasuk anak-anak ditemukan di Gurun Sahara dekat perbatasan antara Nigeria dan Aljazair. Diperkirakan mereka mati kehausan akibat ditelantarkan oleh penyelundupnya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akhirnya Terjawab, Ini Penyebab Ruang Angkasa Gelap Meski Ada Matahari
Ruang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaNahas, 3 Emak-Emak di Garut Tertabrak saat Menyeberang Sepulang Pengajian
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaMenyusuri Bekas Rumah Pemotongan Hewan Peninggalan Belanda di Semarang, Kini Kondisinya Angker dan Terbengkalai
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMembentengi Perkampungan dari Serangan DI/TII, Cerita Pensiunan Prajurit TNI AL Ini Sampai Sekarang Tinggal di Tengah Hutan
Potret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnya