Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter melanda salah satu wilayah termiskin di China pada Senin (18/12/2023) malam. Gempa tersebut telah menewaskan sedikitnya 127 orang, melukai ratusan orang, dan merobohkan rumah-rumah di desa-desa terpencil.
Media pemerintah China yang tiba di desa Dahe, salah satu daerah terdampak paling parah di provinsi Gansu, barat laut China melaporkan telah menemukan banyak rumah yang berisiko runtuh, ataupun yang sudah runtuh.
Namun upaya penyelamatan menghadapi tantangan berat karena suhu yang ekstrem di bawah nol derajat, setelah cuaca dingin yang dahsyat melanda seluruh negeri.
Gempa bumi biasa terjadi di Gansu, dimana letak wilayahnya berada di perbatasan timur laut dataran tinggi Qinghai-Tibet yang masih aktif secara tektonik.
Gempa bumi paling mematikan di China pernah terjadi pada tahun 2008 ketika itu kekuatan gempa terbilang dahsyat 8,0 skala Richter melanda Sichuan dan menewaskan hampir 70.000 orang.
Seperti dilansir dari kantor berita Xinhua, sekitar 2.200 personel dari regu pemadam kebakaran provinsi Gansu dan 900 dari brigade hutan, serta 260 pekerja penyelamat darurat profesional telah dikirim ke zona bencana.
Menurut laporan Reuters, Badan Geologi AS memperkirakan kekuatan gempa tersebut adalah 7,1 magnitudo. Guncangan gempa tersebut meruntuhkan banyak bangunan.
Selain berdampak pada pemindahan 125.000 warga Zhuozhou ke tempat pengungsian. Badai Topan Doksuri juga membawa sampah hingga melumpuhkan bandara internasional.