Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Klaim Berhasil Angkat Jutaan Warga Etnis Minoritas dari Kemiskinan

China Klaim Berhasil Angkat Jutaan Warga Etnis Minoritas dari Kemiskinan Kehidupan muslim Uighur di China. ©REUTERS/Thomas Peter

Merdeka.com - Lebih dari 15,6 juta orang di wilayah paling miskin di China, termasuk kawasan padat etnis minoritas, telah berhasil diangkat dari kemiskinan dalam lima tahun terakhir, menurut sebuah laporan resmi pemerintah terbaru.

Laporan yang merayakan pencapaian negara tersebut dalam memberantas kemiskinan diterbitkan saat Beijing menghadapi meningkatnya tekanan internasional atas kebijakannya di Xinjiang, di mana China dituduh memberlakukan kerja paksa dan pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur dan etnis lainnya.

Dokumen itu tidak secara langsung menyinggung tuduhan tersebut tapi mengatakan China telah mencapai keberhasilan penting dalam membantu penduduk pinggiran dari etnis minoritas keluar dari kemiskinan.

“(Kami telah membuat) langkah besar dalam perjuangan besar kami melawan kemiskinan di daerah etnis minoritas,” jelas dokumen itu, dilansir South China Morning Post, Rabu (7/4).

“Dari 2016 sampai 2020, populasi yang hidup dalam kemiskinan di Pedalaman Mongolia, Guangxi, Tibet, Ningxia, dan wilayah otonomi Xinjiang, dan Provinsi Guizhou, Yunnan dan Qinghai turun sampai 15,6 juta.”Awal tahun ini, negara tersebut juga secara resmi mengumumkan pihaknya telah berhasil memberantas kemiskinan ekstrem dan menyampaikan negara itu sedang memasuki fase baru pembangunan ekonomi dan sosial demi terwujudnya “negara sosialis modern” pada 2035.

Wakil kepala pemerintahan nasional untuk revitalisasi pedesaan, Xia Gengsheng, mengaitkan keberhasilan tersebut dengan investasi besar dan dukungan kebijakan dari pemerintah pusat.

“Misalnya, dana khusus yang disediakan oleh pemerintah pusat untuk delapan provinsi dan daerah otonom selama periode kritis ini mencapai hampir 300 miliar yuan (USD 45,7 miliar) atau sekitar 45 persen dari total nasional,” kata Xia.

“Beijing juga mendapatkan dukungan kebijakan di wilayah seperti keuangan, pemanfaatan lahan dan sumber daya manusia, memberikan dukungan kekuatan dalam memenangkan pertarungan melawan kemiskinan di wilayah-wilayah etnis minoritas ini.”

Dokumen tersebut juga mengatakan Beijing juga telah berusaha keras membantu kelompok etnis minoritas pindah untuk bekerja ke provinsi lain dan menyebarkan 3 juta kader untuk mendukung program anti kemiskinan di wilayah pinggiran.

Menurut laporan kerja yang dirilis pemerintah Xinjiang awal tahun ini, lebih dari 14,3 juta lapangan pekerjaan disiapkan untuk tenaga kerja pedesaan di wilayah tersebut melalui program pemerintah terarah dalam lima tahun terakhir, dan sekitar 2,7 juta diperkirakan akan tersedia tahun ini.

56 kelompok etnis

China secara resmi mengakui 56 kelompok etnis berbeda, di mana etnis mayoritas adalah etnis Han sebanyak 91,5 persen dari populasi. Sementara itu 55 kelompok etnis minoritas termasuk Zhuang (16,9 juta), Hui (10,5 juta), Manchus (10,3 juta), dan Uighur (10 juta).

Pengamat politik di Beijing, Wu Qiang, menyampaikan fokus pemerintah China mengangkat standar hidup rakyat adalah perisai China dalam melawan kritik Barat atas kebijakannya di Xinjiang.

“Beijing berusaha menggunakan Laporan Resmi ini untuk mengalihkan perhatian komunitas internasional atas Xinjiang dan isu HAM lainnya, dan menanggapi kritik dengan ‘hak untuk pembangunan’,” jelas Wu.

Secara tidak langsung, kata Wu, dokumen itu ingin menyampaikan penyebab masalah di Xinjiang bukan terorisme, melainkan kemiskinan menahun.

“Apa yang tidak ingin diakui Beijing adalah bahwa masalah Xinjiang disebabkan oleh kemiskinan jangka panjang, bukan terorisme,” kata Wu.

“Dengan kata lain, apa yang disebut ekstremisme disebabkan oleh kemiskinan, termasuk terbatasnya investasi dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan lainnya di wilayah itu.”

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Diwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau

Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng
Luhut Ajak China Kembangkan Pertanian di Kalteng

Pemerintah akan melakukan studi terlebih dulu untuk potensi area lahan yang disinyalir memiliki luas antara 350-500 ribu ha.

Baca Selengkapnya
Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang
Temuan 'Tulang Naga' di China Ungkap Manusia Purba Punya Kesukaan yang Sama dengan Manusia Zaman Sekarang

Manusia purba yang hidup China timur 1,5 juta tahun yang lalu melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk bertahan hidup.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang
Ternyata, Ini Lima Rahasia Orang China Sukses Berbisnis dan Berdagang

Agresif menjadi kunci utama masyarakat China dalam menjalankan bisnis perdagangan.

Baca Selengkapnya
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang
Kisah Arek Suroboyo Sang Juragan Nasi Pecel di Amerika, Pernah Jadi Tukang Cuci Piring hingga Diludahi Orang

Pasutri ini merasakan kehidupan berat sebagai kaum minoritas. Sang istri pernah diludahi orang karena memakai jilbab

Baca Selengkapnya