Benarkah Burung Kutilang Keturunan Dinosaurus yang Hidup 125 Juta Tahun Lalu? Ini Hasil Analisis Ilmuwan
Analisis sinar-X baru-baru ini mengungkap hubungan mengejutkan antara struktur kimia bulu burung modern dan bulu dinosaurus dari masa lalu. Penemuan ini mengungkapkan, kedua jenis bulu ini memiliki banyak kesamaan, terutama dalam hal susunan protein mereka.
Sumber: Greek Reporter
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution, para ahli paleontologi telah mempelajari bulu dari tiga makhluk purba dengan cermat, termasuk dinosaurus non-unggas Sinornithosaurus yang hidup sekitar 125 juta tahun yang lalu di China. Mereka juga melihat Confuciusornis, burung purba dari waktu dan tempat yang sama.
Sumber: Greek Reporter
Selain itu, para ahli paleontologi juga meneliti bulu dari spesies yang tidak diketahui dari sekitar 50 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang menjadi Formasi Sungai Hijau, Wyoming.
Foto: Hectonichus/Wikimedia Commons
Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh menggunakan sinar-X dan cahaya inframerah, para ilmuwan menemukan keberadaan protein yang disebut corneous beta-proteins (CBPs) dalam struktur kimia bulu tersebut. Protein ini dulu dikenal sebagai beta-keratin dan berperan penting dalam menjadikan bulu kuat dan cocok untuk terbang.
Sumber: Greek Reporter
Sebagai perbandingan, para peneliti juga memeriksa bulu dari burung seperti kutilang zebra atau Taeniopygia. Mereka berhasil mengungkap bahwa bulu-bulu burung ini memiliki struktur kimia yang mirip dengan bulu milik dinosaurus kuno.
Foto: iStock
berita untuk kamu.
Tiffany Slater, penulis utama penelitian sekaligus peneliti postdoctoral dalam bidang paleobiologi di University College Cork di Irlandia, menunjukkan, “Protein beta yang sama ini juga ada dalam bulu burung modern.”
Penemuan ini sangat mengejutkan karena sebelumnya ilmuwan meyakini bahwa bulu hewan purba memiliki susunan protein yang sangat berbeda, terutama protein alpha yang tidak sekuat CBPs. Namun, penelitian baru ini mengungkap bahwa ternyata tidak hanya bulu purba yang terdiri dari CBPs, tetapi CBPs ini berubah menjadi protein-alpha selama proses fosilisasi.
Perspektif baru ini tidak hanya menunjukkan protein dapat bertahan dan tetap terawetkan dalam fosil selama lebih dari 125 juta tahun, tetapi juga mengubah pemahaman kita tentang bagaimana bulu purba berevolusi. Ini memperluas persepsi tentang rentang waktu yang terlibat dalam evolusi bulu purba ini melebihi apa yang diyakini oleh para ilmuwan sebelumnya.
"Kimia bulu burung modern ternyata jauh lebih kuno daripada yang kita pikirkan sebelumnya."
Tiffany Slater
Sumber: Greek Reporter
"Penelitian kami membantu menuliskan kembali narasi dan menunjukkan bahwa blok bangunan yang sangat dasar yang diperlukan untuk penerbangan bertenaga sudah ada setidaknya 125 juta tahun yang lalu," tambah Tiffany Slater.
Sumber: Greek Reporter
- Hari Ariyanti
Penemuan spesies baru ini diidentifikasi dari analisis jejak kaki yang ditemukan sekitar 40 tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaDinosaurus tidak hanya berukuran raksasa, tapi ada juga yang mungil seperti kucing.
Baca SelengkapnyaPara peneliti berhasil mengidentifikasi dinosaurus baru yang dijuluki sebagai “dinosaurus raksasa” yang sebelumnya tidak pernah diketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fakta terkait telur dinosaurus ini terungkap ketika peneliti menemukan fosil terbaru.
Baca SelengkapnyaHewan purba ini mempunyai ciri yang belum pernah ditemukan pada jenis dinosaurus sebelumnya, dengan kaki yang sangat panjang.
Baca SelengkapnyaFosil reptil predator yang hidup di zaman purba ini ditemukan di Brasil.
Baca SelengkapnyaDinosaurus dikenal sebagai hewan buas karena ukurannya yang sangat besar. Tapi ternyata ada juga dinosaurus berukuran sebesar ayam.
Baca SelengkapnyaMakhluk purba yang buas dan mengerikan ini hidup di Zaman Permian, sebelum peristiwa kepunahan massal terjadi di Bumi.
Baca SelengkapnyaTim ilmuwan dari India berhasil mengungkap sisa-sisa fosil dari dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang.
Baca Selengkapnya