Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ternyata Lumba-Lumba Air Tawar Raksasa Pernah Hidup di Tempat Ini 16 Juta Tahun Lalu

Ternyata Lumba-Lumba Air Tawar Raksasa Pernah Hidup di Tempat Ini 16 Juta Tahun Lalu

Ternyata Lumba-Lumba Air Tawar Raksasa Pernah Hidup di Tempat Ini 16 Juta Tahun Lalu

Yuk, simak fakta lengkapnya!

Pebanista yacuruna merupakan spesies lumba-lumba air tawar yang memiliki tubuh raksasa. Spesies tersebut diperkirakan hidup di proto-Amazonia Miosen, Peru sekitar 16 juta tahun yang lalu.

Dalam kurun waktu belasan tahun tersebut, proto Amazonia yang menjadi tempat tinggal pebanista yacuruna ini telah mengalami cukup banyak perubahan lanskap.

Lantas, bagaimana kondisi tempat tinggal lumba-lumba air tawar raksasa (pebanista yacuruna) tersebut dari tahun ke tahun? Seperti apa pula wujud dari pebanista yacuruna yang menghuni perairan tersebut?

Ciri Fisik Pebanista Yacuruna (Lumba-lumba Air Tawar Raksasa)

Ciri Fisik Pebanista Yacuruna (Lumba-lumba Air Tawar Raksasa)

Pebanista yacuruna atau yang juga dikenal sebagai lumba-lumba purba raksasa ini memiliki panjang tubuh mencapai 2,8 hingga 3,5 m, atau setara dengan 9,2 hingga 11,5 kaki. Hal tersebut menjadikannya sebagai spesies odontoceti, sejenis lumba-lumba dan segala jenis paus air tawar paling besar yang pernah ditemukan.

Pebanista yacuruna juga termasuk anggota dari Platanistoidea, sekelompok lumba-lumba yang umumnya ditemukan di lautan dunia antara 16 hingga 24 juta tahun yang lalu.

Proto Amazon Miosen di Peru

Proto Amazon Miosen di Peru

Menurut Dr. Aldo Benites-Palomino, ahli paleontologi di Universitas Zurich,

"Enam belas juta tahun yang lalu, proto Amazon di Peru terlihat sangat berbeda dari kondisinya saat ini. Dahulu, perairan tersebut memiliki ketersediaan sumber daya yang sangat besar untuk ekosistemnya. Sebagian besar dataran Amazon pun ditutupi oleh danau dan rawa-rawa besar yang disebut Pebas."

Lanskap tersebut mencakup ekosistem perairan, semi-akuatik, serta daratan yang membentang di wilayah yang saat ini dikenal sebagai Kolombia, Ekuador, Bolivia, Peru, dan Brazil.

Ketika sistem Pebas mulai digantikan oleh Amazon modern sekitar 10 juta tahun yang lalu, habitat yang baru menyebabkan hilangnya mangsa dari Pebanista yacuruna, sehingga lumba-lumba raksasa tersebut pun punah.

Pendapat Para Ahli Mengenai Pebanista Yacuruna

Pendapat Para Ahli Mengenai Pebanista Yacuruna

“Dengan ditemukannya catatan fosil di Amazon, kami berharap dapat menemukan kerabat dekat dari lumba-lumba Sungai Amazon lain yang masih hidup. Dan, sepupu terdekat dari Pebanista yacuruna adalah lumba-lumba sungai Asia Selatan atau Platanista,”

ucap Dr. Aldo Benites-Palomino, ahli paleontologi di Universitas Zurich dan Walikota Museo de Historia Natural-Universidad Nacional de San Marcos.

Pebanista yacuruna dan Platanista ini sama-sama memiliki jambul wajah yang khas, yakni struktur tulang khusus yang berhubungan dengan ekolokasi, kemampuan mereka untuk melihat dengan mengeluarkan suara berfrekuensi tinggi atau mendengarkan gemanya, yang sangat diandalkan saat berburu.

Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Serunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga

Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.

Baca Selengkapnya
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit
Kini Diapit Kebun Tebu, Ini Potret Saluran Air Bukti Kemasyhuran Kota Majapahit

Selain saluran air, ada juga sumur kuno yang ditemukan secara tidak sengaja oleh warga.

Baca Selengkapnya
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga
Tinjau Banjir di Semarang Utara, Wali Kota Ita Ikut Bantu Evakuasi Warga

Mbak Ita membawa sejumlah logistik bantuan berupa air bersih, sembako, selimut yang akan dibagikan kepada warga terdampak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Uniknya Curug Bibijilan di Sukabumi, Air Terjun yang Bisa Dipanjat
Uniknya Curug Bibijilan di Sukabumi, Air Terjun yang Bisa Dipanjat

Curug Bibijilan memang berbeda karena air terjunnya bisa dipanjat.

Baca Selengkapnya
Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah
Asyiknya Bermain Air di Curug Kadu Punah Lebak, Tiket Murah dan Pemandangannya Bikin Betah

Curug ini bisa dikatakan hidden gem di Kabupaten Lebak karena belum terlalu ramai dikunjungi

Baca Selengkapnya
Berpetualang Menuju Air Terjun Grenjengan Kembar, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Merbabu
Berpetualang Menuju Air Terjun Grenjengan Kembar, Surga Tersembunyi di Lereng Gunung Merbabu

Waktu terbaik mengunjungi air terjun ini adalah saat musim hujan

Baca Selengkapnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya
Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk Jatuh ke Sungai, Ini Dugaan Penyebabnya

Tembok pos pantau pintu air penyaringan Palmerah, Jakarta Barat ambruk akibat hujan deras

Baca Selengkapnya
Wakapolda Riau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Rohul
Wakapolda Riau Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Rohul

Saat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.

Baca Selengkapnya