Ifan Seventeen Bongkar Masalah di Tubuh PFN: Utang Puluhan Miliar Numpuk Hingga THR Belum Dibayar
Setelah sembilan hari menjabat sebagai Direktur Utama PFN, Ifan Seventeen akhirnya memberikan tanggapan mengenai berbagai kritik.

Setelah sembilan hari menjabat sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN), Riefian Fajarsyah, yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen, akhirnya memberikan tanggapan mengenai berbagai kritik yang ditujukan kepadanya.
Banyak pihak yang mempertanyakan kemampuan Ifan Seventeen karena dianggap memiliki pengalaman yang terbatas dalam industri film Indonesia.
Ia menjelaskan situasi terkini PFN yang kini terjerat utang mencapai puluhan miliar rupiah.
Selain itu, Ifan juga mengungkapkan masalah terkait tagihan BPJS dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang belum disalurkan kepada seluruh karyawan. Pernyataan ini ia sampaikan melalui unggahan di akun Instagram terverifikasi pada 21 Maret 2025.
Dalam pernyataannya, Ifan Seventeen mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas kesempatan dan tanggung jawab yang diberikan untuk mengabdi kepada negara melalui PFN.
Ia juga meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu dengan posisinya yang baru. Dengan penuh harapan, Ifan bertekad untuk membawa perubahan positif bagi PFN meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar.
PFN Masih Alami Kerugian

Selanjutnya, Ifan Seventeen mengungkapkan beberapa fakta mengenai PFN dan alasan mengapa ia menganggap posisi Direktur Utama PFN sebagai sebuah pengabdian. Ia menjelaskan bahwa saat ini PFN berada dalam kondisi yang sangat sulit dan memiliki banyak beban. "PFN adalah perusahaan yang masih bleeding. Utang yang masih menumpuk puluhan miliar beberapa kewajiban pembayaran gaji ke belakang, utang vendor, BPJS," tulis Ifan Seventeen.
Dalam penjelasannya, Ifan juga menekankan bahwa tantangan yang dihadapi PFN sangat besar, sehingga diperlukan dedikasi tinggi untuk memulihkan keadaan perusahaan. Ia menunjukkan bahwa tanggung jawab yang diemban bukan hanya sekadar jabatan, tetapi juga merupakan sebuah misi untuk menyelamatkan perusahaan dari keterpurukan yang lebih dalam.
THR Hingga saat ini Masih Belum Disalurkan

Hingga THR yang sampai saat ini belum tersampaikan untuk seluruh pegawai. Ini persoalan yang secara otomatis berpindah ke pundak saya setelah pelantikan," ujar Ifan Seventeen.
Ia menegaskan bahwa jabatan Direktur Utama PFN bukanlah sekadar sebuah hadiah yang diberikan tanpa tanggung jawab. Menurutnya, tugas yang diembannya tidak hanya duduk santai dan menerima gaji dari negara, yang diambil dari uang rakyat.
Sebaliknya, ia merasa ada beban berat yang harus dipikul, terutama terkait masalah THR yang belum dibayarkan. Hal ini menunjukkan bahwa menjadi pemimpin bukanlah perkara mudah, melainkan penuh tantangan dan tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang ada.

Menjadi Direktur Utama PFN memerlukan dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk mengatasi berbagai masalah yang kompleks. Ifan Seventen mengungkapkan kesiapannya untuk memperbaiki situasi yang memprihatinkan tersebut secara bertahap.
"Jadi ini bukan kerjaan yang sifatnya ongkang-ongkang kaki lalu dapat gaji. Ke depannya harus ada komitmen dan kerja keras yang harus saya lakukan sebagai pemimpin baru di perusahaan ini untuk menyelesaikan persoalan di atas," ujar Ifan Seventen. Hal ini menunjukkan bahwa ia menyadari tanggung jawab besar yang harus diemban sebagai pemimpin.