Merdeka.com - Sebelum didiagnosa terkena penyakit autoimun sekitar tiga bulan lalu, Ashanty sudah secara rutin melakukan coffee enema.

Dilansir dari Kapanlagi.com, perihal coffee enema ini, Ashanty membeberkannya kepada dokter yang kini merawatnya.

Saat itu, ia tengah berbaring lemas di ranjang rumah sakit dan mendapatkan kunjungan dari dokter.

Ashanty Lakukan Coffee Enema

Ashanty mengaku secara rutin melakukan coffee enema. Hal tersebut sudah secara rutin dilakukannya selama lima tahun belakangan.

"Pas dibilang kena autoimun, dibilangnya ada inflamasi di usus. Cuma apa tuh, nggak tahu dok. Tapi saya lima tahun ini saya ngejalanin coffe enema," ujar Ashanty dilansir dari channel Youtube @The Hermansyah A6.

"Apa itu?"

"Enema coffe itu kayak dimasukin dari colon, tapi pake kopi. Jadi kayak kita rebus kopi sendiri, kopinya organik, tapi dimasukin dari belakang," jelas Ashanty.

Rutin Lakukan Coffee Enema

Rupanya, kebiasaan ini sudah rutin dilakukan oleh Ashanty selama lima tahun penuh. Ia melakukannya setiap hari.

"Dari situ ada perubahan? Penurunan berat badan atau bagaimana?" tanya Dokter.

"Berat badan turun. Emang sengaja kepengin diet dok," jawab Ashanty.

"Ada riwayat kanker usus dari keluarga, kakek nenek?" tanya dokter.

"Nggak ada," jawab Ashanty.

Penjelasan Coffee Enema

Coffee enema merupakan salah satu metode cuci usus yang dikenal ampuh dalam membuang racun. Ini adalah metode pengobatan alternatif untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan yang masih tertinggal di dalam usus besar.

Caranya adalah dengan merebus biji kopi, kemudian dimasukkan ke dalam colon melalui dubur. Biji kopi yang dimasukkan ini nantinya akan merangsang gerakan usus untuk mengeluarkan kotoran yang ada di dalamnya.

Manfaat Coffee Enema

Dilansir dari Hellosehat.com, metode coffee enema ini bisa membantu untuk melancarkan buang air besar bagi mereka yang terkena sembelit. Selain itu, coffee enema juga membantu meningkatkan kekebalan tubuh, menghilangkan bakteri dalam usus hingga membunuh sel kanker.

Tetapi teknik ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Karena jika salah langkah, risikonya justru sangat besar pada kesehatan tubuh. Seperti risiko mual muntah, usus menjadi panas, infeksi organ pencernaan hingga risiko kematian.