Tak lagi dapat PMN, Rini sebut BUMN boleh pinjam keuntungan holding
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan perseroan dapat mengandalkan keuntungan dari holding BUMN apabila tak lagi mendapat sokongan dana dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Konsep penggabungan perusahaan pelat merah ini diharapkan memiliki kemampuan modal yang cukup baik untuk menutupi kebutuhan PMN dari pemerintah.
"Tahun depan jika kita tidak dapat PMN, jadi nanti di holding company bisa pinjam, dan perusahaan di bawahnya bisa mengembangkan usahanya," ujarnya di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (25/10).
Rini berharap pembentukan Holding BUMN dapat mendorong peningkatan pada belanja modal atau capital expenditure (Capex) pada perseroan. Asumsinya, modal besar dari perusahaan pelat merah akan menjadi kekuatan modal dalam mendorong pertumbuhan yang terkatrol signifikan.
"Memang itu yang kami harapkan, dengan holding kami harapkan kita bisa mendorong Capex yang lebih tinggi mengingat kebutuhan infrastruktur masih besar," tuturnya.
"Seperti konektivitas, pembangunan LRT, maupun jalur kereta api baru, bandara dan pelabuhan," tambahnya.
Namun, hingga saat ini, pembentukan holding BUMN masih jalan di tempat. Akan tetapi, pihaknya tetap optimis holding tersebut akan terealisasi hingga akhir tahun ini. Sehingga, diharapkan upaya dalam mendorong capex yang lebih besar juga bisa segera tercapai.
"Ini (Holding) memang sedan berjalan dan diharapkan akhir tahun bisa sukses," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pulang Tanpa Bawa Tabungan, Begini Cara Mantan PMI Asal Serang Rintis Jualan Olahan Bandeng hingga Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah
Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaBUMN Raup Pendapatan Rp292 Triliun Sepanjang 2023
Kinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaBebas Finansial Tak Lagi Mimpi, Wujudkan Bersama BRI Prioritas
Selagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaJangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024
Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.
Baca SelengkapnyaSubholding PalmCo & SupportingCo Resmi Dibentuk, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Perusahaan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PalmCo, tertuang dalam Surat Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III.
Baca SelengkapnyaBeredar Isu Dana Proyek Strategis Nasional Masuk Kantong PNS dan Politisi, Pemerintah Beri Penjelasan Begini
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan indikasi praktik korupsi yang terjadi di lingkup Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya