Penjualan Rumah di Atas Rp6 Miliar Tetap Tinggi di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, mengatakan sektor properti sedang terkena guncangan di tengah wabah covid-19. Namun kondisi ini, menurutnya, tidak akan selamanya.
"Makanya sektor properti harus preparing juga, bersiap ketika COVID-19 selesai dan masyarakat daya belinya naik lagi, seperti setelah krisis 1998," dalam MarkPlus Industry Roundtable sektor Properti, Jumat (29/5).
Hal serupa juga disampaikan oleh President Director Summarecon Agung Adrianto Adhi. Dia menyatakan bahwa di masa sekarang, supply di industri properti ini jauh lebih banyak dari demand. Terutama di kuartal satu 2020 demand hanya menyentuh angka 60 sampai 70 persen aja.
"Padahal di 2019 pertumbuhan properti Summarecon Agung sendiri saja mencapai Rp4,1 triliun dari target Rp4 triliun. Memasuki 2020 terutama di era COVID-19 sudah pasti calon konsumen menunda pembelian rumah mereka," kata Agung.
Kendati begitu, Agung mengatakan meskipun secara industri menurun, beberapa developer tetap bisa menikmati penjualan rumah secara signifikan. Rumah di atas harga Rp6 miliar sampai Rp7 miliar masih berjalan.
"Rumah di dengan harga Rp1,2 miliar sampai Rp1,5 miliar juga masih menunjukan performa walau terkoreksi," kata Agung.
Direktur Marketing Ciputra Residence, Yance Onggoh, menambahkan bahwa peminat properti rumah terutama landed house masih potensial. Karena Ciputra Residence baru-baru ini berhasil menjual unit-unit produk baru.
Yance menyebutkan salah satu strateginya adalah dengan menjual secara online. Dengan melakukan lelang melalui aplikasi Zoom atau online. Yance pun tak menyangka kalau peminatnya luar biasa.
"Seperti contoh perumahan Citra Maja Raya berhasil membukukan Rp130 miliar dengan harga rumah rata-rata Rp250 juta. Sedangkan CitraGarden Puri Jakarta Barat dengan rata-rata harga Rp2,5 miliar berhasil membukukan Rp55 miliar," pungkas Yance.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Incar Generasi Milenial, Cicilan Rumah Baru Ini Rp1,8 Juta per Bulan
Saat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaDirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kini Miliki Hunian Mewah dengan Property yang Serba Wah, Intip Potret Perbandingan Kediaman Lama Sensen dan Lala Dulu dan Sekarang
Bukan tanpa alasan, baru-baru ini keduanya memamerkan rumah mewah mereka yang bernilai miliaran rupiah, sangat berbeda dari rumah mereka sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTak Disangka, Miliarder Properti ini Dulunya Anak Sopir Bajaj
Hidup pas-pasan tak menghalangi seseorang untuk bermimpi menjadi orang sukses.
Baca SelengkapnyaCurhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaInsentif Pajak Dongkrak Pembelian Properti, Kenaikan Suku Bunga Geser Tren KPR
Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca Selengkapnya