Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Harus Sesuai Selera Pasar Milenial
Merdeka.com - Pasar milenial memiliki potensi besar sebagai target pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di era transformasi digital. Terlebih saat ini muncul 'Generasi Sy' (Gen-Sy), yakni kelompok yang melihat pentingnya keseimbangan hidup antara duniawi dan rohani.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengatakan, dengan potensi besar tersebut maka perlu untuk menarik pasar milenial. Sebab pengembangan ekonomi dan keuangan syariah harus menyesuaikan dengan selera generasi SY.
"Dari berbagai Informasi yang kita terima, sekarang justru milenial yang sadar syariah itu begitu besar jumlahnya, sampai timbul istilah Generasi Sy. Itu milenial, dan Gen-Sy itu sekarang besar sekali," katanya ketika diwawancara oleh Top Manajemen Redaksi Bisnis Indonesia, yang dilakukan secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Senin (26/4).
Oleh karena itu, layanan daripada ekonomi dan keuangan syariah ini harus juga menyajikan layanan yang sesuai dengan generasi milenial," sambungnya.
Dia menjelaskan, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak bisa dilepaskan dari dunia digitalisasi yang telah menghadirkan financial technology (fintech) dan pasar elektronik (e-commerce), serta produk-produk yang market friendly (ramah pasar) di kalangan generasi muda. Hal ini sebagai upaya agar produk-produk syariah lebih dikenal dan diminati generasi milenial.
"Karena itu, semboyan kita bahwa ekonomi syariah ini sekalipun pada mulanya kita sediakan untuk mereka yang ingin melaksanakan transaksi ekonomi sesuai dengan tuntutan agamanya, dan lebih pada pendekatan emosional, kini kita mempunyai keinginan menyajikan produk halal maupun juga layanan ekonomi dan keuangan syariah, itu lebih pada alasan rasional, dalam bentuk bukan lagi emosional, tapi lebih rasional," paparnya.
Artinya, orang memilih barang atau layanan ekonomi dan keuangan syariah karena memang baik layanannya dan sesuai dengan hati nuraninya. Misalnya, layanan syariah merupakan transaksi yang berdasarkan pada keadilan sehingga lebih nyaman digunakan.
"Kemudian kalau pada makanan, kalau kualitasnya bagus seperti di luar negeri misalnya Australia, di antara masyarakat lebih populer daging yang diproses secara halal sekalipun yang non-muslim," ungkapnya.
Begitu juga layanan keuangan syariah, menurut Wapres saat ini justru berkembang di negara-negara dengan mayoritas penduduk non-muslim seperti Inggris, Singapura, Selandia Baru, dan Amerika Serikat. Bahkan, bank syariah lebih dulu lahir di Inggris dan Singapura, dengan Inggris menjadi pusatnya. "Artinya mereka menggunkan sistem ini sebagai sesuatu yang rasional," tegasnya.
Oleh karena itu, untuk memanfaatkan potensi besar generasi milenial saat ini, pendekatan rasionalitas harus digunakan guna menarik minat generasi milenial, khususnya Gen-Sy. "Kita ingin lebih kepada pendekatan-pendekatan yang sesuai selera Generasi Sy ini yang sekarang tumbuh dengan pesat dan besar," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta Jawa Barat sebagai salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional bisa memaksimalkan potensi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan bahwa kedudukan dan kapasitas Wapres dalam pemerintahan tetap di bawah Presiden.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya