Pembangunan Pelabuhan Cilamaya bisa bikin listrik Jakarta terganggu
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) tetap menolak keberadaan proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat meski pemerintah memutuskan menggeser lokasi pembangunan sejauh 2,9 km dari tempat semula. Pertamina ngotot operasionalnya akan terhambat dengan keberadaan pelabuhan.
VP Corporate Communication PT Pertamina Ali Mudakir menuturkan, jika proyek tersebut tetap dijalankan, pasokan energi ke industri bahkan pasokan listrik untuk wilayah Jakarta akan terhambat.
"Pupuk Kujang dapat pasokan gasnya dari situ, dia produksi 1 juta ton pupuk untuk pertanian. Kemudian listrik Jakarta juga dari ONWJ. Suplai gas untuk kilang Balongan juga. Kalau ini terganggu, maka BBM juga terganggu," ujar Ali di Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
Ali meminta pemerintah meninjau ulang proyek tersebut. Tidak hanya karena bakal mengganggu operasional migas, tapi juga mempertimbangkan efektivitas operasional pelabuhan. Jangan sampai nasibnya seperti Pelabuhan Merak yang tidak bermanfaat banyak bagi kegiatan industri.
"Agar tidak ganggu pipa bawah laut, kapal katanya akan ditandu, itu kan sama saja, tidak efisien karena nanti kapal masuknya satu-satu. Seperti Merak, kapal tidak mau singgah di situ," ungkapnya.
Ali mengusulkan pemerintah memindah lokasi pembangunan proyek tersebut. Salah satu lokasi usulannya adalah di Cirebon. Atau meningkatkan kapasitas di Pelabuhan Emas, Jawa Tengah.
"Ini Perlu dikaji komprehensif. Pertimbangan logis ini diutamakan yang berikan nilai ke APBN. Kajiannya tidak mempertimbangkan minyak dan sumur di bawah laut di sana. Blok ini sudah 50 tahun menjadi kepentingan nasional dan masih bisa dioperasikan 25 tahun ke depan. Sedangkan Cilamaya ini untuk kepentingan siapa?," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaSeluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Natal 2023, PT Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan layanan energi di wilayah Sulawesi, baik BBM, LPG dan Avtur.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnya