Minat investasi, Jatim tolak AS pentingkan impor
Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) siap bekerja sama dengan Pemprov Jawa Timur untuk memperluas hubungan perdagangan dan investasi di provinsi paling timur Pulau Jawa ini. Duta Besar anyar AS untuk Indonesia pengganti Scot Marciel, Robert Blake menyatakan, di Jawa Timur ada banyak hal yang bisa digali untuk dijadikan kerja sama.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta perluasan kerja sama perdagangan dan investasi, pendidikan, serta kesehatan. "Jatim sebagai pusat dan logistik di Indonesia bagian timur. Jika kerja sama bidang perdagangan dan investasi dengan AS bisa diperluas, maka dapat meningkatkan perdagangan, bahkan pertumbuhan ekonomi," ujar Pakde Karwo di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (10/2).
Namun, lanjut Soekarwo, ada kebijakan lokal yang harus diperhatikan. Jika terdapat bahan baku yang dimiliki Jawa Timur, dan bisa digunakan untuk industri, dia melarang impor bahan baku industri tersebut.
"Mementingkan material lokal seperti bahan baku dan tenaga kerja, menjadi hal yang sangat penting. Dengan mengolah bahan baku dari Jatim, dapat menumbuhkan industri kecil menengah di Jatim," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Robert Blake mengatakan, kunjungannya yang kali pertama ini, untuk membahas soal kerja sama dengan Jawa Timur. "Kunjungan berikutnya akan membawa delegasi bisnis dan investor dari AS," katanya.
Diharapkan, hubungan antara AS dengan Jawa Timur bisa menjadi kuat, bertumbuh, dan luas dalam kerja sama secara komprehensif. "Kerja sama yang dapat dilakukan seperti perdagangan dan investasi. Banyak potensi perdagangan dan investasi yang dapat dilakukan antara AS dan Jatim," terang Blake.
Sebelum meninggalkan Gedung Grahadi, Blake juga menyampaikan, kalau pihaknya menunggu kedatangan Pemprov Jawa Timur pada bulan Mei-Juni untuk pertemuan bisnis di AS. "Pemerintah AS memfasilitasi dan mengumpulkan investor di sana," pungkas dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton
Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaIndustri Kesulitan Bahan Baku, Stok Sepatu Lokal Bakal Menipis
Saat ini juga terjadi kendala terkait dengan up to date dari bahan baku.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejar Bauran EBT, PLTU di Jawa Tengah Campur Bahan Bakar Batu Bara dengan Biomassa
PLTU Adipala terus berinovasi menjadi PLTU, yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakarnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat
Saat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.
Baca SelengkapnyaLusa, Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Bahan Peledak di Kalimantan Timur
Pabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Pemerintah Setop Impor Jagung untuk Pakan Ternak
Arief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Masalah Sektor Pertanian Beres Tahun Ini
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca Selengkapnya