Menko Luhut: Tidak ada impor gas dari Singapura, cuma pertukaran
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan akan buka-bukaan mengenai isu yang berkembang luas di media massa. Mulai dari wacana impor gas alam cair (LNG) dari Singapura hingga reklamasi Teluk Jakarta.
"Nanti besok hari Rabu saya akan bikin coffee morning. Saya akan jelaskan semuanya biar tuntas jangan sepotong-potong, nanti tanya-tanya lagi, capek saya," kata Luhut, di kantornya, Selasa (12/9).
Seperti diketahui, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menagih realisasi penurunan harga gas kepada para menteri Kabinet Kerja untuk memangkas ongkos produksi industri dalam negeri.
Instruksi Jokowi ini kemudian disebut-sebut diterjemahkan oleh mantan Menteri ESDM tersebut untuk memberikan lampu hijau dilakukannya impor LNG dari konsorsium Singapura dengan harga USD 3,8 per Million British Thermal Units (MMBTU).
Saat ini yang terjadi di lapangan, mayoritas industri masih harus menebus bahan bakar produksinya dengan harga USD 10-USD 11 per MMBTU.
Harga itu disebut jauh lebih murah dibandingkan harus mengangkut LNG dari lapangan gas di kawasan Indonesia Timur.
Wacana kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra mengingat Singapura bukanlah negara produsen gas, ditambah lagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah memperkirakan sampai 2035 mendatang ada 60 kargo LNG produksi lapangan gas di dalam negeri yang belum memiliki pembeli.
Menanggapi hal ini, Luhut memungkinkan adanya pertukaran (swap) antara LNG Singapura dengan LNG milik Indonesia. "Rabu, saya akan beri keterangan resmi, tidak ada impor itu, hanya swap. Nanti biar jelas supaya jangan tanya-tanya, saya akan berikan keterangan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini
Baca SelengkapnyaUsai Libur Lebaran, Mentan 'Tancap Gas' Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
Merauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaPemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca SelengkapnyaDirut PLN Resmikan Rumah Bersama Transisi Energi Indonesia, Ini Tujuannya
Rumah bersama ini merupakan komitmen pemerintah untuk memperkuat kolaborasi antar kementerian/lembaga terkait untuk percepatan transisi EBT.
Baca SelengkapnyaTernyata, Isu Transisi Energi Jadi Salah Satu Kunci Pemilih Muda Tentukan Presiden Selanjutnya
Pemilih muda memandang isu transisi energi sangatlah mendesak untuk diselesaikan oleh Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Baca Selengkapnya