Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Rupiah Merosot ke Level Rp14.133 per USD

Khawatir Gelombang Kedua Covid-19, Rupiah Merosot ke Level Rp14.133 per USD Rupiah. ©2018 Merdeka.com/Azzura Zurae

Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan tertekan kekhawatiran pasar akan risiko gelombang kedua pandemi Covid-19. Rupiah pada Jumat sore ditutup melemah 113 poin atau 0,81 persen menjadi Rp14.133 per USD dari sebelumnya Rp14.020 per USD.

Analis Central Capital Futures, Wahyu Laksono mengatakan, sentimen yang muncul terkait Covid-19 memang sangat rentan membuat Rupiah melemah.

"Setelah sebelumnya rebound oleh harapan opening economy pasca-lockdown, kini kecemasan datang lagi," ujarnya dikutip dari Antara.

Kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat dan perkiraan ekonomi yang suram dari Gubernur The Fed Jerome Powell, direspons negatif oleh pasar.

Menurut Wahyu, level Rupiah saat ini merupakan level yang wajar mengingat ancaman pelemahan Rupiah masih tinggi dalam jangka waktu yang lebih panjang dan fundamental yang belum kuat.

Defisit Nerara Perdagangan

Ditambah lagi dengan defisit neraca perdagangan dan defisit neraca transaksi berjalan, serta utang yang besar.

"Wajar balik lagi melemah. Rupiah di atas Rp14.000 per USD," kata Wahyu.

Rupiah pada Jumat pagi dibuka menguat di posisi Rp14.060 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.060 per USD hingga Rp14.214 per USD.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.257 per USD dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.014 per USD.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini
Rupiah Anjlok, Airlangga Masih Optimis Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 5 Persen Karena Ini

Meskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.

Baca Selengkapnya
Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Perputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya