Intervensi BI tak berpengaruh banyak, Rupiah akan terus melemah
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah kembali anjlok terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Namun, tidak hanya Rupiah yang anjlok, mata uang negara berkembang juga mengalami depresiasi terhadap Dolar AS.
Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan Sentimen dari meningkatnya suku bunga Rusia menjadi 17 persen dari 10,5 persen secara tidak terduga dan terapresiasinya Yen setelah merespon masih turunnya harga minyak, tidak berimbas positif pada laju Rupiah yang kian hari kian tertekan.
"Tidak hanya Rupiah, laju AUD dan beberapa mata uang emerging market lainnya pun juga ikut mengalami pelemahan," ujar dia dalam riset hariannya, Jakarta, Rabu (17/12).
Reza menegaskan intervensi BI dengan melakukan pembelian obligasi belum memberikan dampak signifikan terhadap Rupiah. Laju Rupiah berada di bawah target level support 12.623. Meski telah dilakukannya intervensi terhadap Rupiah namun, kurang cukup dapat menahan pelemahannya seiring masih kuatnya laju Dolar AS.
"Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya. Rp 12.962-12.821 (kurs tengah BI)," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya