Ini alasan masyarakat rentan terjebak investasi bodong versi OJK
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan maraknya penipuan yang diakibatkan investasi ilegal atau bodong, salah satunya disebabkan oleh rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia yang hanya 29,7 persen.
"Kita semua menyadari bahwa tingkat literasi masyarakat Indonesia masih belum cukup tinggi. Berdasarkan hasil survei tahun 2016, tingkat literasi masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan hanya mencapai 29,7 persen," kata Wimboh dalam di Jakarta, Jumat (25/5).
Dia menambahkan, meski tingkat literasi memang mengalami kenaikan dari tahun 2013 sebesar 21,8 persen, namun tindak signifikan. Artinya, masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai keuangan.
Selain itu, masyarakat cenderung paham terhadap produk perbankan namun sangat kurang memahami produk-produk pasar modal. Menurutnya, kondisi ini tentu sangat tidak ideal. Sebab, masyarakat tidak hanya harus meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi ilegal, namun juga harus memahami bahwa pasar modal sangat penting, terutama untuk membiayai proyek strategis yang dicanangkan pemerintah.
"Salah satu tugas Satgas Waspada Investasi ialah melakukan edukasi. Tentu ini menjadi tugas kita semua untuk mencoba mendidik masyarakat, meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan sector jasa keuangan. Salah satu tugas Satgas Waspada Investasi terkait hal ini ialah melakukan edukasi kepada pelaku industri sektor jasa keuangan dan juga masyarakat," imbuhnya.
Wimboh mengungkapkan, kerugian dalam 10 tahun terakhir yang diakibatkan investasi bodong tersebut mencapai lebih dari Rp 100 triliun. Dengan demikian, OJK akan memperkuat pencegahan, sehingga setiap kegiatan investasi ilegal tidak sampai menimbulkan korban dalam jumlah yang signifikan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jaga Iklim Usaha, Operasi Pasar Rokok Ilegal Gencar Dilakukan
Operasi pasar digelar di wilayah Bandar Lampung, Lampung dan Kebumen, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBadan Otorita Ungkap Alasan Minimnya Korea Selatan Investasi di IKN Nusantara
Korea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaOJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Pelaporan Kepemilikan Saham
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca Selengkapnya