Inflasi Terjaga, BI Diprediksi Pertahankan Suku Bunga di 6 Persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (5/4) siang. Jika sebelumnya dalam RDG bulan Maret 2019 lalu BI memutuskan untuk menahan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan di angka 6 persen, apakah pada RDG kali ini BI akan kembali menahan atau justru sebaliknya.
Pakar Strategi DBS Group Research, Duncan Tan memprediksi dalam RDG kali ini BI akan kembali menahan suku bunga acuannya. Ini dikarenakan tidak terlepas dari risiko pengaruh ketidakpastian global terhadap transaksi berjalan yang tidak dapat diabaikan begitu saja.
"Untuk saat ini, kami berpendapat bahwa BI kemungkinan mempertahankan kebijakannya pada tahun ini, karena ketidakpastian global tetap membayangi arus perdagangan dan modal," kata Duncan berdasarkan hasil risetnya, Kamis (25/4).
Dia mengatakan salah satu pertimbangan BI menahan suku bunga acuan kali ini adalah inflasi yang masih terjaga aman. Di mana, indeks harga konsumen per 19 Maret 2019 masih tercatat di level 2,5 persen secara tahunan.
"Inflasi tetap jinak, di batas bawah BI. Kami berpendapat bahwa inflasi kemungkinan meningkat menjelang hari raya Idul Fitri dan kenaikan harga grosir akhirnya berimbas pada konsumen," katanya.
Kendati demikian, dirinya meyakini bahwa inflasi akan tetap di bawah 3 persen, meskipun ada indikasi akan meningkat pada hari raya Idul Fitri. "Jauh di bawah batas atas BI, yang sebesar 4,5 persen," imbuhnya.
Di sisi lain, pertimbangan lain BI juga melihat neraca perdagangan yang tercatat surplus dalam dua bulan berturut-turut. Itu dikarenakan berkat harga minyak, yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal IV 2018, dan dampak pelemahan rupiah, yang akhirnya memengaruhi harga dan permintaan impor.
"Karena Bank Sentral AS berubah haluan dan lebih mendukung pertumbuhan dan di dalam negeri rupiah dan inflasi berada dalam tingkat nyaman bagi BI, satu-satunya faktor yang perlu diwaspadai lebih lanjut adalah perkembangan neraca perdagangan dan neraca berjalan," pungkasnya.
Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan Maret 2019 memutuskan untuk kembali menahan BI 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 6 persen. Bank Indonesia juga menahan suku bunga Deposit Facility pada angka 5,25 persen dan Lending Facility 6,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 20 - 21 Maret 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (21/3).
Dia menyebutkan keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia. "Khususnya untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan (CAD) ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan domestik," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnya11 Bunga Termahal di Dunia Edisi Terbaru Tahun 2024, Siap-Siap Melongo
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bunga menjadi mahal harganya.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnya5 Fakta Masjid Istiqlal yang Tidak Banyak Orang Tahu
Lima fakta Masjid Istiqlal yang tidak banyak orang tahu
Baca Selengkapnya