Indonesia luncurkan indeks obligasi
Merdeka.com - Keberadaan indeks surat utang atau obligasi di Indonesia dapat dikatakan masih minim baik dari segi eksistensinya, variasinya maupun penggunaannya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) meluncurkan indeks obligasi, yang mengukur kinerja dan tren pergerakan pasar obligasi Indonesia.
Direktur Utama IBPA Ignatius Girendroheru mengatakan, indeks obligasi ini layaknya indeks saham, indeks obligasi secara ideal dihitung secara obyektif dengan menggunakan metodologi dan sumber data yang transparan dan reliable.
"Keberadaan indeks obligasi ini dapat memudahkan para pelaku pasar dalam mengukur kinerja pasar obligasi dan mendorong perkembangan pasar obligasi di Indonesia," ujarnya saat acara 'Peluncuran Indonesia Bond Indexes' di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (21/11).
Menurut dia, indeks obligasi ini pertama di Indonesia yang diterbitkan dengan menggunakan data harga pasar wajar dan yield yang diterbitkan secara harian oleh lembaga penilaian harga efek IBPA atas instrumen surat utang negara dan korporasi dalam mata uang rupiah yang tercatat di BEI.
"Diharapkan indeks obligasi ini dapat menjadi acuan utama dalam mengukur kinerja pasar obligasi dalam negeri dan juga dapat dijadikan sebagai acuan indikator kinerja portofolio obligasi dan menjadi acuan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar obligasi oleh investor."
Adapun indeks obligasi ini dibagi 3 jenis indeks dengan masing-masing jenisnya terdiri dari 5 tipe perhitungan indeks, sehingga secara keseluruhan indeks obligasi terdiri dari 15 seri indeks. Ketiga jenis indeks obligasi ini terdiri dari, Indobex Composite, Indobex Government dan Indobex Corporate.
(mdk/arr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2023-2024 Meningkat, Bertengger di Urutan ke-112
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Ungkap Daftar Indikator Kerawanan yang Paling Banyak Terjadi di TPS
Bawaslu memaparkan tujuh indikator kerawanan yang paling banyak terjadi di tempat pemungutan suara (TPS).
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Indikator Sepekan jelang Pencoblosan: Prabowo 51,8%, Anies 24,2%, Ganjar 19,6%
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaTernyata, Indonesia Banyak Impor Mesin Sepanjang Januari 2024
Untuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca Selengkapnya